WABAH CORONA

Bahan Pokok Harus Terjamin jika Karantina Wilayah

Riau | Selasa, 31 Maret 2020 - 10:35 WIB

Bahan Pokok Harus Terjamin jika Karantina Wilayah
Syamsuar

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Wabah virus corona (Covid-19) masih belum terbendung. Beberapa daerah di Indonesia sudah ada yang memberlakukan karantina wilayah. Bagaimana dengan Provinsi Riau.

Menyikapi hal ini Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengingatkan kepada para kepala daerah di Bumi Lancang Kuning untuk melakukan antisipasi jika nantinya karantina wilayah.


"Sekarang kan ada kebijakan di beberapa daerah di Indonesia yang melakukan karantina wilayah. Kalau nantinya kebijakan ini kita lakukan di Riau, saya minta kepala daerah harus memperhatikan ketersediaan logistik bahan pokok," ujar Gubri saat konferensi pers usai melakukan video conference dengan bupati/wali kota di Gedung Daerah Riau, Senin (30/3).

Dikatakan Gubri, jangan sampai kebijakan karantina wilayah dilakukan, namun daerah belum siap dalam hal logistik. Sehingga terjadi seperti di Tegal, di mana masyarakat melakukan aksi demonstrasi meminta makanan kepada pemerintah.

"Jadi jangan ikut-ikutan karantina wilayah, sementara daerah tidak siap. Nanti justru pemerintah yang kewalahan," sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubri meminta pemerintah kabupaten/kota di Riau bahwa saat ini ada bantuan 100 ton beras bagi kabupaten/kota. Saat ini, beras tersebut sudah tersedia di gudang Bulog di Pekanbaru. "Kami minta bantuan beras tersebut bisa segera diambil dan langsung dibagikan kepada masyarakat. Sehingga stok bahan pokok masyarakat aman di rumahnya masing-masing," pinta Gubri.

Kepada para bupati/walikota, Gubri juga meminta di setiap daerah dibentuk tim gugus tugas percepatan penanganan virus corona. Di mana tim tersebut harus langsung diketuai kepala daerah agar koordinasi dengan forkopimda dapat dilaksanakan dengan maksimal.

"Karena saya dapat informasi, bahwa masih ada daerah yang ketua gugus tugasnya masih dijabat oleh kepala dinas kesehatan atau sekretaris daerah. Tidak mungkin seorang kepala dinas atau sekretaris daerah bisa menangani ini, apalagi harus berkoordinasi dengan forkopimda," sebutnya.

Sedangkan terkait realokasi anggaran, menurutnya, juga sudah ada petunjuk yang jelas dari Presiden dan Menteri Keuangan. Termasuk pendampingan dari kepolisian dan kejaksaan. Sehingga tidak ada keraguan-raguan dalam rangka melakukan realokasi anggaran.

Berkaitan dengan pembelian alat pelindung diri (APD) serta rapid test, Gubri juga meminta pemerintah kabupaten/kota tidak hanya menggantungkan kepada Pemprov Riau. Namun uang yang ada di daerah, hendaknya digunakan sepenuhnya untuk pembelian alat tersebut.

Jelang Ramadan tahun ini, Gubri juga meminta masyarakat tidak melakukan mudik. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Hitung Keperluan Pangan Masyarakat
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengambil ancang-ancang untuk persiapan penerapan karantina wilayah. Yakni dengan menghitung keperluan pangan masyarakat.

Rencana ini diungkapkan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST usai menggelar video conference bersama Pemprov Riau dan rapat bersama Forkopimda Pekanbaru, Senin (30/3). "Karantina wilayah ini sedang kami persiapkan. Bisa dua tiga hari ke depan, atau empat lima hari ke depan kami terapkan," kata dia.

Dia kemudian menjelaskan bahwa puncak penyebaran Covid-19 di Pekanbaru diperkirakan terjadi pada April ini.

"Kalau disiplin mudah-mudahan itu jangan tinggi. Kalau kita menyepelekan, kita akan kewalahan seperti Italia dan Iran yang hari ini begitu dahsyatnya terjadi," tuturnya.

Untuk penerapan karantina wilayah ini, dia menyebut hanya akan diterapkan jika kondisi wabah Covid-19 terjadi eskalasi.

Saat ini, sebelum karantina wilayah diterapkan, Pemko Pekanbaru terlebih dahulu akan menghitung berapa keperluan pangan yang harus disiapkan.

"Isolasi wilayah, karantina lokal tidak hanya sekadar ucapan, ada konsekuensi. Pemerintah harus hadir menyuplai keperluan logistik masyarakat. Pada masyarakat miskin dan rawan miskin, kami sedang siapkan mendata berapa keperluannya. Kita tidak boleh terlambat," tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut menjelaskan, pihaknya sudah menghitung keperluan pangan warga jika karantina wilayah diterapkan. Disebutnya, keperluan pokok di Kota Pekanbaru masih bisa terpenuhi hingga 20 hari, dengan catatan jika Pekanbaru ditutup total.

"Kemampuan pokok dasar sembako bisa tahan sampai 15 sampai 20 hari, itu kalau Pekanbaru ditutup total sehingga tidak ada suplai sama sekali. Tapi itukan tidak mungkin karena khusus untuk sembako, pemerintah telah pastikan distribusi tetap berjalan walaupun lockdown," paparnya.

Tiga Bulan ke Depan Masih Cukup
Mengantisipasi kelangkaan bahan pokok dengan dilakukannya social distancing dan sebagian melakukan lockdown pribadi dan wilayah di Bengkalis Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Bengkalis melakukan pemantauan sejumlah gudang distributor Bapokting di Bengkalis, akhir pekan lalu.

Menurut Kepala Disdagperin Bengkalis Indra Gunawan hasil pemantauan yang dilakukan sejumlah gudang yang ada, ketersedian beras seperti di Bulog Bengkalis cukup untuk keperluan selama tiga bulan ke depan. Ditambah lagi sejumlah gudang agen lain ketersedian beras juga cukup. Demikian juga dengan Kabupaten Siak sendiri memiliki ketahanan pangan tersedia dari sejumlah kecamatan yang menjadi lumbung padi dan sayur mayur. Bupati Siak Alfedri menyebutkan stok logistik Siak mencukupi untuk berapa bulan ke depannya.

"Keperluan pangan Kabupaten Siak mencukupi untuk berapa bulan ke depan. Juga dapat dukungan 199 ton beras bulog yang akan  ditumpangkan di gudang Bulog Bungaraya untuk disalurkan," jelas Alfedri.

Demikian juga dengan Indragiri Hilir (Inhil). Bupati Inhil  HM Wardan, mengatakan stok keperluan pokok yang ada di daerahnya aman hingga Idulfitri mendatang.

"In sya Allah stok sembako kita cukup jika kemungkinan ada isolasi dan menghadapi Ramadan serta Idulfitri," ujar Wardan.

Sementara Kabupaten Kuansing dari awal sudah mengantisipasi dengan mendatangi setiap distributor sembako yang ada di Kuansing. Bahkan, untuk dua bulan ke depan, stok sembako di Kuansing dipastikan aman.

"Kami sudah lakukan pemantauan bersama Disperindagrin ke masing-masing distributor. Dan stok kami aman sampai bulan Ramadan," ujar Sekda Kuansing, Dr H Dianto Mampanini SE MT.

Namun demikian, untuk jenis sayur-sayuran, Kabupaten Kuansing masih banyak bergantung dari Sumbar. Sehingga, jika akan ada pemberlakuan karantina wilayah, Pemkab Kuansing akan mencari solusi.

Stok Pangan di Rohil Cukup
Pemkab Rokan Hilir (Rohil) memperkirakan stok bahan makanan terutama sembako dalam kondisi cukup terkait dengan masih terjadinya wabah Covid-19 saat ini. Hal itu disampaikan Bupati H Suyatno AMp pada saat video telekonference dengan Gubernur Riau Drs H Syamsuar di Bagansiapiapi, Senin (30/3).

"Diperkirakan masih cukup termasuk menghadapi pelaksanaan Ramadan nanti," kata Suyatno.

Dalam pada itu Pemkab Indragiri Hulu (Inhu) mengecek ketersediaan sejumlah keperluan pokok di daerah itu. Hal ini dilakukan dalam rangka menyikapi apabila dilakukan karantina akibat penyebaran virus corona.

"Tadi (kemarin, red) kami sudah rapat bersama yang dihadiri Sekda, Dinas Ketahanan Pangan dan Disperindag tentang ketersediaan kebutuhan pokok," ujar Wakil Bupati Inhu Khairizal, Senin (30/3). (sol/ali/esi/wik/ind/fad/yas/kas/end/amn/hsb)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook