Bupati: Pemda Serius Tangani Dampak Banjir

Rokan Hilir | Jumat, 14 Oktober 2022 - 11:53 WIB

Bupati: Pemda Serius Tangani Dampak Banjir
Siswa SMA Negeri 2 Bangko menjinjing sepatu menuju ke sekolah karena kondisi jalan yang banjir oleh pasang besar, Kamis (13/10/2022). (ZULFADHLI/RIAUPOS.CO)

ROKAN HILIR (RIAUPOS.CO) - Pasang besar yang terjadi pada setiap pertengahan bulan, sejak periode September dan Oktober tahun ini menimbulkan banjir yang membawa lumpur, menjangkau lingkungan warga di wilayah Kelurahan Bagan Hulu, Bangko, baru-baru ini.

Seperti tampak di jalan SMA Negeri 2 Bangko, RT 26 Kelurahan Bagan Hulu saat pasang terjadi pada Kamis (13/10) pagi, arus pasang yang berlumpur pekat menyasar di lingkungan permukiman warga dan yang paling terdampak di jalan di depan SMA Negeri 2 Bangko.


Akibatnya siswa yang datang ke sekolah terpaksa membuka sepatu dan menjinjingnya saat melintasi jalan tersebut, sementara pengguna sepeda motor tampak harus menjalankan kendaraan secara perlahan agar tidak terpeleset.

Kepsek SMA Negeri 2 Bangko Sumargono SPd menyebutkan secara umum untuk aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah masih berjalan seperti biasanya namun karena genangan air lumpur tersebut mengakibatkan siswa tak bisa masuk tepat waktu seperti biasa.

"Memang selama banjir, karena air pasang ini dampaknya terutama pada pagi hari terkendala karena siswa harus buka sepatu, kalau tidak buka sepatu bisa basah bahkan kadang ada yang terjatuh, motor mogok dan sebagainya otomatis menganggu untuk aktifitas di pagi hari," kata Sumargono.

Ia menerangkan untuk bulan-bulan sebelum September, memang pasang besar juga terjadi namun tidak begitu seperti yang sekarang dan saat itupun pasang tak membawa lumpur yang banyak.

"Memang setiap bulan ada terjadi pasang naik, tapi dampaknya tidak seperti sekarang," katanya.

Dirinya mengharapkan agar pemerintah daerah memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi dengan meninggikan jalan yang menjadi akses ke sekolah tersebut.

"Sebagai keluarga besar SMA Negeri 2 Bangko kami mengharapkan agar jalan ini dibangun, ditinggikan dan informasi akan dilaksanakan pada 2023 kami harapkan hal itu bisa terealisasi," katanya.

Seorang warga, Supriyanto mengatakan fenomena yang dikenal warga setempat dengan istilah pasang keling tersebut menimbulkan dampak yang cukup menyulitkan.

"Selain lingkungan kotor, ini menyulitkan masyarakat secara ekonomi juga terdampak bagi yang berjualan misalnya, konsume jadi enggan datang karena jalan banjir dan berlumpur," katanya.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook