ROHUL, KUANSING, PELALAWAN, DAN SIAK BERUSIA 23 TAHUN

Lebih Perhatikan Kesejahteraan Masyarakat

Rokan Hulu | Rabu, 12 Oktober 2022 - 09:21 WIB

Lebih Perhatikan Kesejahteraan Masyarakat
GRAFIS (DOK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Seiring berjalannya waktu dan berputarnya dimensi kehidupan, Rabu (12/10) hari ini, empat kabupaten di Riau yakni Rokan Hulu (Rohul), Kuantan Singingi (Kuansing), Pelalawan dan Siak telah berusia 23 tahun.

Gubernur Riau Syamsuar pun mengucapkan selamat ulang tahun dan berharap agar pemerintah empat kabupaten tersebut dapat terus bekerja melanjutkan pembangunan.


"Selamat hari jadi bagi empat kabupaten di Riau yakni Rokan Hulu, Kuantan Singingi, Pelalawan dan Siak. Kami berharap masing-masing pemerintah daerah agar dapat memacu pembangunan di daerahnya," kata Gubri Syamsuar, Selasa (11/10).

Selain itu, Gubri juga meminta pemerintah daerah juga dapat melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan dengan baik. Apalagi saat ini masih dihadapkan dengan kondisi inflasi.

"Masing-masing kabupaten yang berulang tahun juga hendaknya bisa lebih memperhatikan masyarakatnya, terutama untuk pencegahan stunting dan kemiskinan," ujarnya.

‘’Inilah yang harus jadi prioritas. Mari berkolaborasi dengan pemerintah provinsi karena kami juga sudah menyiapkan anggaran untuk itu agar masyarakat bisa lebih sejahtera," harapnya.

Kuansing Terus Bangkit

Di usia ke-23 tahun, Kabupaten Kuansing merangkak, berjalan menjadi kabupaten yang yang setara bahkan lebih maju dari kabupaten induk, Indragiri Hulu. Salah satunya, mulai berkembangnya pembangunan di Kuansing saat ini.

Menurut Plt Bupati Kuansing, Drs H Suhardiman Amby Ak MM, di usia 23 tahun, Kabupaten Kuansing terus bangkit dalam menuju kabupaten yang maju. Ia berharap indek tingkat kemiskinan masyarakat terus menurun.

Sebab, salah satu patokan dalam menilai keberhasilan daerah dilihat dari persentase jumlah masyarakat miskin. Grafik masyarakat miskin di Kuansing sejak 4 tahun terakhir cenderung stabil di angka kurang lebih 9 persen.

"Dari data BPS, persentase penduduk miskin di Kuansing tahun 2017 berjumlah 9,97 persen, tahun 2018 diangka 9.92 persen, pada tahun 2019 turun lagi menjadi 9,56 persen, tahun 2020 di angka 8,91 persen, dan tahun 2021 naik menjadi 8,97 persen. Hal itu disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 sehingga berbuntut banyaknya masyarakat yang di PHK," kata Suhardiman Amby.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kuantan Singingi (Kuansing) mencatat, jumlah penduduk Kuansing  mencapai 339.062 jiwa per Desember 2021 lalu. Jumlah itu terdiri dari penduduk dengan jenis kelamin laki-laki 172.473 jiwa dan perempuan 166.860 jiwa yang tersebar di 15 kecamatan.

Suhardiman Amby berharap, presentase masyarakat miskin di Kuansing terus menurun setiap tahun. Jika persentasenya menurun, maka pemerintah berhasil menekan penambahan masyarakat miskin di Kuansing.

Pemerintah Kabupaten Kuansing belakangan ini terus berusaha meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satunya mendata pedagang kecil dan menengah untuk diberi bantuan dalam menjalankan usahanya. Itu sudah dilakukan oleh pemerintah Kuansing saat pacu jalur.

Di dunia pendidikan, kata Suhardiman Amby, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan berbagai sekolah dan perguruan tinggi ternama di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan putra Kuansing yang tinggal di luar kota.

"Kami terus berupaya melayani masyarakat Kuansing. Bahkan, di beberapa OPD yang berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat banyak sudah dilakukan program jemput bola. Seperti pengurusan Adminduk di Disdukcapil. Petugas sudah turun langsung ke kecamatan dan desa," terang Suhardiman Amby.

Capain kinerja Pemkab Kuansing selama ini juga ditandai dengan seringnya mendapat reward dari Pemerintah Provinsi Riau dan pusat. Baru-baru ini Kuansing menerima penghargaan dari Menteri Keuangan RI Sri Mulyani atas capaian predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tentang pelaporan keuangan Daerah. "Penghargaan ini sudah 11 kali diterima. Dari 11 itu, 5 penghargaan diterima Kuansing secara berturut-turut," beber Suhardiman Amby.

Ke depan, lanjut Suhardiman Amby, Pemkab Kuansing terus akan berusaha meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kuansing dari tahun ke tahun, mulai dari retribusi, pajak hingga pemasukan dari sektor pariwisata.

"Pengelolaan pariwisata Kuansing ke depan akan lebih dioptimalkan sehingga minimal bisa membantu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dengan berjualan di sepanjang kawasan wisata," kata Suhardiman Amby.

Suhardiman Amby juga berharap masukan dan kritikan dalam memajukan dan membangun Kuantan Singingi ke arah yang lebih baik. "Makanya di acara HUT Kuansing ke 23 ini, kami akan mengadakan sesi rama tamah dengan pendiri dan tokoh masyarakat yang ada di perantauan. Mari bersama bangun negeri ini," kata Suhardiman Amby.

Sementara itu, Ketua DRPD Kuansing, Dr Adam SH MH menilai perkembangan Kabupaten Kuansing masih banyak kekurangan. Kekurangan itu terlihat dari akses jalan. Banyak jalan poros yang tidak layak dilewati masyarakat.

"Yang kita rasakan selama ini adalah ketika kepemimpinan berganti, gaya dan cara kepemimpinan juga berubah. Ini yang membuat Kuansing seperti jalan di tempat. Contohnya akses jalan. Banyak akses jalan yang tidak bisa dimanfaatkan. Padahal, jauh dari pemerintahan sebelumnya akses itu sudah ada. Seharusnya, jalan-jalan seperti itu dilanjutkan," kata Adam.

Adam berharap kepada pemerintah saat ini supaya terus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. "Harus ada MoU dengan perusahaan lokal yang ada di Kuansing terkait persentase putra daerah. Inilah salah satu upaya pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat Kuansing. Dengan demikian, ekonomi masyarakat akan meningkat dengan sendirinya," kata Adam.

Selain itu, lanjut Adam, dengan letak geografis Kabupaten Kuansing yang memiliki banyak destinasi wisata maka diharapkan, pemerintah daerah harus lebih kreatif dalam pengelolaan wisata di Kuansing. "Berapa banyak objek wisata di Kuansing yang saat ini masih tidur. Nah, ini harus dikelola dengan serius. Kalau ini dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Kabupaten Kuansing akan menjadi tujuan wisata pertama di Riau nantinya," terang Adam.

Adam melihat, peluang terbesar dalam meningkatkan PAD Kabupaten Kuansing adalah di bidang pariwisata dengan mengaktifkan kelompok sadar wisata yang sudah terbentuk di beberapa desa sejak beberapa tahun lalu.

"Yang kita inginkan adalah bagaimana pengunjung objek wisata yang datang ke Kuansing ini punya kesan setelah datang ke Kuansing. Sehingga pengunjung punya keinginan untuk datang kembali. Nah, ini juga bagian dari promosi," sebut Adam.

Sebagai orang nomor satu di legislatif, Adam akan mendukung seluruh kegiatan yang prorakyat. Begitu juga dengan penetapan anggaran harus perioritas untuk kepentingan masyarakat banyak.

"Secara umum kami di legislatif mendukung setiap kebijakan pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat. Tugas kami adalah mengawal. Selagi kebijakan tersebut tidak mengandung kepentingan politis atau satu golongan, maka dukungan penuh akan kami berikan," tegas Adam.

Adam setuju dalam menciptakan pembangunan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat maka legislatif dan eksekutif harus sejalan. "Terkadang di lapangan tidak sesuai dengan keinginan bersama. Baru-baru ini ada rapat pembahasan KUA PPAS APBD. Kami di dewan sudah hadir, tapi OPD tidak hadir dengan alasan sibuk persiapan HUT Kuansing. Nah, ini yang perlu disatukan dulu. Visi menciptakan kebersamaan dalam membangun daerah," kata Adam.

Terakhir, kata Adam, Pemerintah Kabupaten Kuansing harus menepati janji dalam visi misi di bidang agama, salah satunya adalah rumah tahfiz yang sampai saat ini belum terealisasikan.

Tiga Kado saat HUT Rohul

Peringatan hari jadi Kabupaten Rohul tahun ini, dapat dijadikan momentum intropeksi, evaluasi dan perencanaan ke depan untuk menutupi kekurangan dan kelemahan yang belum terlaksana dari seluruh sektor.

Usia 23 tahun, merupakan usia yang penuh semangat juang, gairah dan kondisi tubuh yang sedang prima, pemikiran dan emosional yang cerdas dan berani, meski[pun masih memerlukan kematangan, keseimbangan antara rasional dan emosional.

Namun usia Kabupaten Rohul ini, telah mulai mempunyai dasar dan arah serta tujuan yang jelas karena telah ditempa dan dimatangkan dengan dinamika yang telah dilalui.

Bupati Rohul H Sukiman saat dikonfirmasi Riau Pos, Senin (10/10) menyebutkan, di usia ke-23 tahun, Kabupaten Rohul semakin berbenah dalam membangun daerah. Di samping sejumlah prestasi telah diraih oleh pemerintah daerah, geliat pembangunan yang ada juga dapat dirasakan oleh masyarakat di 16 kecamatan.

Tentunya, sejumlah sektor yang masih belum maksimal dilaksanakan, kedepan perlu kerja keras bersama-sama untuk mewujudkan Visi Kabupaten Rohul. Tentunya dengan kebersamaan dari seluruh elemen dan komponen masyarakat, didukung forkopimda dan pihak swasta dapat terwujudnya masyarakat sejahtera dan Rokan Hulu maju.

Bupati dua periode itu menjelaskan tema peringatan HUT ke 23 Kabupaten Rohul tahun ini adalah "Bersatu Semakin Kuat, Maju Semakin Cepat". Tema ini, menginspirasi semua pihak untuk bersama-sama mengukir dan memaknai sejarah kehidupan dengan memperkuat persatuan dalam rangka mempercepat kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Sukiman mengatakan ada tiga pencapaian menjadi kebanggaan bagi daerah dalam peringatan HUT ke-23 Kabupaten Rohul. ‘’Dapat saya katakan, ada beberapa torehan prestasi yang kami capai. Ada tiga  prestasi yang dijadikan sebagai kado HUT ke-23 Kabupaten Rohul, mengingat perjuangannya yang  cukup panjang lebih dari 20 tahun," ujar mantan Dandim Indragiri Hilir itu.

Tiga kado tersebut kata Sukiman, setelah hampir 20-an tahun, persoalan tapal batas antara Kabupaten Rohul Provinsi Riau dengan Kabupaten Padang Lawas (Palas), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang penuh dinimika dan lika-liku itu telah selesai.

Selain penyelesaian tapal batas, lanjutnya, prestasi yang membanggakan, kepemilikan aset tanah dengan luas lebih kurang 250 hektare di Desa Batu Langkah Besar Kecamatan Kabun, Kabupaten Rohul telah menemukan titik terang.

