20 Jam Tenggelam, Jasad Murid SD Dievakuasi

Riau | Senin, 30 Juli 2018 - 12:51 WIB

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Setelah dinyatakan hilang karena terseret arus Sungai Kualo, Kecamatan Pangkalankerinci, Sabtu (28/7) sekitar pukul 17.00 WIB, akhirnya upaya pencarian bocah berusia 9 tahun yang diketahui bernama Rendi Aditiya Pratama (9), berhasil ditemukan tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Polres Pelalawan dan SAR Riau, Ahad (29/7) sekitar pukul 12.00 WIB.

Baca Juga :46 Personel Polres Inhu Naik Pangkat di Awal Tahun

Bocah malang warga Dusun Simpang Kualo yang masih duduk di bangku kelas 3 SDN 003 Pangkalankerinci ini, ditemukan mengapung di permukaan air yang hanya berjarak 400 meter dari lokasi tempat korban dinyatakan  tenggelam. Atas temuan tersebut, maka tim gabungan didampingi pihak keluarga korban langsung membawa jasad korban ke RSUD Selasih Pangkalankerinci untuk dilakukan visum dan otopsi.

Demikian disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Hadi Penandio MSi, Ahad (29/7) di Pangkalankerinci. Dikatakannya, jasad anak yang menggunakan celana pendek berwarna merah ini, ditemukan dalam kondisi telah mengapung.

“Berkat kerja keras dan tim gabungan dan masyarakat sekitar, akhirnya jasad Rendi Aditiya Pratama berhasil ditemukan. Saat ini jasad murid kelas 3 SD ini telah dibawa pihak keluarganya untuk dikebumikan,” terangnya.

Diungkapkan mantan Kepala Satpol PP Pelalawan ini, titik penemuan jasad korban menjadi pertanyaan besar bagi tim gabungan. Pasalnya, korban telah hilang selama 20 jam di dalam air aliran Sungai Kampar yakni di Sungai Kualo Pangkalankerinci, seharusnya telah terseret hingga puluhan meter ke hilir Sungai Kampar.

Tapi ternyata jasad korban ditemukan hanya berjarak 400 meter dari lokasi kejadian. Padahal, upaya pencarian telah dilakukan tim gabungan dengan berbagai metode. Seperti menyisir seluruh tepian sungai menggunakan kapal karet dan kapal pompon. Pencarian secara serentak ke segala penjuru, hingga ratusan meter ke hilir.

Selain itu, tim gabungan juga menggunakan cara gelombang, dengan mengendarai speedboat dan tugboat dengan cara zig-zag serta menggunakan duri atau onak, agar benda yang menyangkut di air dapat terlepas. Dan bahkan tim gabungan juga sempat menerjunkan penyelam, tapi tak juga ditemukan.

Di tempat terpisah, ibu korban bernama Mely Anggraini mengatakan, dirinya tidak mengetahui anaknya pergi bermain dan mandi di Sungai Kualo. Pasalnya, saat itu dirinya  menjaga warung barang harian miliknya. Sementara itu, suaminya saat itu sedang membawa oplet untuk menambah penghasilan guna memenuhi kebutuhan keluarga.

“ Saya tidak tahu Rendi pergi berenang di sungai, sebab rumah kami sangat jauh dari Sungai Kualo itu. Apalagi anak bungsu saya ini tidak pandai berenang. Meski sangat kehilangan, tapi saya telah mengikhlaskan kepergian anak ketiga saya dari tiga bersaudara ini menghadap IlLahi,” tutupnya dengan suara parau.(amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook