ROHUL (RIAUPOS.CO) - MASYARAKAT Desa Rantau Binuang Sakti, Kecamatan Kepenuhan mendukung penuh dan membantu kelancaran proses pelaksanaan pembangunan makam bersejarah religius Rantau Binuang Sakti oleh Pemerintah Kabupaten Rohul.
Karena rencana pembangunan makam bersejarah di Desa RBS tersebut, sudah lama didengung-dengungkan oleh pemerintah daerah, yang merupakan salah satu objek atau destinasi wisata sejarah religi di Kabupaten Rokan Hulu sebagai tempat lahirnya tokoh Suluk Asia Tenggara, Syech Abdul Wahab Rokan.
Tentunya ke depan, diharapkan nantinya akan menjadi wisata religi, baik dalam negeri maupun luar negeri yang berkunjung ke tempat makam ini untuk berziarah. Walaupun lokasinya sulit untuk di jangkau oleh kendaraan bermotor.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Rohul Drs Yusmar MSi bersama tokoh masyarakat Desa Rantau Binuang Sakti, Rabu (29/8).
‘’Guna kelancaran dalam mengetahui status tanah dan keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan Makam bersejarah Rantau Binuang Sakti, kita adakan pertemuan dengan masyarakat. Alhamdulilah, rencana pemerintah daerah untuk membangun Makam Bersejarah Religius Rantau Binuang Sakti mendapat dukung penuh dari masyarakat,’’ ungkap Kadisparbud Rohul Drs Yusmar MSi kepada wartawan, Kamis, (30/8).
Dalam pertemuan tersebut, dihadiri Pjs Kepala Desa RBS Syaiful Adnan, Ketua BPD RBS Ali, Babinsa Koptu Tamrin, perangkat desa, Tokoh Masyarakat RBS Kholifah Suluk Syahril, Koordinator Suluk Besilam Langkat di Rokan Hulu Mustafa, tokoh masyarakat Syurkoni SPd.
Menurutnya, masyarakat mendukung penuh rencana pembangunan makam bersejarah Rantau Binuang Sakti, dengan catatan, dengan mengikutsertakan masyarakat setempat atau lokal, jika ada pekerjaan pembangunan di lokasi tersebut masyarakat meminta warganya yang memenuhi persyaratan untuk dapat dipekerjakan.
Selain itu dari tanah lokasi pemakaman yang luasnya lebih kurang 6 hektare, masyarakat meminta lebih kurang 6 ha sebagai pemakaman masyarakat mengingat daerah tersebutlah tempatnya yang jarang terkenan banjir. Sehingga wilayah ini disebut sebagai tanah tinggi.
Namun lanjut Yusmar, saat ini akses jalan darat ke lokasi makam bersejarah tersebut telah dilaksanakan perbaikan dan pengerasan, yang membuat pengunjung telah dapat menggunakan kendaraan roda 4 untuk sampai ke lokasi.
Sementara itu, pembangunan komplek makam bersejarah itu pun disamping telah di bangun visitor Centere sebagai tempat persinggahan atau kedatangan, saat ini sedang berlangsung pembangunan surau suluk berukuran 20 m x 20 m serta Gapura masuk ke lokasi Komplek pemakaman dimaksud.
Berkaitan dengan hal tersebut, sedang di dudukkan status tanah kompleks makam yang di hibahkan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, seluas lebih kurang 6 hektar. Agar status dan dokumen pendukungnya dapat digunakan baik sebagai dasar dalam perencanaan, pembangunan maupun dalam usaha pemeliharaan termasuk mendapatkan anggaran baik dari APBD Provinsi maupun APBN.
‘’Perlu suatu pemahaman dan pandangan serta dukungan bersama antara masyarakat dan pemerintah, termasuk satu persepsi. Sehingga objek dan destinasi wisata sejarah religi ini dapat di jaga dikembangkan dan dilestarikan serta memberikan manfaat bagi masyarakat banyak dimasa mendatang,’’ tambahnya.
Yusmar menyebutkan, dilokasi tempat rencana pembangunan makam Rantau Binuang Sakti, ditemukan lokasi tempat tinggal Syekh Abdul Wahab Rokan semasa kecilnya. Di lokasi itu akan dibangun rumah sebagai bukti kuat Syekh Abdul Wahab Rokan lahir dan dibesarkan di Desa Rantau Binuang Sakti Kecamatan Kepenuhan.
‘’Jika diizinkan oleh Tuan Guru Babussalam Langkat Sumatera Utara, tempat makam Syekh Abdul Wahab Rokan akan dilengkapi pula pamakaman bersejarah tersebut dengan duplikat makam Syekh Abdul Wahab Rokan di lokasi itu,’’ terangnya
Selain disekitar pemakaman bersejarah juga ditemui tempat berhalwat, pemandian dan bertapa syekh. Berdasarkan tulisan yang ada dinisan salah satu makam di komplek pemakaman sejarah religi ini tertera tahun 1198 H, atasnama Yatimun Binti Mahmud. ‘’Makam tersebut kini sudah berusia hampir 2 abad lamanya,’’ tambah Yusmar.(adv)