Makanan tradisional selalu lezat di lidah. Resep yang sederhana, apa adanya, bahkan dari bahan-bahan yang ada di rimba raya, rasanya tetap kekinian. Resep khusus, bukan resep khusus juga, begitu mereka menyebutnya.
(RIAUPOS.CO) - PUCUK getah alias pucuk pohon karet, tak diduga kalau daun tanaman ini bisa dimakan, bahkan sangat lezat. Namanya gulai pucuk gotah. Begitu masyarakat Desa Cipang Kanan menyebutnya. Daun muda pohon getah ini direndam, diremas, direbus, dan kemudian dimasak dengan santan dan dengan bumbu apa adanya. Rasanya semakin lezat ketika dicampur dengan teri, udang, bahkan jengkol sekalipun.
Mak Ni, warga Desa Cipang Kanan, merupakan salah satu warga yang sangat menyukai gulai pucuk gotah. Ia memasaknya bukan asal memasak, tapi ada resep khusus dan cerita-cerita di sebaliknya. Katanya, dulu sangat susah. Sayur tidak ada. Apa-apa yang mau dimasak sulit didapat. Lalu orang tuanya mnegambil pucuk getah dan memasaknya.
Ada pesan dari orang tua Mak Ni, bahwa, membuat gulai pucuk gotah perlu kesabaran dan ketekunan. Apalagi daun getah ini, kalau tidak pandai memasak, bisa tidak lezat, bahkan warnanya bisa menjadi biru. Tapi orang tua Mak Ni menemukan caranya.
‘’Kalau tak pandai memasak, bisa ndo lomak rasanya,’’ kata Mak Ni dengan bahasa yang bercampur antara bahasa Indonesia dengan bahasa kampung.
Mak Ni, ahli memasak gulai pucuk gotah menjadi makanan yang lezat. Mak Ni Hanya salah satu warga saja. Ternyata, ibu-ibu di Desa Cipang Kanan ini pandai memasak. Bahkan saat ini dijadikan makanan khas. Jika ada tamu desa yang datang, gulai pucuk gotah menjadi makanan yang khas yang disajikan.
Selain gulai pucuk gotah, makanan yang terkenal lainnya adalah paih ikan. Rata-rata ibu-ibu di desa ini pandai memasak paih ikan. Berbeda dengan gulai pucuk gotah, paih ikan banyak ditemukan di desa lain di kawasan Cipang Raya, bahkan Rohul pada umumnya. Tapi kalau gulai pucuk gotah hanya ada di Desa Cipang Kanan.
‘’Kami menjadikan gulai pucuk gotah ini menjadi makanan khas di Desa Cipang Kanan. Tamu-tamu yang datang dari luar, kami sajikan gulai ini. Kata mereka lezat, enak. Kalau kata kami, pastilah demikian,’’ ujar Kepala Desa Cipang Kanan, Abadi.
Gulai Pucuk Gotah
Makanan ini terbuat dari daun getah muda yang dicampur dengan santan. Daun pucuk getah yang sudah diambil didiamkan sekitar 30 menit agar getah yang ada di daun karet hilang terlebih dulu. Setelah itu, pucuk getah direndam dengan air hangat dan dicampur sedikit garam. Tak lama kemudian pucuk getah ditiriskan. Selanjutnya, pucuk getah dimasak dengan santan sebagaimana memasak gulai biasa. Tentu saja sesuai dengan selera masing-masing.
Paih Ikan
Paih ikan adalah makanan khas kawasan Cipang Raya. Makanan ini dibungkus dalam daun pisang. Ia terbuat dari ikan pantau yang didapat masyarakat dari sungai-sungai yang ada di desa tersebut. Ikan pantau mendominasi sungai-sungai ini. Bentuknya kecil panjang sebesar jari kelingking. Makanan ini menunjukkan bahwa masih banyak hasil alam yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk keperluan pangan.
Ikan pantau yang didapat dibersihkan kemudian diletakkan di dalam daun pisang, bisa juga daun kunyit. Lalu bawang putih, jahe, kunyit sedikit, cabai rawit, dihaluskan dikasi sedikit garam (seperlunya). Bumbu ini di campurkan dengan ikan pantau. Kemudian dimasukkan pula daun asam kandis. Ikan yang sudah diberi bumbu itu dibungkus, lalu dipanggang.
Pucuk Rotan
Makanan khas lain yakni pucuk rotan. Benar-benar pucuk rotan yang dibakar, lalu dipotong-potong. Kemudian disiapkan bumbu-bumbu, yakni, bawang putih, bawah merah yang diiris. Siapkan juga daun kunyit, daun bawang dan garam seperlunya. Masukkan minyak goreng secukupnya ke dalam kuali dan semua bumbu tadi ditumis. Setelah menimbulkan bau harum masukkan santan sesuai selera. Setelah santan mendidih, masukkan pucuk rotan bakar yang sudah dibakar. Dimasak sampai lembut dan rasa yang lezat. Pucuk rotan bukan hanya lezat digulai, tapi juga bisa dimasak jenis lain, seperti sambal, atau sebagai ulam alias lalapan saja.
Pucuk Rotan (INTERNET)
Samba Karambie
Samba karambie merupakan masakan khas Cipang Raya yang paling terekenal. Masakan berupa lauk ini sudah ada sejak lama, turun temurun dan masih banyak ditemukan di tengah masyarakat hingga saat ini. Masakan sederhana ini terbuat dari hasil kebun masyarakat, yakni kelapa parut. Masakan sederhana dengan citarasa istimewa tapi cara memasaknya sangat mudah.
Kelapa tua diparut lalu dimasukkan ke dalam kuali. Kelapa parut tersebut kemudian diperas-peras sampai keluar santannya. Setelah santan keluar, dicampur dengan bumbu, yakni bawang merah, bawang putih diiris tipis, ditambah garam secukupnya. Lalu, hidupkan api sampai warnanya berubah dan aroma sedapnya tercium.
Samba karambie (INTERNET)
Asam Lauak
Ikan memang bisa dimasak apa saja. Salah satunya dimasak asam lauak. Ikan dari hasil sungai setempat, dipanggang sampai masak. Kemudian siapkan bumbu-bumbu, yakni bawang merah dan bawang putih yang sudah diiris tipis. Siapkan juga daun kunyit, daun bawang dan garam seperlunya. Semua bumbu ini kemudian ditumis sampai harum baunya. Setelah itu baru dimasukkan santan. Begitu santan mendidih, masukkan ikan bakar dan pastikan semua bumbu meresap rata ke daging ikan. Selanjutnya asam lauak siap untuk disantap.***
Asam Lauak (INTERNET)
Laporan KUNNI MASROHANTI, Rohul