DUMAI (RIAUPOS.CO ) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Dumai yang terjadi sejak hari pertama lebaran masih belum benar-benar padam. Beberapa lokasi sudah dilakukan penanganan pemadaman dari darat. Bahkan juga sudah dilakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dengan menabur garam di langit Dumai guna menstimulus munuculnya awan hujan.
Terbaru, pada Rabu (26/4/2023), Gubernur Riau H Syamsuar langsung meninjau lokasi dan turut memadamkan api via darat. Serta memunajatkan doa kepada tuhan melalui salat istisqa, atau salat meminta hujan di lokasi karhutla tepatnya di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.
Pantauan RiauPos.co di lokasi, Gubri tampak didampingi Wali Kota Dumai, H Paisal, Kapolres Dumai AKBP Nurhadi Ismanto, Dandim 0320 Dumai Letkol (Arh) Hermasyah Tarigan dan masyarakat serta petugas pemadam dari beberapa unsur.
Gubri Syamsuar mengatakan salat istisqa sebagai salat meminta hujan, merupakan salah satu upaya dalam ikhtiar bersama agar titik api yang masih ada dapat segera padam.
"Segala upaya pemadaman sudah kita lakukan mulai dari pengerahan personil baik darat yang melibatkan TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, Satpol PP dan masyarakat peduli api. Namun kita juga tidak lupa bermunajad meminta pertolongan dari sang pencipta agar proses pemadaman yang kita lakukan bersama ini dapat ridho dan dibantu dengan turunnya hujan," kata Syamsuar.
Dijelaskan Gubri Syamsuar, sebelumnya sudah dilakukan rekayasa cuaca (TMC) dengan menaburkan garam di langit.
"Alhamdulillah hujan, namun tidak di lokasi titik kebakaran hutan dan lahan," tambah Gubri Syamsuar.
Karenanya, dengan salat istisqa ini, ia berharap doa-doa yang disampaikan kepada Sang Pencipta dapat diijabah, sehingga hujan segera turun.
"Karena hujan menjadi salah satu bantuan terbaik dalam upaya memadamkan api selain usaha tim gabungan yang sampai saat ini terus berjibaku di lapangan," pungkas gubri.
Laporan: Adi Candra/MX12/RPG
Editor: Eka G Putra