Unri Raih Penghargaan Terbaik Dunia

Riau | Sabtu, 29 September 2018 - 13:04 WIB

JOGJAKARTA (RIAUPOS.CO) - Indonesia kini menjadi pemilik xylarium atau perpustakaan kayu nomor satu di dunia. Xylarium Bogoriense yang dikelola Pusat Litbang Hasil Hutan, Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), meraih predikat tersebut setelah berhasil mengumpulkan sekitar 192.395 spesimen kayu dari seluruh Indonesia.

Bersamaan dengan gelar Festival KPH Nasional di kawasan Hutan Pinus Mangunan, Dlingo, Bantul, Jogjakarta Jumat (28/9) yang dihadiri Presiden Joko Widodo, diserahkan penghargaan kepada pengumpul xylarium. Penghargaan terbaik diberikan kepada Universitas Riau (Unri). Selanjutnya kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, dan Dirut Perum Perhutani.

Baca Juga :Diseminasi dan Bedah Buku Mitos Vs Fakta Edisi Keempat di Unri 

Xylarium Bogoriense merupakan perpustakaan kayu (rujukan pendataan dan pemetaan jenis-jenis kayu) yang saat ini dimiliki Indonesia dan terus dikembangkan Kementerian LHK. Ini telah diakui oleh International Association of Wood Anatomist (IAWA) sebagai xylarium nomor 1 dunia.

Sebagai pembanding, xylarium Belanda hanya memiliki 125.000 spesimen, Amerika Serikat (105.000 spesimen), dan Belgia (69.000 spesimen). Upaya menuju koleksi xylarium nomor 1 di dunia merupakan langkah sinergi para pihak. Yakni Kemenristekdikti, Perguruan Tinggi, LIPI, pelaku usaha dan industri perkayuan, dan pemerintah provinsi.

‘’Sinergi yang dikonsolidasikan hari ini (kemarin, red) diharapkan akan membangun kapasitas seluruh stake holder agar semakin siap dalam berbenah diri, membuka diri, dan berani maju sebagai eksekutor kelestarian hutan Indonesia. Sekaligus memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat,’’ kata Menteri LHK Siti Nurbaya.

Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan launching Wood ID atau Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO). AIKO merupakan hasil sinergi Kementerian LHK dengan LIPI melalui Program Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (INSINAS) Kemenristekdikti. Sistem ini mampu memangkas waktu identifikasi kayu yang selama ini memerlukan waktu 1-2 minggu menjadi hanya dalam hitungan detik ini penting untuk penentuan/konfirmasi jenis kayu komersial. Termasuk perlunya untuk hal-hal terkait penegakan hukum.

‘’Saya ucapkan ucapan terima kasih atas upaya semua pihak menjadikan xylarium Indonesia menjadi nomor satu di dunia,’’ kata Siti.(fat)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook