PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Terkait rencana pendirian BUMD bidang agro, Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Sumatera Barat (Sumbar), Irsyad, bertemu dengan manajemen PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) dan anak perusahaannya PT SPR Trada. Pertemuan koordinasi dan sharing informasi tersebut dilaksanakan di Kantor PT SPR Pekanbaru, Jumat (24/9/2021).
Dikatakan oleh Irsyad bahwa rencana pendirian BUMD bidang agro ini merupakan suatu keharusan sesuai dengan target Gubernur Sumbar menjadikan pertanian sebagai program unggulan.
“Gubernur Sumbar sudah menyusun perencanaan dan pengembangan pertanian merupakan program unggulan yang akan dikembangkan dari tahun 2022-2024 ke depan. Oleh karena itu maka sangat diperlukan BUMD bidang agro sebagai pelaksana kegiatan bisnis guna menunjang pengembangan pertanian," ujar Irsyad.
Ditambahkannya, ke depan perlu dibangun kerja sama antarpemerintahan, seperti Sumbar dan Riau sebagai tahap G to G. Tapi selanjutnya akan diperlukan kerja sama business to business (B to B), di sinilah nanti diperlukan badan usaha BUMD bidang agro.
Diungkapkannya juga bahwa saat ini Pemprov Sumbar sedang membuka lahan untuk pengembangan pertanian seluas 200 ribu hektare. Terkait hal ini, lanjutnya, maka akan sangat dibutuhkan banyak kemitraan usaha dalam pengadaan perbagai keperluan kegiatan pertanian.
Direktur PT SPR, Fuady Noor, dalam sambutannya menyampaikan bahwa PT SPR menyambut baik kunjungan tersebut sebagai awal dalam membangun kerja sama baik antar pemerintah maupun secara B to B nantinya antara BUMD.
“Kita menyambut baik kunjungan ini dan kita siap bekerja sama melalui anak perusahaan yaitu PT SPR Trada yang salah satu konsentrasinya bidang agribisnis. Saat ini kita sedang berupaya agar PT SPR Trada bisa bergerak lebih kuat di sektor pengembangan pertanian. Dari kunjungan Pemprov Sumbar yang merupakan provinsi tetangga Riau, kita semakin melihat besarnya potensi sektor ini untuk bisa dikerjasamakan,” papar Fuady.
Dalam pertemuan tersebut juga hadir Kabid BUMD Biro Perekonomian Setdaprov Riau, Fitra Jaya. Pada kesempatan itu Fitra menyampaikan gambaran umum BUMD di Riau dan pola pembinaan yang dilakukan oleh Biro Ekonomi sebagai penanggung jawab pembinaan BUMD.
“Saat ini kita melakukan pembinaan BUMD dengan melakukan monitoring per triwulan. Evaluasi triwulan ini untuk kita bisa melihat kinerja BUMD secara bersama dengan tim ahli. BUMD yang ada saat ini telah memberikan kontribusi deviden kepada daerah, dan kita ingin kinerja usaha dapat lebih ditingkatkan lebih baik," katanya.
Dilanjutkannya, Riau diberikan anugerah berupa kekayaan alam minyak dan gas bumi. Saat ini pemerintah sedang menggesa pengelolaan 4 blok minyak yaitu Blok Siak, Blok Kampar, Blok Selat Panjang, dan Blok Rokan yang saat ini dikelola Pertamina Hulu Rokan.
"Kita ingin ke depan BUMD kita mampu mengambil peluang-peluang bisnis yang ada di blok-blok tersebut,” ungkapnya.
Laporan: Fopin Sinaga (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun