KUNJUNGAN KERJA KE DESA MUNTAI BARAT, BENGKALIS

Jokowi Dukung Ekowisata Mangrove

Riau | Rabu, 29 September 2021 - 13:00 WIB

Jokowi Dukung Ekowisata Mangrove
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menanam pohon mangrove di Pantai Setokok, Bulang, Kepri, Selasa (28/9/2021). Jokowi menanam mangrove bersama ratusan masyarakat sekitar. (DALIL HARAHAP/RPG)

Berharap Abrasi Bisa Teratasi
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berharap dengan kedatangan Presiden Jokowi ke Riau tepatnya di Kabupaten Bengkalis, dapat segera mengatasi abrasi yang ada di pulau terluar Bumi Lancang Kuning.

"Harapan kita semoga dengan kedatangan Bapak Presiden Jokowi, abrasi yang terjadi di sepanjang pulau terluar dapat ditangani segera. Masih teringat saat pertama kali saya menanam mangrove beberapa tahun lalu di lokasi ini, dilanjutkan dengan peluncuran pemecah ombak. Hingga alhamdulillah Pak Presiden Jokowi datang dan melihat langsung kerja keras masyarakat setempat. Terima kasih Bapak Presiden Jokowi atas kunjungannya, semoga menjadi spirit bagi kami masyarakat Riau," ujarnya.


Gubri juga menyebutkan bahwa abrasi di tiga pulau terluar di Riau, yakni Pulau Rangsang di Kabupaten Kepulauan Meranti, Pulau Bengkalis dan Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis sudah mengkhawatirkan. Panjang abrasi di tiga pulau tersebut bahkan sudah mencapai ratusan kilometer.

"Abrasinya sudah semakin memprihatinkan, bahkan sudah mencapai ratusan kilometer.  Kalau hanya mengandalkan APBD, tentu tidak akan sanggup. Untuk itu kami minta dukungan pemerintah pusat," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, selain terjadi abrasi pantai di tiga pulau tersebut, di lokasi itu saat ini juga terjadi kerusakan mangrove seluas 16 ribu ha. Untuk penyebab abrasi tersebut adalah karena karakteristik pulau-pulau itu bertanah gambut.

"Percepatan abrasi ini juga akibat hantaman gelombang laut pada bulan tertentu. Sedangkan untuk kerusakan mangrove, terjadi akibat penebangan mangrove secara illegal," sebutnya.

Terkait upaya rehabilitasi mangrove, Gubri mengatakan bahwa beberapa waktu lalu juga dilakukan penanaman sebanyak 80 ribu batang pohon mangrove di sepanjang garis pantai Bengkalis yang dimulai di Desa Mentayan, Kecamatan Bantan. Puluhan ribu pohon mangrove tersebut ditanam di atas lahan 20 hektare sebagai upaya untuk mencegah abrasi.

"Kegiatan tersebut juga merupakan program pemulihan ekonomi nasional melalui padat karya percepatan rehabilitasi mangrove atas dukungan Badan Restorasi Gambut dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai," kata Gubri.

Gubri menuturkan, kegiatan ini sebagai upaya menanggulangi dan mencegah abrasi untuk menyelamatkan bibir pantai di Pulau Bengkalis, khususnya di Kecamatan Bantan. Saat ini masyarakat pesisir di Provinsi Riau terutama yang berhadapan Selat Malaka, menghadapi ancaman abrasi. Setiap tahun, lahan perkebunan dan tempat terus berkurang, tergerus oleh hantaman gelombang air laut. Dampak abrasi ini sangat merugikan masyarakat, baik dari aspek ekonomi, sosial kemasyarakatan, bahkan menyangkut kedaulatan negara.

"Pemerintah Provinsi Riau mendukung dan memberikan apresiasi atas kerja keras masyarakat yang terus menjaga pantai agar tidak terjadi abrasi yang lebih parah lagi," kata Syamsuar.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan provinsi Riau, Mamun Murod menjelaskan, pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Bengkalis juga dilaksanakan pihaknya di sejumlah desa.

"Pelaksanaan rehabilitasi mangrove di Bengkalis juga dilakukan di beberapa desa lain, diantaranya di Desa Kembung Luar, Desa Teluk Lancar, Desa Teluk Pambang dengan luasan mencapai sekitar 40 hektar, dengan total bibit yang akan di tanam sekitar 160.000 bibit mangrove," ujarnya.

Usul Bangun Jembatan Bengkalis-Pakning ke Presiden
Kunjungan kerja ke Bengkalis merupakan yang pertama bagi Presiden Jokowi. Hal ini membuat masyarakat sangat antusias dalam menyambutnya. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas, Bupati Bengkalis Kasmarni menyampaikan usulan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Adapun usulan yang diajukannya antara lain, pembangunan jembatan Pulau Sumatera (Sungai Pakning)–Pulau Bengkalis, pembangunan dan peningkatan Jalan Air Putih menuju Selat Baru, Jalan Lingkar Pulau Rupat, peningkatan Jalan Gadjah Mada Kecamatan Mandau, peningkatan status Jalan Bengkalis menuju Ketam Putih menjadi jalan nasional, pembangunan tempat pembuangan akhir.

Lalu, pembangunan rumah susun khusus STAIN Bengkalis, penataan dan peningkatan permukiman kumuh di Desa Selat Baru, usulan bantuan stimulan perumahan swadaya, permohonan izin pinjam pakai kawasan hutan untuk pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Ketam Putih di Desa Sungai Batang, penyediaan sarana dan prasarana laboratorium lingkungan hidup, pengelolaan persampahan (sanitasi), pengelolaan sampah, pengelolaan limbah medis Covid-19, serta pembangunan Rumah Sakit Pratama Rupat, dan beberapa kegiatan lainnya. Usulan tersebut dilampirkan dalam sebuah surat yang ditandatangani langsung oleh Bupati Bengkalis, dan diserahkan kepada Presiden Jokowi seusai acara penanaman mangrove.

Bupati Bengkalis mengatakan, usulan yang dilontarkan lewat surat tersebut, merupakan harapan dan aspirasi langsung dari masyarakat.

"Nah kebetulan, Bapak Presiden berkunjung ke Bengkalis, saya tidak mau sia-siakan kesempatan ini. Jadi langsung saya beri saja ke Pak Presiden sesudah acara penanaman mangrove," ujar Kasmarni.

"Alhamdulillah, Bapak Presiden menyambut baik aspirasi yang dicantumkan lewat surat tersebut. In sya Allah akan ditindaklanjuti oleh Pak Presiden," tuturnya.

Ibu dari empat orang anak itu berharap kepada seluruh masyarakat di Bengkalis untuk bersama berdoa, supaya segala usulan yang telah disampaikan kepada Presiden tersebut dapat diakomodir oleh pemerintah pusat.

"Saya mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis," harap Kasmarni.(ted)

Laporan: ABU KASIM dan SOLEH SAPUTRA (Bengkalis dan Pekanbaru)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook