PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tahun 2022 digelar di Convention Hall Islamic Center Rohul, Selasa (29/3). Musrenbang dilaksanakan dalam rangka merumuskan penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Rohul tahun 2023 mendatang.
Musrenbang ini tentunya harus benar-benar merencanakan program pembangunan secara matang untuk mencapai Visi dan Misi Bupati Rokan Hulu Periode 2021-2026 dengan tetap berpedoman pada RPJPD Rohul Tahun 2005-2025.
Sebagai tahapan periode kedua, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2026, berdasarkan review secara makro, selama 21 tahun terakhir, pembangunan Kabupaten Rohul secara makro menunjukkan kemajuan secara fluktuatif.
Bupati Rohul H Sukiman saat membuka musrenbang ini, menyebutkan berbagai indikator sebagai ukuran kemajuan pembangunan Rohul. Secara makro, ada yang menggembirakan dan ada pula yang memerlukan perhatian dan perlakuan ke depan. Itu dibuktikan, Kabupaten Rohul yang saat ini telah berusia 22 tahun (1999-2022).
Gambaran hasil pembangunannya secara makro, hasil perencanaan jangka panjang pertama, ke 22 tahun jangka menengah yang ke 5 dan rencana tahunan yang ke 20. Berawal dari tahun 1999, sebagai kabupaten yang baru berdiri, hasil pembangunan secara makro baru terlihat dan tersedia data dimulai pada tahun 2007 dengan hasil pembangunan.
Di antaranya kemiskinan, bahwasanya, garis kemiskinan Rohul, berada pada angka Rp254.183, dengan jumlah penduduk miskin 84.600 orang dan persentase penduduk miskin 21,86 persen. Dengan Indek Pembangunan Manusia (IPM), tahun 2007 IPM Rohul sebesar 71.40 poin, angka harapan hidup 67,10 tahun, pengeluaran per kapita Rp630.700, dan rata-rata lama sekolah 7,5 tahun.
Kemudian dilihat dari pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha 6.53 persen dan PDRB atas dasar harga berlaku Rp7.836.226. Tenaga kerja di lihat dari tingkat partisipasi angkatan kerja adalah 69,50 persen dengan tingkat pengangguran terbuka 5,90 persen.
Sedangkan Kesehatan, di lihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup, kematian ibu hamil, bersalin dan ibu nifas 12 orang dan Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup, 121 kelahiran No Natal (kurang 28 hari).
Kemudian 10 tahun kemudian, hasil pembangunan secara makro tepatnya tahun 2011 tercatat , garis kemiskinan Rohul berada pada angka Rp329.674 dengan jumlah penduduk miskin 52.820 orang dan persentase penduduk miskin 10,66 persen.
Sedangkan IPM Tahun 2011 Kabupaten Rohul sebesar 64,20 poin, angka harapan hidup 68,60 tahun, pengeluaran per kapita Rp2.490.000, dan rata-rata lama sekolah 7,74 tahun. Pertumbuhan ekonomi dilihat dari pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha 6.88 persen dan PDRB atas dasar harga berlaku Rp18.092.917,87.
Tenaga kerja dilihat dari tingkat partisipasi angkatan kerja 60,48 persen dengan tingkat pengangguran terbuka 10,36 persen. Kesehatan, di lihat dari AKI per 100.000 kelahiran hidup, kematian ibu hamil bersalin dan ibu nifas 7 orang dan AKB per 1.000 kelahiran hidup, 84 kelahiran No Natal (kurang 28 hari).
Sementara 20 tahun kemudian, hasil pembangunan secara makro Kabupaten Rohul tahun 2021 menunjukkan kemajuan, garis kemiskinan Rohul berada pada angka Rp551.351, dengan jumlah penduduk miskin 74.730 orang dan persentase penduduk miskin 10,40 persen.
Kemudian IPM Rohul meningkat sebesar 69.67 poin, angka harapan hidup 70,18 tahun, pengeluaran perkapita Rp94.060.000, dan rata-rata lama sekolah 8,54 tahun. Pertumbuhan Ekonomi menurut lapangan usaha 4,98 persen dan PDRB atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan Rp42.187.410.
Untuk tenaga kerja dilihat dari tingkat partisipasi angkatan kerja adalah 66,50 persen dengan tingkat pengangguran terbuka 2,25 persen. Kesehatan dilihat dari AKI per 100.000 kelahiran hidup, kematian ibu hamil, bersalin dan ibu nifas 15 orang dan AKB per1.000 kelahiran hidup, kelahiran No Natal (kurang 28 hari) 43 orang.
Bahwasanya, hasil pembangunan secara makro itu memang menunjukkan kemajuan, tapi belum signifikan. Perlu penajaman perencanaan pembangunan dari berbagai indikator yang dipakai, sebagai penilaian untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan di Kabupaten Rohul.
Melihat data tersebut, khusus bidang perencanaan diperlukan pengembangan, penelitian dan inovasi guna peningkatan dan penajaman perencanaan pembangunan Rohul di masa mendatang. "Saya minta seluruh OPD di lingkungan Pemkab Rohul untuk menyusun program pembangunan guna mencapai visi dan misi Kabupaten Rohul," tegasnya.
Sukiman menyebutkan, ini sesuai tema tema pembangunan daerah Kabupaten Rohul tahun 2023 yakni Meningkatkan Perekonomian Berbasis Potensi Daerah, Infrastruktur Yang Berimbang serta Pendidikan dan Kesehatan yang Berkualitas melalui Pelayanan Publik yang Prima.
Ditegaskannya, ada lima program prioritas pembangunan Kabupaten Rohul tahun 2023. Pertama, peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan dan peningkatan akses dan mutu Pendidikan dan Kesehatan. Kedua, pengembangan sektor-sektor strategis ekonomi lokal menopang perekenomian daerah untuk dapat bersaing dan menurunkan angka kemiskinan.
Ketiga, pemenuhan infrastruktur dasar pedesaan dan peningkatan kualitas infrastruktur perkotaan sesuai tata ruang dan lingkungan hidup. Empat, peningkatan kualitas kehidupan masyarakat yang harmonis, aman dan tenteram berlandaskan adat dan budaya serta agama yang berbeda.
Kelima, meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang baik serta menjamin kehidupan politik dan penegakan hukum.
"Saya berharap seluruh OPD dalam proses penyusunan RKPD Rohul tahun 2023 mengacu pada lima program prioritas tersebut agar proses pembangunan daerah terarah dan hasil pembangunan tersebut dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Rohul," katanya.
Bupati Rohul dua periode itu menekankan kepada seluruh OPD agar proaktif mengajukan usulan kepada kementerian dan Pemerintah Provinsi Riau sesuai dengan prioritas pembangunan daerah yang bersinergi dengan prioritas pembangunan provinsi maupun nasional.
Sukiman berharap dukungan dan partisipasi seluruh komponen dan elemen masyarakat untuk bersama-sama, dan berkesinambungan dalam menyelesaikan satu per satu persoalan pembangunan yang dihadapi, dalam mewujudkan Kabupaten Rohul yang lebih maju ke depannya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Rohul Drs Yusmar MSi dalam sambutannya menyebutkan, musrenbang ini untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan dalam rangka penyempurnaan rancangan RKPD Rohul tahun 2023.
Dengan tujuan penyempurnaan rancangan RKPD Rohul guna menyelaraskan, mengklarifikasi, mempertajam, dan menyepakati, prioritas pembangunan, program, kegiatan daerah yang telah disepakati melalui musrenbang tingkat desa, tingkat kecamatan, konsultasi publik, dan forum perangkat daerah. Sehingga hasil kesepakatan tersebut akan menjadi masukan dalam penyusunan RKPD Rohul tahun 2023.
Musrenbang ini dihadiri perwakilan DPRD Provinsi Riau dan DPRD Rohul, forkopimda, kepala OPD, camat, perwakilan unsur akademisi, LSM, organisasi profesi, asosiasi, forum, tokoh masyarakat, unsur pemuda, mahasiswa serta unsur BUMN/BUMD Rohul.(adv/epp)