PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - CNBC Indonesia Research kembali mempublikasikan program CNBC Indonesia Ratings atau pemeringkatan terbaik untuk bulan April 2023 dengan tema Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi denganKinerja Terbaik dalam Menopang Pertumbuhan Ekonomi pada Tahun 2022. Riau menempati peringkat teratas provinsi dengan kinerja terbaik di wilayah barat.
Karena faktor ketimpangan ekonomi antarpulau yang tinggi di Indonesia, maka CNBC Indonesia Research membagi pemeringkatan ini berdasarkan tiga wilayah yang dianggap mempresentasikan potensi dan karakteristik antar daerah tersebut.
Pertama, wilayah bagian barat yang terdiri dari provinsi di seluruh Pulau Sumatera dan Kalimantan. Kedua, Indonesia bagian tengah yang terdiri dari provinsi di Jawa dan Bali. Ketiga, wilayah bagian timur yang terdiri dari provinsi di Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua.
Researcher CNBC Indonesia Maesaroh mengatakan, pada setiap wilayah dipilih tiga pemda provinsi terbaik di setiap wilayah dengan menghitung dan mempertimbangkan peran besar pemda dalam menarik investasi, menciptakan pertumbuhan, menekan angka pengangguran dan tingkat kemiskinan, menjaga laju inflasi, mengurangi ketimpangan (gini ratio) serta meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Realisasi investasi kami tempatkan sebagai pertimbangan utama karena di bidang itulah peran pemda sangat diperlukan. Di antaranya dalam mempercepat perizinan dan memastikan minat investasi yang masuk direalisasikan sesuai tenggat waktu," ujar Maesaroh sebagaimana dilansir website cnbcindonesia.com, Jumat (28/4).
Berikut provinsi dengan kinerja terbaik dalam menopang pertumbuhan ekonomi di masing-masing wilayah. Di wilayah barat, Riau menjadi provinsi dengan kinerja terbaik dengan nilai 350 (tertinggi). Riau mengungguli Kalimantan Timur (345), Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah (330). Riau mampu menarik investasi dengan nilai Rp82,51 triliun, baik dari investor lokal maupun asing. Nilai tersebut melonjak 55,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai investasi di Riau pada 2022 adalah yang tertinggi di wilayah Barat yang meliputi 15 provinsi.
Pertumbuhan ekonomi di Riau memang hanya mencapai 4,55 persen. Namun, angka pengangguran dan kemiskinan di Riau jauh di bawah nasional. Tingkat pengangguran terbuka Riau per Agustus 2022 mencapai 4,37 persen, jauh di bawah nasional yang berada 5,86 persen. Adapun tingkat kemiskinan di Riau per September 2022 mencapai 6,84 persen, jauh di bawah angka nasional yakni 9,57 persen.
Di wilayah tengah, DKI Jakarta menjadi yang terbaik dengan poin mencapai 340. Ibu kota Indonesia tersebut mengungguli Jawa Barat dan Jawa Timur. DKI Jakarta mampu meningkatkan realisasi investasi mereka sebesar 38,34 persen pada 2022 dengan nilai mencapai Rp142,95 triliun. Ekonomi Jakarta juga dengan cepat pulih setelah pandemi Covid-19 dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,25 persen pada 2022.
Dampak pandemi membuat angka pengangguran Jakarta melonjak menjadi 10,95 persen per Agustus 2020. Namun, angka tersebut dengan cepat ditekan menjadi 7,18 persen per Agustus 2022 atau hanya dalam kurun waktu dua tahun. Tingkat kemiskinan yang sempat naik menjadi 4,69 persen per September 2020 bisa ditekan menjadi 4,61 persen per September 2022.
Di wilayah timur, Maluku Utara menjadi yang terbaik dengan poin 420, disusul dengan Sulawesi Tengah (415) dan Sulawesi Barat (310). Provinsi berpenduduk sekitar 1,3 juta tersebut kini menjadi primadona bagi investor asing sejalan dengan program hilirisasi pemerintah.
Maluku Utara mampu menarik investasi asing senilai 4,5 miliar dolar AS pada 2022. Nilai tersebut naik drastis dibandingkan pada 2017 yang baru tercatat 3 miliar dolar AS. Hilirisasi juga membantu Maluku Utara untuk provinsi dengan laju pertumbuhan tertinggi di Indonesia.
Pada 2021 di mana banyak provinsi di Indonesia baru mulai pulih, ekonomi Maluku Utara sudah menembus double digit yakni 16,79 persen. Pertumbuhan mereka mampu melambung 22,94 persen pada 2022. Dengan investasi yang besar, Maluku Utara mampu menekan angka kemiskinan dari 6,97 persen pada September 2020 menjadi 6,37 persen per September 2022.
Besarnya arus modal yang masuk ke Maluku Utara memudahkan provinsi tersebut untuk menekan angka pengangguran. Tingkat pengangguran turun tajam dari 5,15 persen per Agustus 2020 menjadi hanya 3,98 persen per Agustus 2022.
Menanggapi hasil riset CNBC Indonesia tersebut, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan apresiasi dan terima kasih. "Terima kasih. Tentu saja ini menjadi motivasi bagi kita untuk bekerja lebih keras lagi dalam melayani kepentingan masyarakat," ucapnya.
Gubri Syamsuar menyampaikan apresiasi karena CNBC Indonesia Research yang dapat melihat dan menilai kinerja Pemprov Riau secara komprehensif.(adv/sol)