ROHIL (RIAUPOS.CO) - Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong mengajak masyarakat untuk tidak lupa dengan jasa para pejuang, tokoh pendahulu yang telah berbuat banyak untuk pembangunan di daerah, khususnya para tokoh yang telah memberikan kontribusi pada pembentukan Kabupaten Rohil yang dimekarkan dari Kabupaten Bengkalis.
Hal itu diungkapkan bupati saat menyampaikan sambutan pada peringatan hari jadi Rohil, di Bagansiapi-api, Senin (4/10). "Terutama bagi generasi muda hendaknya tidak lupa dengan perjuangan para pendahulu Rohil, mengingat kembali jasa dan bakti yang pernah mereka torehkan," kata Afrizal.
Bagi masyarakat terangnya baik yang ada di perkotaan, maupun pedesaan harus dapat bersama-sama bersyukur dengan kondisi yang ada di Rohil pada saat ini. Maka melalui momentum peringatan hari jadi Rohil sebagai ajang mengingat kembali sekaligus evaluasi sejauh mana pembangunan telah dan akan dilaksanakan ke depannya.
"Hendaknya dapat kita jadikan pelajaran, dengan ikhlas baik untuk melihat potret Kabupaten Rohil di masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang, dan merupakan bagian dari jati diri anak negeri dan eksistensi daerah ini sehingga mampu berperan sebagai perekat integritas masyarakat agar tetap terpelihara dalam persatuan dan kesatuan yang kokoh," kata bupati.
Ia menegaskan perlu diingat bahwa perjuangan untuk mendirikan Kabupaten Rohil bukanlah perjuangan yang ringan, akan akan tetapi sangat banyak rintangan dan tantangan yang memakan waktu cukup panjang. Perjuangan ini diawali 1956 atau setelah duduknya Husin Rambah sebagai anggota DPRD Gotong Goyong Daerah Swatantra Tingkat 2 Kabupaten Bengkalis yang merupakan hasil Pemilu 1955.
Pada waktu itu bekerja sama dengan para pengurus yang meliputi Kecamatan Kubu, Bangko dan Tanah Putih pembentukan kabupaten ini, dengan menyusun kertas kerja dalam pengumpulan data.
Untuk menyusun kertas kerja tersebut berangkat menuju Sungai Rokan menuju dengan menggunakan alat transportasi perahu dayung bersama Imam sebagai pendayung, mereka singgah di kampung-kampung sepanjang Sungai Rokan antara lain Labuhan Tangga, Bantaian, Bangkok Kanan dan Kiri, Tanah Putih Sedinginan, sampai dan kembali dan terus melanjutkan perjalanan menuju Sinaboi.
Serta melanjutkan perjalanan di Kecamatan Kubu menuju Pekaitan dan singgah di Pulau Halang, setelah selesai melakukan perjalanan panjang tersebut yang memakan waktu hampir 2,5 bulan, maka disusunlah kertas kerja yang berisikan menuntut agar Bagansiapi-api dijadikan enam kecamatan yaitu Kecamatan Kubu dipecah menjadi dua Kecamatan Kubu dan Kecamatan Panipahan, dengan argumentasi kaya dengan hasil lautnya dan tempat persinggahan kapal motor dari Tanjung Balai Asahan menuju Bagansiapi-api dan sebaliknya.
Kecamatan Tanah Putih menjadi dua kecamatan, Kecamatan Tanah putih dan Kecamatan Pujud, dengan argumentasi adalah sebagai penghasil karet terbesar di Bagansiapi-api dan tempat persinggahan perdagangan dari Pasir Pangaraian di Bagansiapi-api.
Kecamatan Bangko dipecah menjadi dua, Kecamatan Bangko dan Sinaboi dengan argumentasi adalah tempat persinggahan dari Bagansiapi-api menuju Bagan Batu, Bengkalis ke Pekanbaru.(adv/fad)