Masa pandemi tahun 2020 menjadi masa yang berkesan bagi seorang pria bernama Dedi Saputra. Pasalnya, di tahun tersebut, tepatnya di sekitar bulan Juni 2020, ia memutuskan untuk bergabung menjadi agen Pegadaian. Keputusannya itu tak pernah ia sesali, karena kini ia mampu meraup omzet Rp1miliar hingga Rp2 miliar perbulan dan memiliki 1.000 nasabah dari usahanya menjadi agen Pegadaian.
Laporan SITI AZURA , Pekanbaru
SEBELUM menjadi seorang agen Pegadaian, Dedi dulu menekuni bidang marketing. Basic ilmu marketing itulah yang membuatnya cukup mudah menjalani bisnis barunya sebagai agen Pagadaian. ‘’Sebelumnya saya marketing di beberapa perusahaan leasing dan dealer. Tapi di agen Pegadaian, saya rasa lebih nyaman, jelas, nggak terikat. Jadi sekarang fokus di sini saja,’’ ujarnya saat ditemui di kios Pegadaian miliknya, di Jalan Cipta Karya Pekanbaru belum lama ini.
Proses hingga akhirnya mendapatkan omzet miliaran tersebut dikatakannya cukup panjang. Awal-awal menjadi agen, ia belum berani membuka kios dan hanya menawarkan dari mulut ke mulut. ‘’Awal-awal dulu mobile. Saya juga memberdayakan keluarga, istri, adik ipar sebagai agen. Sampai sekarang, masih memberdayakan keluarga,’’ sambungnya.
Dari omzet kisaran Rp1 miliar lebih itu, Dedi mengaku bisa mendapatkan fee Rp12 juta hingga Rp15 juta. Itu untung bersihnya. ‘’Sebulan itu yang saya ambil (fee, red) Rp12-15 juta. Belum lagi reward, belum lagi bonus. Itu baru fee yang otomotis kita dapat saja,’’ sambungnya.
Menurutnya, tak sulit untuk memasarkan dan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan produk Pegadaian. Karena pada umumnya, masyarakat dikatakannya sudah mengenal Pegadaian dan memiliki kepercayaan yang kuat.
Karena itu pula, saat ini ia sudah memiliki sekitar 1.000 orang nasabah dari sekitaran kiosnya dan juga lingkup Kota Pekanbaru. Dari beragam produk Pegadaian yang ditawarkan, seperti gadai emas, cicilan haji, tabungan emas dan lainnya, menurutnya saat ini produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang paling diminati. ‘’Transaksi terbanyak itu pembiayaan UMKM atau pinjaman KUR. Dalam 1 hari itu ada 10-15 UMKM yang mengajukan pembiayaan KUR,’’ sambungnya.
Saat ditanya tantangan dalam menjalankan bisnis sebagai agen Pegadaian, Dedi dengan santai menjawab bahwa ia tidak merasakan tantangan berarti. Hanya saja, untuk program gadai emas, ia harus ekstra teliti agar tidak tertipu emas palsu. ‘’Mungkin tantangannya di gadai emas. Karena risikonya ditipu emas palsu kalau tidak teliti. Tapi Alhamdulillah selama ini belum pernah ya,’’ terangnya lagi.
Kini, atas segala pencapaiannya, Dedi tak pernah menyesali keputusannya menjadi seorang agen Pegadaian. Justru ia mengaku merasa beruntung. Selain bisa mendapatkan income yang menjanjikan, ia juga bisa membantu masyarakat yang memerlukan pembiayaan. Bahkan, atas dedikasinya itu, ia juga tercatat sebagai agen terbaik se-Kantor Wilayah (Kanwil) Pegadaian Pekanbaru. ‘’Alhamdulillah. Berkat kepedulian dari Pegadaian juga saya bisa seperti ini. Selama ini memang Pegadaian selalu peduli dan cepat respon dengan agen-agen seperti kami,’’ ungkapnya.
Ke depan, ia berharap bisa meluaskan jangkauannya sebagai agen. Ia juga memiliki impian untuk membuka kios yang lebih besar hingga bisa membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya.
Sementara itu, Kepala Humas Pegadaian Kanwil Pekanbaru, Muthia Dharma memberikan apresiasi besar terhadap kegigihan Dedi dan agen-agen Pegadaian lainnya. ‘’Kita memberikan apresiasi terhadap mereka. Karena dengan usaha mereka, bagaimana mereka bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,’’ ujarnya.
Keberadaan agen sendiri dikatakannya sangat membantu Pegadaian. Karena agen berperan sebagai perpanjangan tangan cabang Pegadaian di masyarakat. ‘’Agen itu sangat membantu kita untuk dekat dengan masyarakat dan membantu masyarakat juga,’’.***
Pegadaian sendiri dikatakannya terus memberikan perhatian bahkan menghadirkan reward bagi agen-agen sukses dan aktif seperti Dedi. “Ada semacam reward dari kita ya, dari Kanwil, untuk agen-agen tersukses. Kebetulan beliau ini aktif untuk memperkenalkan tempatnya sebagai agen yang ada di Pekanbaru. Itu contohnya buktinya mereka mendirikan tempat, menunjukkan antusias mereka menjadi agen Pegadaian,” paparnya.
Adapun reward-reward yang diberikan disesuaikan dengan pencapaian masing-masing agen. Bisa berupa uang tunai dan reward lainnya.
Ia berharap, agen-agen ini bisa terus tumbuh dan ikut memberikan layanan terbaik bagi para nasabah Pegadaian. ‘’Semoga agen-agen kita bisa terus semangat, tumbuh dan terus memberikan yang terbaik bagi para nasabah,” harapnya.(esi)
