PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau telah merilis angka pertumbuhan ekonomi triwulan II-2022. Dimana ekonomi Riau tumbuh secara y-o-y sebesar 4,88 persen dibandingkan triwulan II-2021, dan secara q-to-q ekonomi Riau sebesar 0,29 persen dibandingkan triwulan I-2021.
Adapun nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan II-2022 atas dasar harga berlaku (ADHB) yaitu sebesar Rp247,20 triliun, sedangkan PDRB triwulan II-2022 atas dasar harga konstan (ADHK) yaitu sebesar Rp129,68 triliun.
"Nilai PDRB ADHB Provinsi Riau pada triwulan II-2022 ini merupakan nilai PDRB terbesar pertama untuk provinsi di luar Jawa. Bahkan ada 2 provinsi di Pulau Jawa yang nilai PDRB nya berada di bawah Riau, yaitu Banten dan DI Yogyakarta. Secara nasional, PDRB Riau pada triwulan II-2022 berada pada urutan ke 5 setelah DKI Jakarta dengan PDRB sebesar Rp789 triliun, Jawa Timur dengan PDRB sebesar Rp678 triliun, Jawa Barat dengan PDRB sebesar Rp602 triliun dan Jawa Tengah dengan PDRB sebesar Rp385 triliun," ujar Misfaruddin Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau.
Pada triwulan II-2022, secara c-to-c, ekonomi Riau dengan migas tumbuh sebesar 4,80 persen, naik dibandingkan triwulan I-2022 yang tumbuh sebesar 4,72 persen. Sementara ekonomi Riau tanpa migas tumbuh sebesar 5,11 persen, naik dibandingkan triwulan I-2022 yang tumbuh sebesar 5,16 persen.
Ia juga memaparkan dalam skala regional, di triwulan II-2022 nilai PDRB Riau berada pada urutan pertama dibandingkan provinsi-provinsi lain di Sumatra.
Jika ditinjau berdasarkan kontribusi PDRB dari tiap provinsi di wilayah regional Sumatra, Riau dan Sumatra Utara memiliki kontribusi tertinggi yaitu masing-masing sebesar 23,69 persen dan 22,54 persen. Sedangkan Provinsi Bengkulu merupakan provinsi dengan kontribusi terendah terhadap perekonomian Sumatra yaitu sebesar 2,18 persen.
Selanjutnya, Misfaruddin juga mengatakan, kondisi ekonomi Riau pada triwulan II-2022 ini ditopang oleh beberapa fenomena, salah satunya adalah fenomena penurunan kasus COVID-19 di Riau.
"Jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 positif pada triwulan II-2022 sebanyak 385 orang, turun sebesar 98,21 persen dibandingkan triwulan II-2021, atau turun sebesar 98,98 persen dibandingkan triwulan II-2021," katanya.
Ia juga mengatakan daya beli masyarakat masih tinggi pada triwulan II-2022 disebabkan masih tingginya harga sawit dibanding periode yang sama pada tahun lalu sehingga mendorong akselerasi daya beli masyarakat.
Selanjutnya melalui rilis tersebut Penanggung Jawab Kegiatan Neraca Wilayah dan Analilis Statistik BPS Provinsi Riau Achmad Sobari mengatakan struktur perekonomian Riau menurut pengeluaran pada triwulan II-2022 didominasi oleh 3 komponen utama, yaitu komponen konsumsi rumahtangga sebesar 33,43 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 32,80 persen dan komponen ekspor sebesar 30,76 persen.
Ketiga komponen tersebut bersama komponen pengeluaran yang lain tumbuh positif secara y-o-y pada triwulan II-2022, kecuali komponen konsumsi pemerintah yang tumbuh negatif. Komponen pengeluaran konsumsi rumahtangga tumbuh sebesar 5,15 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto tumbuh sebesar 11,04 persen, komponen ekspor tumbuh sebesar 2,59 persen, sementara komponen konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar -4,49 persen. Sedangkan pertumbuhan tertinggi dari sisi pengeluaran terjadi pada komponen impor, yang tumbuh sebesar 98,31 persen.
Peningkatan impor yang cukup besar pada triwulan II-2022 disebabkan adanya peningkatan impor bahan baku dan barang modal untuk keperluan industri.
Hal ini selaras dengan peningkatan pada komponen pembentukan modal tetap bruto yang tumbuh secara y-o-y sebesar 11,04 persen yang selaras dengan peningkatan belanja modal pemerintah, baik melalui anggaran belanja pemerintah pusat maupun daerah.
Sementara ekspor yang berkontribusi sebesar 30,76 persen terhadap PDRB menurut pengeluaran pada triwulan II-2022, tumbuh positif secara y-o-y sebesar 2,59 persen. Memang pertumbuhan pada komponen ekspor di triwulan II-2022 ini mengalami perlambatan dibandingkan triwulan I-2022 yang tumbuh secara y-o-y sebesar 47,72 persen, salah satunya disebabkan adanya kebijakan pelarangan ekspor pada bulan Mei sampai pertengahan Juni, tetapi secara keseluruhan kinerja ekspor masih tumbuh positif sebesar 2,59 persen pada triwulan II-2022.
Gubernur Riau Syamsuar mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Riau, ia berharap bisa di tingkatkan. "Alhamdulillah, semoga dapat kita tingkatkan," ujar Syamsuar.(adv)
Laporan: Soleh Saputra (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra