BOKOR ONE NIGHT

Penawar Rindu Lagu Kenangan

Seni Budaya | Minggu, 17 Januari 2016 - 13:34 WIB

Penawar Rindu Lagu Kenangan

Disebutkan salah seorang personil Woy Band, Jefri Sagu di sela-sela lagu yang dibawakan bahwa kehadirannya mereka dalam meramaikan acara Bokor One Night adalah rasa kebersamaan atas satu rasa yang sama, satu kenangan yang sama yaitu untuk bernostalgia.

Oleh karenanya, tampilan kostum dan properti sengaja dicari bahkan diburu di beberapa pasar yang ada di Pekanbaru. “Tujuannya tak lain, untuk mendukung suasana supaya seolah-olah kita sedang berada pada 1980-90an. Kalau sehari-hari, kami taklah macam ini, ini untuk keperluan panggung saja,” guraunya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selain itu disebutkannya juga alasan kenapa kemudian lagu di era 80-90an terutama slowrock dari negeri jiran itu masih melekat di telinga sampai hari ini terutama bagi warga yang berada di pesisir Riau karena memang lagu-lagu itu dulu sangat akrab di telinga yang ditayangkan baik dari televisi maupun radio. Terlebih lagi, kata Jefri larik demi larik dari lagu zaman itu sangat tinggi nilai sastranya. 

“Dan bila disimak baik-baik, kata-kata yang digunakan adalah bahasa ibu kita yaitu bahasa sehari-hari, bahasa Melayu. Itu saya kira menjadi alasan juga kenapa kemudian, lagu-lagu slowrock zaman 1980-90an sangat melekat di hati,” ujarnya lagi.

Sebanyak sebelas lagu disuguhkah oleh Woy Band yang juga diramaikan beberapa penyanyi asal Meranti lainnya seperti Ridho Tanjak. Dan sepanjang itu pula warga bernostalgia, tak heran kemudian terlihat beberapa diantaranya ikut menyanyikan tembang-tembang lawas tersebut mengikuti dendangan lagu dari Woy Band. Disebutkan salah seorang warga desa Bokor, May. Katanya memang lagu-lagu slowrock 1980-90an ini sangat mengena di hati.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook