KAMPAR (RIAUPOS.CO) - DEMI menggesa pembangunan ekonomi di Kabupaten Kampar, Bupati Kampar Azis Zaenal meninjau sejumlah proyek vital yang telah dimulai pada tahun ini. Salah satunya pembangunan Integrated Cold Storage (ICS) yang saat ini sedang dalam tahapan proses pembangunan di Desa Koto Perambahan. Bupati memeriksa proyek secara menyeluruh pada Selasa (25/9) lalu.
Baru masuk perkarangan komplek industri tersebut, Bupati sudah melihat ada yang tidak beres. Dirinya melihat tiang listrik besi yang berdiri di tengah sebagai pembatas jalan kurang rapi secara estetika. Harusnya, menurut Bupati, penempatan tiang listrik itu simetris. Azis juga melakukan pengecekan semua penggunaan material untuk pembangunan ICS yang rencananya berkapasitas 100 ton itu.
‘’Bangunan harus baik dan sesuai dengan standar peruntukannya. Jangan sampai nanti crack yang malah lebih mahal biaya perbaikannya. Artinya bangunlah sebaik mungkin. Saya menginginkan ketika selesai nanti tidak ada permasalahan pada kualitasnya dan dapat difungsikan secara maksimal,’’ ungkap Azis.
Pembangunan ICS sendiri sudah memasuki pembangunan pekan ke-X1 pada tanggal 17 - 23 September 2018 ini. Bupati ikut bergabung dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di ruang kerja proyek ICS bersama Kontraktor Pelaksana, Konsultan Pengawas serta beberapa OPD terkait seperti Dinas Perikanan, Dinas PUPR, Dinas Perkim dan PDAM Kampar.
‘’Hal terpenting selain fisik adalah air dan listrik yang merupakan penunjang utama. Ada beberapa koreksi dalam landscaping seperti penggunaan tiang listrik dari besi ke beton, tagetnya selesai 8 Desember mendatang dan tinggal pemerintah menyiapkan jalan, Air dan listriknya. Juga didalam saya sudah instruksikan agar bersih dan berfungsi dengan baik pada saat digunakan nanti,’’ ungkap Azis.
Tidak sekedar beroperasi, Asis berharap ICS ini terintegrasi dengan baik dan memiliki daya tarik kunjungan pariwisata. Maka kawasan di sekitarnya harus ditata dengan baik dan menjadi destinasi wisata terbaru yang ada di Kampar. Pasalnya ICS akan menjadi sebuah industri gudang ikan yang langka yang mungkin hanya ada satu-satunya di Sumatera untuk pabrik sejenis.
ICS sendiri menjadi proyek prestisius sekaligus vital bagi Pemkab Kampar. Prestisius karena Kampar menjadi satu-satunya yang dipilih pemerintah pusat untuk program tersebut. Awalnya hanya untuk daerah penghasil ikan laut, Kampar yang memiliki hasil ikan air tawar melimpah justru mampu merebut proyek nasional.
ICS juga vital karena selama ini produksi ikan air tawar Kampar selalu melimpah, hingga sering menyebabkan stagnansi harga. Hingga dengan adanya ICS, produksi masyarakat bisa ditingkatkan tanpa takut harga jatuh. Karena ICS akan mampu memproses ikan segar produksi para pemilik kolam ikan dan kerambah di Kabupaten Kampar. Dibangun diatas seluas 68 ha, nilai kontrak pembangunannya menyedot biaya Rp18.2 miliar dari APBN. (adv)