PUISI UNTUK ROHINGYA

Sastrawan Riau Bergerak

Seni Budaya | Minggu, 10 September 2017 - 00:02 WIB

Para penyair bergerak sumbangkan karya untuk muslim Rohingnya. Mereka menulis puisi tentang Rohingya. Iuran dan berbagi rezeki untuk Rohingnya. Mengumpulkan karya dan dana seadanya untuk Rohingnya.

Laporan KUNNI MASROHANTI, Pekanbaru

Baca Juga :Upaya Mengembangkan Alih Wahana Seni

SIAPA yang tak terpancing dengan kisah Rohingya, hampir tidak ada. Penindasan terhadap muslim  Rohingnya menjadi air mata dunia yang mengundang semua orang bergerak ingin membantunya. Dengan berbagai cara, termasuk dengan berkarya dan berdoa semampu bisa, dengan mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya. Para penyair juga melakukan hal serupa.

Mereka menjual karya dan membacakannya demi mengumpulkan dana untuk Rohingya.

Beberapa penyair dan komunitas sastra, bahkan komunitas lain, turut bergabung dalam membacakan puisi-puisi tentang Rohingya. Ratusan orang memadati Taman Putri Kaca Mayang di depan kantor Walikota Pekanbaru dalam kegiatan yang digagas Forum Lingkar Pena (FLP) Riau tersebut. Apa yang mereka inginkan; menggugah banyak orang untuk peduli Rohingnya dengan puisi-puisi yang mereka baca.

Munajat Puisi untuk Rohingnya, begitu mereka memberi nama kegiatan ini. Meski sederhana, dengan panggung dan tempat seadanya, upaya yang dilakukan sejumlah penyair ini merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk Rohingya. Nyata.

‘’Sebagai penulis, sebagai sastrawan, mungkin begini cara yang bisa kami lakukan. Tapi lebih dari itu, kami ingin mengajak siapa saja untuk berbuat demi membantu Rohingya, tentu dengan cara masing-masing,’’ ungkap Sugiarti nama asli novelis Nafiah Almarab selaku Ketua FLP Riau.

Kegiatan di tengah masyarakat yang sedang bersantai bersama keluarga itu mendapat perhatian penuh. Selain menghibur, kehadiran para penyair juga diharapkan akan berperan dalam turut menggerakkan hati masyarakat Pekanbaru khususnya, komunitas-komunitas, pelajar, guru, pejabat, atau siapa saja untuk bersama-sama bergerak membantu Rohingnya, menyisihkan sebagian hartanya untuk masyarakat Rohingya yang membutuhkan. Tidak hanya sesame muslim, tapi juga agama lain atas dasar kemanusiaan.

Beberapa penyair yang hadir antara lain Bambang Kariyawan, Muhammad De Putra, Alam Terkembang, dan beberapa lainnya. Mereka bergantian membacakan puisi tentang Rohingya. Kegiatan yang ditaja atas dukungan Inisiatif Zakat Indoensia (IZI) itu juga menghadirkan orasi kemanusiaan serta penggalangan dana.

‘’Inilah yang bisa kita buat untuk Rohingya. Semoga bermanfaat dan diberkahi Allah. Semoga semua orang bergerak dengan jalan dan caranya masing-masing  untuk membantu saudara-saudara kita di Rohingya,’’ ungkap Alam Terkembang.

Bambang Kariyawan, yang hadir sejak awal dan juga membacakan puisi Rohingnya, mengatakan, banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu sesama muslim yang sedang dalam kesulitan. Apalagi kisah Rohingnya merupakan kisah tragis penindasan kaum muslim secara besar-besaran.

 ‘’Wajib hukumnya kita membantu, sekecil apapun dan bagaimanapun caranya, yang penting halal. Mari bantu Rohingya dengan puisi dan sastra,’’ katanya.

 Puisi-puisi tentang Rohingnya lahir dari penyair-penyair Riau. Bahkan puisi-puisi itu dibacakan di berbagai tempat dan acara. Muncul juga di berbagai media sosial. Semuanya menggambarkan keprihatinan akan nasib Rohingya.

‘’Kita sambut baik apa yang dilakukan teman-teman di FLP dengan menggelar aksi baca puisi tentang Rohingnya. Tujuannya bukan hanya baca puisi, tapi juga menggalang dana untuk Rohingnya. Ini magnet yang luar biasa. Artinya, siapapun kita, kita bisa membantu saudara-saudara kita di Rohingnya dengan cara kita masing-masing,’’ ujar sastrawan Riau, Fakhrunnas MA Jabbar pula.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook