GUNUNGTOAR (RIAUPOS.CO) - TIM Polres Kuansing kembali melakukan razia terhadap penambang emas tanpa izin (PETI). Kali ini, belasan Tim Sabhara Polres Kuansing menyisir bendungan Desa Petapahan Kecamatan Gunung Toar yang biasanya dijadikan sebagai area penambangan liar oleh sebagian masyarakat.
Dari penyisiran itu, tim berhasil menghancurkan enam unit kapal dengan cara dibakar, Selasa (25/9). Sedangkan para pekerja berhamburan menyelamatkan diri.
Menurut Kapolres Kuansing AKBP Fibri Karpiananto SH SIK melalui Kasubbag Humas AKP Lumban G Toruan, Rabu (26/9) kepada wartawan mengatakan bahwa, operasi yang dipimpin Kasat Sabhara AKP Afrizal SH tersebut berawal dari laporan masyarakat setempat yang sering terganggu dengan adanya penambangan liar didaerahnya.
“Kami sangat terbantu dengan laporan masyarakat. Dengan demikian, tindakan yang merusak lingkungan ini bisa kita cegah. Seperti yang disampaikan pak Kapolres, bahwa PETI harus menjadi musuh bersama, karena merusak alam dan berdampak terhadap masyarakat banyak,” ujar Lumban.
Saat penyisiran, lanjut Lumban, belasan anggota mendapatkan keenam kapal PETI sedang melakukan aktivitas penambangan. Namun, setelah anggota mulai mendekat, para pekerja berhamburan menyelamatkan diri dengan meninggalkan keenam kapal begitu saja .
“Anggota sudah berusaha mengejar pelaku. Karena medan yang berat, para pelaku berhasil melarikan diri ke semak-semak. Anggota hanya bisa menghancurkan kapal PETI dengan cara dibakar. Saat ini kita juga sedang mencari para pemodal PETI tersebut,” kata Lumban.(cr6)
(Laporan ABU KASIM, Gunungtoar)