PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Ratusan mahasiswa dari Universitas Riau (Unri) melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Riau, Jumat (1/9/2023). Dalam orasinya, massa menuntut Pemerintah Provinsi Riau, utamanya Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar untuk menyelesaikan beberapa persoalan yang belum terselesaikan di Riau.
Koordinator lapangan aksi mahasiswa Khoirul Basar dalam orasinya mengatakan,masa kepemimpinan Syamsuar bersama Edy Afrizal Natar Nasution sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau sudah memasuki tahun keempat. Tapi infrastruktur masih banyak yang perlu dibenahi.
"Mana perhatian pemerintah. Jalan-jalan di Riau masih banyak rusak. Padahal sudah empat tahun memimpin, tapi seperti tak ada perubahan," sebutnya.
Massa juga mendesak Gubernur Riau untuk bersikap tegas dengan mengeluarkan peraturan daerah untuk menolak adanya tindakan LGBT di Provinsi Riau. Kemudian juga membuka transparansi pengelolaan sistem pendidikan serta menyelesaikan permasalahan angka anak putus sekolah yang tinggi di Provinsi Riau.
"Gubernur Riau harus memberhentikan perusahaan ilegal yang tidak menggunakan IUP dan menindak tegas permasalahan Amdal yang berdampak berupa perusakan air, udara, dan tanah yang ada di Provinsi Riau," tegasnya.
Massa saat itu juga menuntut Gubernur Riau bersama Pemerintah Provinsi Riau untuk menyelesaikan segala bentuk yang menjadi janji kampanye, dan memberikan solusi konkret dalam menyelesaikan permasalahan yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Provinsi Riau seperti infrastruktur, pendidikan, ekonomi, kesehatan, karhutla serta konflik lahan yang ada di Riau.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statik Riau Erisman Yahya mengatakan, semua yang dituntut mahasiswa itu sudah dilaksanakan dengan sangat baik oleh Gubernur Riau Syamsuar. Kalau mahasiswa menilai ada yang kurang berhasil, sebaiknya mereka mendiskusikan itu secara mendalam.
"Di era reformasi dan otonomi daerah ini, kekuasaan tidak terpusat hanya di tangan Gubernur, tapi juga ada bupati/wali kota. Di sisi lain, juga ada anggota dewan yang juga punya kewenangan dalam menetapkan anggaran. Jadi tidak sesederhana yang dilihat dan disimpulkan," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, jika mengacu kepada data-data pertumbuhan, sangat banyak kemajuan yang dicapai di bawah kepemimpinan Syamsuar-Edy Natar. Pertumbuhan ekonomi Riau bisa mencapai 4,88 persen (pertumbuhan yang sangat tinggi dalam 10 tahun terakhir), angka kemiskinan bisa menurun hingga 6 persen, angka investasi tertinggi di luar Pulau Jawa dan nomor satu di Sumatra. Riau juga menjadi tujuan investasi terbaik karena daerahnya aman dan kondusif.
"Dan banyak lagi kemajuan dan penghargaan yang diperoleh daerah. Semua tentu bertahap, tidak ada yang serta-merta maju semua, hebat semua. Oleh karena itulah perlunya kita bersatu, para pemimpin bersatu untuk membawa Riau terus tumbuh dan berkembang," sebutnya.
Laporan: Soleh Saputra
Editor: Edwar Yaman