PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Provinsi Riau secara umum menerima 2.316 CPNS. Yang terdiri dari Pemprov Riau dan 12 kabupaten/kota. Yang terbanyak menerima CPNS tahun ini adalah Kota Pekanbaru dengan 346 formasi. Yang mendapat jatah paling sedikit Kabupaten Kampar dengan 49 formasi.
Sedangkan Pemprov Riau mendapat jatah 279 formasi. Dari jumlah itu 170 formasi diperuntukkan bagi tenaga pendidikan, tenaga kesehatan 22 orang dan tenaga teknis sebanyak 87 orang.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau, Ikhwan Ridwan menyampaikan, pihaknya siap mengumumkan jika sudah ada petunjuk teknis dari Kemenpan-RB dan BKN.
"Kami masih menunggu surat resmi dari pemerintah pusat. Dan kami sudah siap menjalankanya," ungkap Ikhwan Ridwan, Senin (28/10) kemarin.
Untuk pelaksanaan penerimaan CPNS tersebut, lanjut Ikhwan, pihaknya telah mempersiapkan sarana dan prasarana. Di mana, tempat tes rencananya dilaksanakan di gedung UPT Uji Kompetensi Jalan Amal Hamzah. Karena menurut dia, tempat itu telah tersedia ratusan komputer yang dapat digunakan para pelamar untuk pelaksanaan ujian sistem computer assisted test (CAT).
Tidak hanya Pemprov Riau, 12 kabupaten/kota juga masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat walaupun jumlah formasi telah mereka terima. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekanbaru Masykur Tarmizi mengatakan Pemko Pekanbaru mengajukan usulan penerimaan untuk 367 formasi, namun yang disetujui 346 orang.
"Jika dirincikan, dari jumlah tersebut porsi untuk tenaga pendidikan berjumlah 235 orang. Untuk tenaga pendidikan ini, 166 orang adalah formasi guru SD dan 69 orang adalah formasi guru SMP. Selain itu untuk tenaga kesehatan 24 orang dan tenaga teknis 87 orang," ujarnya Masykur kepada Riau Pos, Senin (28/10).
Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT bersyukur Pemko Pekanbaru diberi kuota penerimaan CPNS tahun ini. Walaupun jumlah yang diberikan belum mencukupi kebutuhan yang ada.
"Sebenarnya pertumbuhan PNS kita itu minus, bukan zero growth lagi. Dalam tiga tahun ini pensiun hampir seribu. Kuota sebenarnya belum mencukupi," sebutnya.
Sementara Sekretaris BKD Kabupaten Kepulauan Meranti Bakharuddin mengaku belum tahu untuk teknisnya.
"Sejauh ini yang sudah ada kepastian itu baru jatah formasi, sebanyak 121 formasi," bebernya.
Dirincikan Bakharuddin, dari jumlah tersebut yang mendominasi adalah tenaga kesehatan dengan jumlah 57 formasi, menyusul guru sebanyak 22 formasi dan sisanya 42 orang teknis.
Hal yang sama diungkapkan Plt Kepala BKPP Rokan Hulu (Rohul) H Helfiskas SH MH. Dia menyatakan kesiapan pihaknya untuk melaksanakan seleksi CPNS tahun ini. Diketahui kuota CPNS tahun Rohul tahun ini sebanyak 169 orang. Dengan rincian, tenaga pendidik 109 orang, tenaga kesehatan 49 orang dan tenaga teknis lainnya 11 orang.
"Kami imbau kepada putra-putri Rokan Hulu yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti seleksi CPNS secara serentak tahun ini, dapat mempersiapkan diri dari sekarang," katanya.
Sementara Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Dumai Eri Nasrizal dari 134 formasi yang disetujui pemerintah pusat, ada 14 formasi untuk tenaga kesehatan yakni dokter umum dan teknisnya sendiri ada 20 formasi. Ia menambahkan sisanya untuk formasi bidang pendidikan sebanyak 100 formasi, sehingga totalnya sebanyak 134 formasi.
"Para calon peserta hendak mempersiapkan segalanya mulai dari admistrasi pendaftaran, sampai nantinya pelaksanaan SKD akan dilaksanakan sekitar Februari 2020," ujarnya.
Dalam pada itu Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDM) Siak Wan Abdul Razak mengatakan Siak mendapat 125 formasi CPNS tahun ini.
"Siak dapat formasi 125 dari Kementerian Dalam Negeri dengan rincian tenaga pendidik sebanyak 55, tenaga kesehatan 37 dan tenaga teknis 33," ujar Wan Abdul Razak.
Sementara Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) mendapatkan 260 kuota formasi CPNS tahun ini. Dari rincian, formasi untuk tenaga guru terbanyak bila dibandingkan formasi tenaga kesehatan dan tenaga teknis.
"Dari 260 kuota yang diberikan pusat, sebanyak 132 untuk tenaga guru, 79 tenaga kesehatan dan 49 tenaga teknis," ujar Plt Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kuansing, Hendri melalui Kepala Bidang Administrasi, Iwan Susandra.
Sementara Pemkab Indragiri Hulu (Inhu) mendapat jatah CPNS dari pusat sebanyak 190 orang. Sekretaris Daerah Kabupaten Inhu Ir H Hendrizal MSi, mengatakan tahun ini tidak ada untuk tenaga pendidikan maupun tenaga kesehatan. Padahal sebelumnya, Pemkab Inhu juga sudah mengajukan sebanyak 800 lebih formasi, yang terdiri dari tenaga kesehatan, tenaga pendidikan dan tenaga teknis.
Sehingga dengan kondisi itu, Pemkab Inhu melalu Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) sempat mengajukan keberatan atas jumlah formasi yang sudah disetujui Kemenpan-RB.
"Sudah sempat mengajukan keberatan, karena tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan tidak ada disetujui," sebutnya.
Namun demikian, atas keberatan tersebut pihak Kepemenpan-RB tetap tidak bisa mengubah lagi. Karena pihak Kemenpan-RB beralasan sudah berdasarkan perhitungan. "Pihak Kemenpan-RB memberi angin segar, agar keperluan untuk tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan masuk di formasi tahun 2020 mendatang," ungkapnya.
Sementara itu Pemkab Pelalawan mendapat 111 formasi CPNS. Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Kabupaten Pelalawan Edi Suriandi didampingi Kabid Formasi dan Mutasi BKP2D Kabupaten Pelalawan Alfi mengatakan kuota itu mengalami penyusutan dari usulan yang sebelumnya disampaikan pihaknya 605 formasi. Sedangkan kuota formasi CPNS Pelalawan tahun 2018 sebanyak 257 formasi.
"Jadi, untuk jumlah kuota CPNS Pelalawan yang disetujui Kemenapan-RB sebanyak 111 formasi atau menyusut dari usulan yang sebelumnya kita sampaikan yakni sebanyak 605 formasi yang di dalamnya juga termasuk penerimaan calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (P3K)," paparnya.(wan/jpg/rir/wir/wik/hsb/kas/amn/ted)