RIAUPOS.CO - PEMBANGUNAN Rumah Layak Huni (RLH) di Riau sudah dipastikan akan dilaksanakan Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau. Pelaksanaannya dimulai pada 2016. Berdasarkan data seluruh kabupaten/kota terdapat 66.438 kepala keluarga (KK) yang belum memiliki rumah layak di Riau. Pemprov Riau memulai program dengan membangun 10 persennya terlebih dahulu, atau 6.640 rumah.
Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air Riau Dwi Agus Sumarno mengatakan, pihaknya menargetkan pembangunan dimulai pada tahun anggaran 2016, dengan pagu yang tertuang untuk memulai pembangunan 2.000-an unit rumah terlebih dahulu.
“Jadi akan dibangun tipe 36, dengan memberdayakan masyarakat sekitar atau OMS,” ujar Dwi usai Launching Pembangunan Rumah Layak Huni Mendukung Program Sejuta Rumah yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo, Senin (28/12) lalu.
Cipta Karya Riau dalam mewujudkan rencana tersebut diakuinya sudah membuat gambar secara teknis. Nantinya masyarakat akan diberikan kebebasan, apakah ingin membangun sendiri, atau dibangun langsung dari tenaga yang ditunjuk pemerintah.
Memang yang menjadi terpenting dalam mewujudkan pembangunan RLH ini keterlibatan dan dukungan masyarakat setempat dalam memulainya. Sehingga kontribusi masyarakat juga dapat terlaksana.
Kemudian untuk menentukan masyarakat yang akan mendapatkan jatah perumahan RLH tersebut, menurut Dwi akan ditentukan oleh masyarakat di wilayah tersebut. Di satu RW misalnya warga mana yang layak mendapatkan pembangunan RLH. Dengan penentuan diserahkan kepada masyarakat sepenuhnya secara bersama-sama. Sehingga bukan ditunjuk Cipta Karya Riau.
Selain itu bebernya, Pemprov Riau juga memperbanyak unit rumah yang akan dibangun per desa. Karena diungkapkan Dwi, kalau hanya dibangun satu atau dua unit per desa, maka banyak masyarakat lainnya yang tidak mendapatkan jatah. Ditambahkan Dwi, Riau harus mengisi dan mendukung program sejuta rumah dari pemerintah. Di mana yang sudah dilakukan dan akan dilakukan Riau adalah dengan mengawali dengan melihat angka kemiskinan di Riau, kemudian menyiapkan bantuan untuk rumah-rumah agropolitan dan minapolitan di kabupaten/kota.
Beberapa kriteria untuk RLH yang akan disiapkan Pemprov Riau, diperuntukkan bagi masyarakat usia 55 tahun ke atas, dengan keluarga lengkap. Lalu disesuaikan dengan kabupaten/kota. Baru nanti dibantu rumah murah dan nanti akan disediakan kolam, tanaman berbuah, pakai lampu solarsel sehingga dapat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Kemudian terang Dwi, agar tepat sasaran, maka disiapkan cara dengan melihat langsung misalnya di satu RT ada 100 KK. Maka lokasinya diminta dulu dengan bupati/wali kota, mana kawasan untuk mengambil program ini. Misalnya kecamatan A, berapa kelurahan yang bisa diberi bantuan, nanti dari dua kelurahan misalnya, dicari RW yang benar-benar penting mendapatkan rumah. Mulai Januari 2016 sudah pendataan.
Selain itu Pemprov Riau juga nanti akan memanggil kepala desa, kelurahan, untuk dikursuskan dan dijelaskan seperti apa bentuk polanya. Secara umum tambahnya di Riau pada kawasan-kawasan pembangunan RLH akan dibuka peluang untuk tenaga pendamping masyarakat. Sehingga juga akan diperlukan SDM, di mana ditampung sebagai tenaga pendamping dalam pelaksanaan program RLH di Provinsi Riau ini.
“Jumlahnya 2.000-2.010 rumah di APBD murni, dibagi kepada kabupaten/kota yang cepat mendata akan diberi reward (penghargaan) untuk mendapatkan bantuan RLH kedepannya,” sambungnya.