PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kasus Covid-19 di Provinsi Riau diprediksi akan mengalami kenaikan dalam sebulan ke depan. Kenaikan kasus tersebut disebabkan adanya sub varian Covid-19- Omicron.
"Kenaikan kasus Covid-19 di Riau, kita prediksi akan berlangsung delapan pekan, dan hingga saat ini sudah berlangsung kenaikannya selama empat pekan. Artinya masih ada empat pekan lagi kenaikan kasus di Riau. Kenaikan kasus ini karena adanya sub varian Omicron,"kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Zainal Arifin.
Lebih lanjut dikatakannya, meski diprediksi mengalami kenaikan, Zainal Arifin memastikan kenaikan kasus Covid-19 di Riau dalam satu bulan ke depan tidak terlalu banyak. Di mana kenaikan kasus masih dibawah kendali.
"Kenaikan kasus fluktuatif, artinya jika terjadi kenaikan masih dibawa h kendali. Artinya kalau kasus ini berpotensi naik, namun tidak banyak,"ujarnya.
Lebih lanjut Zainal menyatakan, sejak sebulan terakhir kenaikan kasus di Riau tidak lebih dari 56 pasien. Rata-rata pasien yang terpapar Covid-19 bergejala ringan.
"Walaupun kasus harian mencapai 50 orang, namun tingkat keterisian ruang ICU rendah dan pasien dirawat di rumah sakit juga rendah. Kebanyak pasien Covid-19 di Riau saat ini gejala ringan,"ujarnya.
Kemudian rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit adalah komorbid, ada penyakit penyerta. ”Disamping itu, usia juga mempengaruhi dan vaksin tak lengkap. Karena itu, kita harus tetap waspada, jaga protokol kesehatan, dan harus vaksinasidosis lengkap,"sambungnya.
Zainal juga mengatakan, pihaknya mencatat dalam kurun waktu dua bulan terakhir, angka kematian akibat Covid-19 di Riau mengalami peningkatan. Pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia tersebut, rata-rata memiliki penyakit penyerta atau komorbid, berusia lanjut dan juga belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap.
"Dari data yang kami miliki, belakangan ini selain kasus Covid-19 yang naik, angka kematian akibat Covid-19 di Riau juga meningkat. Sejak 31 Juli hingga 23 Agustus 2022, ada 11 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sebelumnya dari 5 Mei sampai 31 Juni tidak ada kasus kematian,"katanya.(sol)