Pemkab Benahi Parit Antisipasi Banjir

Rokan Hilir | Rabu, 30 Oktober 2019 - 13:59 WIB

Pemkab Benahi Parit Antisipasi Banjir
PIMPIN RAPAT: Bupati Rohil H Suyatno AMp memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Rohil di Gedung Pertemuan H Misran Rais, baru-baru ini. (Zulfadhli/Riau Pos)

ROHIL (RIAUPOS.CO) -- Cuaca di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) sudah memasuki musim penghujan. Hal itu ditandai dengan intensitas turun hujan di sejumlah daerah yang cukup tinggi. Dikhawatirkan, sejumlah wilayah bisa terdampak banjir. Untuk itu, Bupati Rohil H Suyatno Amp menekankan agar satuan kerja terkait bisa melakukan antisipasi. Hal itu disampaikan bupati saat pelantikan Camat Bangko di Gedung Pertemuan H Misran Rais, beberapa hari lalu.

"Seperti kita lihat bersama saat ini sudah memasuki musim penghujan. Hendaknya semua pihak dapat waspada dengan banjir yang berpotensi terjadi," ujar bupati.


Dirinya telah beberapa kali melihat langsung kondisi lingkungan yang ada di beberapa kecamatan, terutama di Bagansiapiapi.

Saat ini dikatakan dia, pemda telah mengerahkan dinas terkait untuk melakukan pembenahan. Seperti di persimpangan mengarah ke Jalan Pulau Baru, di lintas Jalan Perdagangan dan di beberapa titik lainnya.

Senada dengan bupati, Camat Bangko Rijalul Fikri mengatakan pihaknya turut memberikan perhatian terhadap persoalan banjir ini. Bersama unsur yang ada, pihaknya terus bergerak melakukan kegiatan pembenahan, pembersihan di titik-titik yang ada dengan tujuan agar tidak terjadi penyumbatan aliran air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir atau genangan air dalam waktu lama.

"Masalah banjir telah kita lakukan survei ke lapangan sesuai yang disampaikan oleh pak bupati, apa yang menjadi perhatian seperti banjir akan segera ditanggulangi," tegas Rijalul.

Ia memastikan telah mengetahui dimana saja titik tersumbatnya banjir dan apa permasalahannya disebabkan pendangkalan. Untuk itu diupayakan ada pengerukan dan hal ini sudah disampaikanke dinas terkait. Tetapi setelah melihat kondisi ke kawasan ternyata lokasi yang mau dimasukkan eskavator amphibi tidak memungkinkan karena lokasi tersebut padat dengan rumah penduduk.

"Makanya kami akan sampaikan kembali ke bupati untuk selanjutnya apa kebijakan yang diambil terkait hal ini," tambahnya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook