BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) - Prosesi pembakaran replika tongkang selalu menarik minat bagi masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi. Begitu juga para wisatawan. Karena itu, setiap iven bakar tongkang selalu ramai dikunjungi setiap tahunnya. Sempat diragukan bakal digelar, akhirnya masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi bersama-sama melaksanakan iven bakar tongkang, Ahad (19/6) sore.
Replika tongkang yang dibuat terlihat lebih kecil dibandingkan biasanya, namun iven itu tetap menarik untuk diikuti oleh masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi secara khusus maupun yang datang dari luar daerah secara umum.
Replika Tongkang diarak di sepanjang jalan Perdagangan, hingga ke lokasi untuk pembakaran. Namun sebelum replika dibakar, masyarakat Tionghoa yang mengikuti acara itu tampak khusyuk berdoa sambil memegang hio di tangan.
Kendati digelar dengan kapasitas yang lebih kecil, dan jumlah peserta yang lebih sedikit, namun dukungan dari pemerintah daerah Rohil tetap ada. Di antaranya hadirnya Bupati Rohil Afrizal Sintong SIP, bersama dengan Ketua DPRD Maston, serta pejabat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Rohil.
Sementara hadir sejumlah tokoh Tionghoa seperti Awie Oliong, Sartono, Jonatan Ahe, Randy Gunawan dan lain-lain. Bupati Rohil Afrizal Sintong pada saat menyampaikan kata sambutan, menyampaikan apresiasi dari Pemda Rohil atas digelarnya iven tersebut.
Iven itu terangnya, diyakini memberikan dampak yang luas, tidak hanya bagi kalangan masyarakat Tionghoa saja, tapi juga masyarakat tempatan karena terjadi peningkatan dalam akses untuk pemenuhan jasa transportasi, makanan, penginapan dan sebagainya.
"Kami atas nama pemda menyampaikan apresiasi, dan kami juga berharap tentunya hubungan antarsuku di Rohil ini tetap dapat terjaga dengan baik. Ini sangat luar biasa, bagaimana masyarakat kita tetap harmonis, dengan saling menghargai, toleransi satu sama lainnya, " katanya.
Ia menyebutkan, tradisi atau iven yang sudah lama dijalankan oleh masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi merupakan hal yang menarik, bahkan mampu mendatangkan wisatawan dari luar negeri. Namun pada saat ini karena digelar secara sederhana, maka tidak seperti biasanya. Apalagi masih dalam suasana terdampak Covid-19.
Bupati menilai dengan tetap lestarinya iven tersebut sekaligus menunjukkan tingginya tingkat toleransi, rasa persatuan yang ada di Rohil, khususnya di Bagansiapiapi.
"Kami harapkan dinas terkait terus memberikan peran aktif, dalam hal kaitannya iven ini, dan mempromosikannya dengan baik, karena dampaknya luar biasa bagi masyarakat," katanya.
Selain itu Afrizal menyampaikan terima kasih kepada para tokoh maupun pengusaha Tionghoa yang mengelar iven, yang diikutinya secara perdana sebagai Bupati Rohil. Bupati pun sempat menaiki replika Tongkang dengan didampingi Ketua DPRD Rohil Maston dan tokoh Tionghoa Awie Oliong.
Tokoh Masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi Awie Oliong menyebutkan, pada pelaksanaan bakar tongkang kali ini, bisa dikatakan berbeda dari biasanya. Mengingat dari Klenteng Besar tidak mengadakan ritual, namun tiba-tiba terangnya, dia didatangi dewa Ki Ong Ya agar perayaanbakar tongkang tetap digelar.
"Mengingat sudah dua tahun tak dirayakan, karena covid, sehingga tahun ini harus dirayakan. Maka bersama sejumlah marga disepakati untuk menjalankan ritual ini, " kata Awie.
Namun terangnya, untuk perayaan bakar tongkang kali ini memang lebih sederhana, ukuran replika tongkang pun jauh lebih kecil. Biasanya tongkang bisa muat beberapa orang sekaligus, terbuat dari kayu pilihan dan berat namun kali ini hanya bisa muat untuk dua -tiga orang saja dan terlihat lebih ringan.
Untuk pengunjung tambahnya Awie tetap berdatangan dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara, namun umumnya sudah pulang dan tidak mengikuti bakar tongkang. Replika tongkang sendiri dibakar setelah dipastikan dalam posisi yang tepat, dan dalam waktu singkat hangus. Tiang tongkang pertama jatuh ke arah daratan sementara yang kedua mengarah ke laut Bagansiapiapi.
"Kami berharap seluruh masyarakat Rohil, maupun yang datang dari luar sukses semuanya dalam usahanya, baik di laut maupun di darat," kata Awie memaknai tanda itu.(fad)