PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Tumpahan minyak mentah berwarna hitam terjadi dalam sepekan terakhir. Tumpahan minyak ini sempat mengalir di lokasi perkebunan kelapa sawit PT PPN V Kebun Siasam di Desa Pendalian Kecamatan Pendalian IV Koto, Rokan Hulu (Rohul) menyita perhatian publik.
Pasalnya, limpahan minyak mentah itu, merupakan eks proses produksi minyak dan gas dari PT Sumatera Persada Energi (SPE) di 5 (lima) dari 7 (tujuh) titik sumur minyak aktif di Blok West Kampar yang telah ditinggalkan perusahaan migas tersebut pada pertengahan tahun 2017 lalu. PT SPE yang sebelumnya beroperasi melakukan ekplorasi 7 sumur minyak pada 2005 lalu di Desa Pendalian IV Koto, tepatnya di kawasan PTPN V Kebun Siasam. Peristiwa limpahan minyak mentah ini, merupakan kedua kalinya terjadi. Sebelumnya terjadi pada Desember 2017 lalu.
Pantauan Riau Pos di lapangan, Sabtu (28/8) petang, tumpahan minyak mentah berwarna hitam yang mengalir dan membekas di lahan kebun sawit PTPN V Siasam, sumbernya berasal dari eks ladang minyak PT SPE yang masuk kedalam Blok West Kampar.
Sebab, eksplorasi produksi migas PT SPE tersebut berada tepatnya di lokasi Perkebunan PTPN V Siasam. Namun untuk mengantisipasi dampak lingkungan yang lebih luas, dikabarkan pihak SKK Migas telah meminta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) terdekat yakni PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) Langgak Tandun, untuk melakukan identifikasi dan mitigasi serta upaya pembersihan tumpahan minyak mentah di lapangan.
Terlihat belasan Karyawan PT SPR Langgak Sabtu pagi dengan merekrut tenaga harian lepas telah mulai membersihkan rumput ilalang yang tinggi menutupi lokasi eksplorasi migas eks PT SPE di Desa Pendalian. Dengan menurunkan dua unit alat berat dan satu unit mobil tronton yang membawa 150 drum untuk mengangkut tumpahan minyak mentah yang ada di lokasi penampung minyak mentah eks PT SPE. Namun belum diketahui berapa barel dan luas tumpahan minyak yang merembes di lapangan.
Humas PT SPR Langgak Hardi saat dikonfirmasi Riau Pos, Sabtu (28/8) siang menyebutkan, kehadiran PT SPR Langgak di lokasi eks PT SPE West Kampar, karena adanya tumpahan minyak di lapangan. Atas instruksi SKK Migas Pusat untuk menangani dan penanggulangan tumpahan minyak, sehingga lokasi dapat dibersihkan.
"Kami dari PT SPR Langgak sebagai K3S terdekat, diperintahkan oleh SKK Migas Pusat untuk menangani tumpahan minyak yang ada disini (eks PT SPE- West Kampar, red). Sebelumnya kami telah melakukan survei dan identifikasi di area tumpahan minyak selama 3 hari mulai 25-27 Agustus," tuturnya.
Diakuinya, upaya pembersihan tumpahan minyak, dimulai Sabtu (28/8), membersihkan rumput dan ilalang. Sebelum mengangkat memindahkan tumpahan minyak yang ada di tanah. Tujuannya agar jangan terjadi pencemaran dan merusak lingkungan hidup.
"Untuk pembersihan dan penanganan tumpahan minyak di Ladang Pandalian West Kampar dengan target 12 hari. Bisa lebih cepat dan lambat tergantung kondisi cuaca. Sebab, untuk menuju lokasi Kecamatan Pendalian, kalau terjadi hujan kita sulit masuk ke sini," katanya.
Diakuinya, di lapangan ada 7 sumur minyak, namun yang aktif hanya 5 sumur minyak yang pernah dikelola PT SPE dengan luas sekitar 8 hektare, tepat di Perkebunan PTPN V Siasam.
"Memang ada tumpahan minyak di sekitar tangki penampung. SKK Migas Pusat memerintahkan untuk membersihkan lokasi ini, tumpahan minyak tidak dibawa kemana. Kami menempatkan di media drum, lalu ditutup, sehingga terlindung dari hujan," tutup Hardi.(epp)