JALAN YANG TERDAMPAK KEMBALI DIASPAL

Gesa Pemasangan Pipa RCP IPAL

Riau | Jumat, 30 Desember 2022 - 10:26 WIB

Gesa Pemasangan Pipa RCP IPAL
Proses pengerjaan pengaspalan kembali jalan yang rusak terdampak pengerjaan IPAL di Jalan Teratai Pekanbaru. (ADHI-JAYA KONSTRKSI UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman (PPP) Provinsi Riau bersama kontraktor proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Paket North Catchment (NC) di Kota Pekanbaru, PT Adhi Karya-Jaya Konstruksi (KSO) terus menggesa pekerjaan pemasangan pipa air limbah metode jacking untuk pipa Reinforcement Concrete Pipe (RCP) diameter 1.000 mm di ruas Jalan Tanjung Datuk dan Jalan Sumber Sari, Kota Pekanbaru.

Saat ini progres pekerjaan pemasangan pipa RCP tersebut tersisa 594,91 meter. Pada jalan yang telah selesai dilaksanakan pemasangan pipa, KSO melakukan pekerjaan pengembalian kondisi jalan sesuai spesifikasi (aspal atau lainnya) seperti yang sudah dilaksanakan di Jalan A Yani, Jalan Juanda, dan Simpang Jalan Tanjung Datuk sampai Simpang Jalan Dr Sutomo.


Sementara itu, pekerjaan pemasangan jaringan pemipaan dengan metode open trench (galian terbuka) di Jalan M Yamin dan Jalan Melur ditargetkan selesai pada akhir Januari 2023. Di sisi lain, jalan yang terdampak pengerjaan pemipaan selama tahun 2022 telah diaspal kembali oleh pihak kontraktor seperti Jalan A Yani, Jalan Melati, Jalan Sam Ratulangi, Jalan Seroja, Jalan Alimudinnysah, Jalan M Yamin kiri, Jalan M Yamin kanan, Jalan Teratai bawah, dan Jalan HOS Cokroaminoto.

Pekerjaan pemasangan pipa merupakan pekerjaan yang paling dominan dalam kegiatan Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) Kota Pekanbaru karena terkait dengan penyaluran limbah domestik menuju rumah pompa sehingga dapat disalurkan menuju IPAL.

Pekerjaan jaringan pemipaan air limbah Zona Utara Kota Pekanbaru (Paket NC) saat ini terus berjalan. Pihak kontaktor juga ditugaskan untuk penambahan lingkup pekerjaan berupa priority connection yaitu membangunan sambungan pipa air limbah dari bangunan-bangunan seperti fasilitas umum dan kawasan komersial ke jaringan pipa IPAL sehingga durasi kontrak diaddendum hingga akhir Juni 2023.

Saat ini pekerjaan pemasangan pipa sedang berlangsung di Jalan Dr Leimena. Namun pemasangan pipa mengalami kendala di antaranya pada ruas jalan tersebut terdapat utilitas di bawah tanah seperti PDAM, pipa gas dan pada jalur pemasangan pipa terdapat ulilitas kabel listrik yang bertegangan tinggi.

Selain itu, properti warga di samping kiri dan kanan ruas jalan cukup padat sehingga akan berdampak jika dilanjutkan pekerjaan pemasangan pipa dengan metode open trench.

Untuk itu, perlu dilakukan perubahan metode menggunakan jacking pipa diameter 450 mm guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh pekerjaan.

Di Jalan Leimena, jalan yang sudah selesai pemasangan pipa, kontraktor NC juga telah melakukan pengaspalan kembali seperti di simpang Jalan Juanda ke simpang Jalan Sam Ratulangi sepanjang 220,31 meter dan Jalan Leimena pada Simpang Imam Bonjol ke Simpang Jalan HOS Cokroaminoto sepanjang 169,94 meter.

Saat ini, di lapangan sedang dilaksanakan pekerjaan bangunan rumah pompa dan konstruksi wet well (sumur pompa). Rumah pompa ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara limbah yang didistribusi dari jaringan perpipaan.

Setelah itu, limbah tersebut dipompa menggunakan pipa HDPE diameter 400 mm ke bangunan IPAL untuk diolah lebih lanjut sampai memenuhi baku mutu sesuai yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah.

Pembangunan IPAL Kota Pekanbaru merupakan salah satu langkah Pemerintah Pusat dalam pemerataan pembangunan, sesuai dengan standar pelayanan minimal pada PP nomor 2 tahun 2018 bahwa setiap ‘warga negara berhak memiliki akses terhadap pengolahan air limbah. Dengan adanya IPAL Kota Pekanbaru diharapkan Pekanbaru dapat memenuhi standar kota-kota modern di dunia.

Metropolitan Sanitation Management Investment Project merupakan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan air limbah domestik di tiga kota besar di Indonesia yaitu Pekanbaru, Jambi, dan Makassar. Program ini diharapkan dapat mereduksi pencemaran badan air dari limbah domestik yang secara langsung dibuang ke lingkungan di setiap kota tersebut.(ifr)

Laporan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook