ROHUL (RIAUPOS.CO) - Mesti kewenangan pendidikan SLTA menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Riau, namun tenaga guru bantu maupun PPPK dan ASN yang mengajar di jenjang pendidikan SLTA untuk dapat mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Rokan Hulu yang cerdas dan berkualitas.
Harapan itu disampaikan Bupati Rohul H Sukiman kepada wartawan, Kamis (3/8), usai mendampingi Gubernur Riau H Syamsuar menyerahkan SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Fungsional Guru SLTA yang dipusatkan di SMAN 1 Kota Tengah, Kecamatan Kepenuhan.
'' Kita harapkan para guru SLTA di Rohul dapat mendidik siswa-siswi yang berprestasi dalam membantu Pemkab Rohul memajukan pembangunan bidang pendidikan,'' ujarnya.
Pemerintah daerah, lanjutnya berupaya maksimal mewujudkan salah satu misi Kabupaten Rohul, untuk mewujudkan SDM yang cerdas, sehat yang dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa.
Diakuinya bupati, tenaga guru berperan penting dalam pengembangan pembangunan daerah serta kemajuan bangsa dan negara yang mendidik dan melahirkan generasi bangsa yang berperilaku baik dan cerdas. ''Kita berharap para tenaga guru dapat memperkuat jajaran Pemprov Riau dan Pemkab Rohul dalam menyelenggarakan tugas-tugas pembangunan daerah utamanya sektor pendidikan apalagi SMK/SMA menjadi kewenangan pemprov, dengan harapan dapat mewujudkan kemajuan masyarakat yang cerdas dan SDM yang potensial,'' katanya
Orang nomor satu di Rohul itu mengucapkan terima kasih kepada pemerintah provinsi dalam hal ini Gubernur Riau yang sangat peduli terhadap pembangunan infrastruktur di Kabupaten Rohul.
Tak hanya jalan dan jembatan, tambah Sukiman, namun pembangunan infrastruktur bidang pendidikan di Rohul menjadi prioritas oleh Pemprov Riau.
Dalam pada itu, Gubernur Riau H Syamsuar mengucapkan selamat kepada para tenaga pendidik SLTA di Rohul yang baru saja menerima SK PPPK Fungsional Guru.
Menurutnya, dari 660 tenaga pendidik yang menerima SK PPPK, satu orang di antaranya terdapat mantan guru honorer yang telah mengabdi selama 26 tahun.
''Bapak, Ibu guru harus bersyukur. Allah telah menakdirkan untuk mendapatkan SK ini dari tangan saya. Kemarin saya menyerahkan SK di Pekanbaru dan ada guru yang paling lama menjadi honorer itu sudah 20 tahun. Tapi sekarang di sini (Rohul) bahkan ada yang sudah 26 tahun,'' sebutnya.
Ia menjelaskan, Pemprov Riau sangat memprioritaskan tenaga guru honorer di angkat menjadi PPPK fungsional guru. Dimana Pemprov Riau sebelumnya telah mengusulkan formasi kebutuhan tenaga guru sebanyak 7.297 orang.
Namun, hanya 5.851 orang yang dinyatakan lulus seleksi PPPK Fungsional Guru Pemprov Riau tahun 2022. Namun sisanya 5.810 tenaga guru honorer diupayakan tahun ini bisa diangkat. Diakuinya, keperluan PPPK ini tidak bisa dihindari untuk mengatasi kekurangan pengangkatan ASN di lingkungan Pemprov Riau.
''Setiap tahun jadi prioritas pengangkatan PPPK fungsional guru. Bahkan setiap tahun saya menandatangani SK pensiun, dan yang terbanyak pensiunan guru. Sementara, pengangkatan guru dari Menpan-RB tidak sebanding dengan orang yang pensiun,'' ujarnya.(ade)
Laporan Engki Prima Putra, Rokan Hulu