Karena aset tanah tersebut selama 22 tahun ini dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Kampar, akhirnya setelah difasilitasi Pemerintah Provinsi Riau (Gubernur Riau) dikembalikan ke Kabupaten Rohul. ‘’Aset ini akan diinventarisasi dan dilengkapi secara administrasi, baik itu luas, sertipikat, hak guna yang akan ditentukan oleh pihak BPN," ujanrya.

Aset atau kebun ini, ke depan direncanakan dikelola oleh Pemkab Rohul yang hasilnya akan dipergunakan untuk pembiayaan mesjid agung islamic center (MAIC) dan mesjid besar yang berada di 16 kecamatan serta pembiayaan untuk bidang keagamaan lainnya," tuturnya.

Kado lain adalah puncaknya penghargaan maturitas penyelenggaraan sistem pengawasan interen pemerintah level 3 Tahun 2020, Apresiasi Monitoring Center For Prevention (MCP) Tahun 2021 dan Apresiasi Survei penilaian integritas (SPI) tahun 2021 dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia.

‘’Khusus apresiasi MCP, Kabupaten Rohul satu-satunya kabupaten yang mendapatkan penghargaan dari lembaga antirasuh tersebut di Provinsi Riau dengan nilai rata-rata diatas nasional," ujarnya.

Selain prestasi yang ditoreh, Sukiman menambahkan, pada tahun 2022, memperoleh penilaian yang membanggakan dari pemerintah pusat bidang pemerintahan dengan mendapatkan dana insentif daerah (DID) bersama provinsi dan Kabupaten Indragiri Hilir serta Kota Dumai.

‘’Atas keberhasilan Kabupaten Rohul menggunakan produk dalam negeri, percepatan realisasi belanja daerah, percepatan vaksinasi Covid- 19 tahap I dan II, serta dukungan belanja daerah terhadap kemiskinan, pengangguran dan stunting, ditambah dengan penurunan inflasi daerah," sebutnya.

Siak Berbenah

Di HUT ke-23, Bupati Siak Alfedri mengatakan hal yang sangat membanggakan adalah pelayanan masyarakat semakin meningkat. Saat ini, ada 15 aplikasi pelayanan publik, sembilan website layanan pemerintah, dua media publikasi elektronik RPK dan Siak Tv. "Kami juga mengembangan smart regency," kata Bupati Alfedri.

Kemudian Bupati Alfedri menyebutkan satu per satu, mulai dari smart governance (Smile, PBB online, Teras), smart branding (Siak The Trully Malay), smart living (alarm persalinan, simpolet), smart society (e-pusda, Silau), dan smart environment (Siak Kabupaten Hijau, pengelolaan RTH).

Target pembangunan pada 2023, indeks pembangunan manusia 74,04 persen, tingkat kemiskinan menurun menjadi 4,75 persen, pertumbuhan ekonomi 2,10 persen, dan inflasi 2-3 persen, tingkat pengangguran terbuka 2,70 persen.

Dengan keinginan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan berkelanjutan, Bupati Alfedri menjabarkan visinya, terwujudnya Kabupaten yang amanah, sejahtera, dan lestari dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan budaya Melayu.

Sementara sejumlah misinya adalah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang amanah melalui penerapan e-government serta mewujudkan kualitas SDM yang agamis, unggul, sehat, dan  cerdas. Meningkatkan kualitas infrastruktur dasar yang inklusif.

Sampai 2021, capaian pembangunan Kabupaten Siak, disebutkan Bupati Alfedri meningkatnya pertumbuhan ekonomi menunjukan adanya peningkatan kinerja pertanian dan perikanan, tumbuhnya perdagangan besar dan eceran, dan jasa lainya.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Siak mengalami peningkatan sebesar 0,35 persen dibandingkan 2020. Hal ini disebabkan naiknya angka pengeluaran perkapita 2020 sebesar Rp11.799 menjadi Rp11.807. "Pada 2021 IPM Kabupaten Siak masih tetap menduduki peringkat tertinggi ketiga di Provinsi Riau, setelah Kota Pekanbaru dan Dumai," terang Bupati Alfedri.

Bupati Alfedri juga menjelaskan persentase angka kemiskinan Kabupaten Siak sebesar 5,18 persen, merupakan persentase terendah dari seluruh kabupaten se-Provinsi Riau. Hal ini menggambarkan bahwa Pemerintah Kabupaten Siak sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat dengan mampu menekan angka kemiskinan setiap tahun.

Inflasi Kabupaten Siak pada 2021 sebesar 1,64 persen, masih lebih rendah daripada inflasi 2017 sebesar 3,65 persen, 2018 sebesar 2,71, pada 2019 sebesar 1,07 dan pada 2020 sebesar 2,82 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Siak pada 2021 sebesar 4,34 turun sebesar 1,46 dari 2020.

"Hal ini menggambarkan bahwa Pemerintah Kabupaten Siak mampu menekan tingkat pengangguran terbuka pada tahun sebelumnya yang diakibatkan oleh dampak Covid-19," jelas Bupati Alfedri.

Pelalawan Tingkatkan Pelayanan

Di sisi lain, kabupaten lainnya yakni Pelalawan mengambil tema pembangunan Kabupaten Pelalawan Tahun 2022 yaitu "Peningkatan Perekonomian melalui Pengembangan Pusat Industri dan Pariwisata Menuju Pelalawan Maju".

Sempena HUT ke-23, Kabupaten Pelalawan ke-23 Tahun 2022 ini membuat slogan "EKONOMI BANGKIT, PELALAWAN MAJU".  Slogan ini dimaksudkan bahwa tahun 2022 menjadi momentum kebangkitan ekonomi di Kabupaten Pelalawan setelah dua tahun dalam situasi pandemi Covid-19.

‘’Untuk itu di harapkan agar seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Pelalawan secara bahu membahu, satu kepentingan, satu semangat dan satu tujuan yaitu mewujudkan masyarakat Kabupaten Pelalawan yang sejahtera bermartabat dan unggul," ujar Bupati Pelalawan Zukri Misran.

‘’Tahun ini merupakan tahun kedua kami diberi wewenang menjadi Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan. Dalam waktu yang sangat terbatas ini, saya bersama wakil bupati menggesa pembangunan untuk merealisasikan janji kampanye kami dengan melakukan diagnosa pembangunan di desa dan kelurahan di beberapa kecamatan sehingga diperoleh titik permasalahan pembangunan yang harus segera diselesaikan," ujarnya.

Dengan keterbatasan kemampuan keuangan daerah yang ada, Bupati Zukri terus mengajak kepala orgaisasi perangkat daerah untuk senantiasa berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk mencari sumber-sumber pembiayaan pembangunan dari pemerintah provinsi, pusat maupun dari peran pihak swasta melalui program CSR perusahaan yang disejalankan dengan prioritas pembangunan daerah.

Pemkab Pelalawan juga berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat. Pada 9 Oktober 2022 telah dilakukan launching "Klik Pelalawan" yang dapat diakses melalui genggaman tangan yakni ponsel.

Berbagai informasi dan pengurusan yang diperlukan masyarakat Pelalawan sudah diintegrasikan melalui aplikasi Klik Pelalawan ini seperti pelayanan kependudukan, kesehatan, pendidikan, pengurusan perizinan, informasi: UMKM, BUMD, harga sembako, lowongan kerja, wisata Pelalawan dan informasi penting lainnya termasuk pengaduan permasalahan pelayanan publik dan pembangunan kepada pemerintah daerah.

Begitu juga telah diluncurkannya Mobil Layanan Administrasi Kependudukan yang akan berkeliling ke seluruh kecamatan dan desa untuk memberikan pelayanan administrasi kependudukan seperti KTP el, akte kelahiran, akte kematian, kartu keluarga, dan layanan kependudukan lainnya secara langsung di mobil layanan yang telah disiapkan tersebut. (sol/yas/mng/epp/amn/das)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook