PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Meski tak mampu meraih juara pertama pada beberapa nomor yang diperlombakan, kontingen Balai Bahasa Riau tetap pulang membawa prestasi dalam Pekan Sastra Sumatra 2017 yang berlangsung di Padang, 3-7 September 2017. Riau pulang dengan prestasi meraih dua juara kedua, juara harapan I, dan juara harapan II.
Dua juara kedua yang didapat Riau adalah Lomba Pantun untuk mahasiswa yang didapat Nurul Amaliah dan Silfia Ulfalail. Juara pertama lomba ini diraih pasangan Dinsyah dan Ana Wahyu Kurniati (Lampung) dan juara ketiga diraih Muhammad Daud dan Delfi Yanda (Aceh). Satu gelar juara kedua lagi diraih oleh Farhan Filto Otama dalam Lomba Dendang kategori umum. Juara pertama diraih Muhammad Fadil (Sumatera Utara) dan juara ketiga Zulfirman (Sumatera Barat).
Prestasi juga diraih wakil Riau lainnya, yakni Winaya Asa, yang meraih juara harapan I dalam Lomba Membaca Cerita Rakyat Siswa SD. Juara pertama diraih Syadza Ataya Sandyana (Bangka Belitung), Risqika Naila Insani (Jambi/juara II), Yufira Putri Yuditya (Sumbar/juara ketiga), dan juara harapan II diraih Erik Arelin (Sumbar).
Sementara itu, dalam lomba Baca Puisi Siswa SLTP, wakil Riau, Meutia Ziland Sahira berhasil meraih juara harapan II. Juara pertama lomba ini diraih Dafa Riyanza Harahap (Sumut), Regina Salsabila (Sumbar/juara II), Raisya Radisti Firdaus (Sumsel/juara III), dan Bonaventura Dimas Hadi Nugroho (Lampung/juara harapan I).
Kepala Balai Bahasa Riau Drs Umar Solikhan MHum tetap mengapresiasi prestasi yang diraih para wakil Riau di iven tersebut. Menurutnya, dalam sebuah perlombaan, kalah atau menang adalah hal yang wajar.
“Alhamdulillah dengan hasil ini. Kami bersyukur dan akan terus melakukan perbaikan kualitas untuk ke depannya,” ujar Umar seperti ditirukan oleh salah seorang panitia pendamping dari Balai Bahasa Riau, Dessy Wahyuni SS MPd.
Menurut Dessy, para wakil Riau sebenarnya sudah tampil maksimal. Namun dalam lomba-lomba yang tak terukur seperti ini, penilaian sangat tergantung subjektivitas para juri. “Para wakil Riau sudah berjuang maksimal. Hasil ini harus disyukuri,” jelas Dessy lagi.
Para pendamping dari Balai Bahasa Riau yang ikut dalam kontingen Riau selain Dessy dan Umar Solikhan adalah Arpina, Zihamusolikin, Yeni Maulina, Fatmawati Adnan, Sarmianti, Raja Saleh, dan Fittriandi Piliang.
Kepala Balai Bahasa Sumbar yang juga Ketua Panitia Pelaksana Drs Agus Sri Danardana MHum menjelaskan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah silaturahmi antar-Balai/Kantor Bahasa se-Sumatra. Prestasi memang yang paling utama, tetapi silaturahmi adalah tujuan sebenarnya.
“Jika ada kekurangan dan ketidakpuasan dari para peserta, saya mewakili panitia dari Balai Bahasa Sumbar mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga ke depan acara ini bisa dilaksanakan dengan lebih baik lagi,” ujar mantan Kepala Balai Bahasa Riau ini.(boy)