PHR Luncurkan Program Penguatan Ekosistem Vokasi

Rokan Hilir | Rabu, 25 Mei 2022 - 09:57 WIB

PHR Luncurkan Program Penguatan Ekosistem Vokasi
Keterampilan dan kompetensi merupakan modal penting untuk bersaing di dunia kerja maupun wirausaha yang makin kompetitif. Melalui Program Penguatan Ekosistem Vokasi, PHR WK Rokan ingin berkontribusi terhadap upaya peningkatan kompetensi dan keterampilan generasi muda, khususnya di Riau. (HUMAS PHR)

ROKANHILIR (RIAUPOS.CO) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung penciptaan tenaga-tenaga terampil di Provinsi Riau melalui pendidikan vokasi.

Baru-baru ini, PHR meluncurkan Program Penguatan Ekosistem Vokasi (keahlian terapan) yang menyasar angkatan kerja muda dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai peserta. PHR menggandeng Politeknik Caltex Riau (PCR), yang merupakan politeknik swasta terbaik nasional asal Riau, sebagai mitra pelaksana program ini.


"Pendidikan vokasi sangat fundamental untuk merespon berbagai peluang dan tantangan di dunia kerja maupun wirausaha yang semakin kompetitif. PHR ingin berkontribusi terhadap upaya peningkatan kompetensi dan keterampilan generasi muda, khususnya di Riau, agar memiliki daya saing lebih tinggi," tegas VP Corporate Affairs PHR WK Rokan Sukamto Tamrin.

Program ini sekaligus dapat mendukung pelaksanaan program menara vokasi di Riau dan mengantisipasi bonus demografi yang menjadi bahasan di forum G20.

Pada pertengahan Mei ini, Program Penguatan Ekosistem Vokasi PHR dimulai dengan kegiatan kolaborasi bersama Pemkab Rokan Hilir (Rohil) berupa pelatihan keterampilan komputer, bahasa Inggris, dan menjahit. PHR memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Tenaga Kerja Rohil dengan menggandeng enam Lembaga Pendidikan dan Kursus (LPK) setempat. Total pesertanya 120 orang yang merupakan angkatan kerja muda dari Rohil yang sudah tamat pendidikan menengah atas namun saat ini belum bekerja. Pelatihan akan berlangsung sekitar satu bulan.

"Dari dulu, saya ingin belajar komputer seiring perkembangan era digital. Namun saya belum punya kesempatan karena faktor ekonomi," ungkap Sumiati, salah seorang peserta pelatihan komputer. Karena itu, peserta asal Kecamatan Kubu ini mengaku senang dan berterima kasih sekali dengan adanya program pelatihan keterampilan tersebut.

PHR juga akan menjaring para pimpinan, tenaga kependidikan, dan siswa SMK di Riau untuk mengikuti program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) binaan yang didukung oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Selain itu, PHR mengadakan pelatihan dan sertifikasi bidang operator kesehatan dan keselamatan kerja (OK3) migas yang menargetkan sekitar 30 peserta dari wilayah operasi PHR Wilayah Kerja (WK) Rokan, dengan dukungan Dinas Tenaga Kerja Provinsi.

Program SMK binaan bertujuan mengembangkan kapasitas civitas akademika SMK dalam pengelolaan dan peningkatan satuan pendidikan SMK. Tiga subprogram yang akan dilaksanakan adalah pengembangan kapasitas siswa SMK (BASIS SMK), penguatan kapasitas kepemimpinan dan manajerial (PAKEM SMK), dan program pelatihan dan sertifikasi tenaga kependidikan (BIDIK SMK). Pendaftaran dilakukan secara online melalui website https://vokasikuatriau.pcr.ac.id

Selama proses rekrutmen dan kegiatan berlangsung, PHR dan PCR tidak pernah memungut biaya apapun. Program ini juga tidak berkaitan dengan proses perekrutan karyawan PHR maupun mitra kerjanya, karena kegiatan ini mengupayakan keterampilan kerja sesuai bidang-bidang yang diminati masing-masing peserta.

Peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu tujuan dari pelaksanaan program tanggung jawab sosial lingkungan dan lingkungan (TJSL) PHR di bidang pendidikan. Program Penguatan Ekosistem Vokasi merupakan wujud dukungan PHR terhadap upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi, serta menurunkan angka pengangguran.

Program-program TJSL PHR dijalankan dengan pola kerja sama pentahelix di mana membangun kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait agar maju dan sukses bersama-sama. Pola kerja sama pentahelix atau multipihak melibatkan unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media.(hen/adv)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook