PT RAPP KOMITMEN BERIKAN DUKUNGAN

Pemprov Riau Laksanakan Pembangunan Rendah Karbon

Riau | Kamis, 26 Januari 2023 - 10:32 WIB

Pemprov Riau Laksanakan Pembangunan Rendah Karbon
Direktur PT RAPP Mulia Nauli (empat kiri) disaksikan Gubernur Riau Syamsuar (kiri) saat menandatangani Komitmen Pembangunan Rendah Karbon di Riau, Gedung Daerah Balai Serindit, Rabu (25/1/2023). (DISKOMINFO RIAU UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus berkomitmen dalam pembangunan rendah karbon. Komitmen tersebut juga diwujudkan melalui Peraturan Gubernur Riau Nomor 56 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Rendah Karbon.

Selain itu, Provinsi Riau juga menjadi provinsi pertama dalam hal uji coba pelaporan aksi penurunan emisi gas rumah kaca dalam platform Aksara Bappenas dengan melibatkan sektor swasta dan Civil Society Organization (CSO).


''Saat ini terdapat 23 sektor swasta dan CSO yang berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan rendah karbon di Provinsi Riau,'' kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar saat memberikan sambutan pada peluncuran Peraturan Gubernur Riau Nomor 56 tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Rendah Karbon di Gedung Daerah Balai Serindit, Rabu (25/1).

Lebih lanjut dikatakan Gubri, langkah selanjutnya adalah bagaimana komitmen tersebut tetap dilanjutkan melalui internalisasi dalam penyusunan kajian lingkungan hidup strategis pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Jangka Menengah Daerah periode berikutnya.

Gubri menjelaskan, sinergi dan kolaborasi menjadi kunci utama implementasi pembangunan rendah karbon sebagai bagian penting dalam implementasi ekonomi hijau. ''Untuk itu, kami mengharapkan lebih banyak lagi partisipasi dari para pihak mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki pemerintah,'' ujarnya.

Menurut Gubri, pembangunan berkelanjutan menjadi keniscayaan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi tetap terjadi. Namun, kualitas lingkungan juga harus tetap terjaga. Hal ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang terkait dengan perubahan iklim sebagai basis utama untuk goal dalam pilar ekonomi, pilar sosial, dan pilar lingkungan. Untuk itu, Gubri Syamsuar mengucapkan terima kasih kepada para pihak atas komitmen dukungan pembangunan rendah karbon di Provinsi Riau.

''Peraturan Gubernur Riau Nomor 56 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Rendah Karbon dapat menjadi pedoman dalam membangun ketahanan iklim di tengah pemulihan ekonomi Riau akibat pandemi Covid-19. Sehingga kerugian ekonomi dan sosial yang ditimbulkan akibat dampak perubahan iklim menjadi minimal,'' sebutnya.

Pada kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen oleh pemerintah kabupaten/kota yang diwakili Bupati Bengkalis Kasmarni,  perwakilan perusahaan RAPP Mulia Nauli, dan Pemerintah Provinsi Riau yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Maamun Murod.

Sementara itu, Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Mulia Nauli menyatakan PT RAPP beserta perusahaan di bawah Grup APRIL yang tergabung dalam Program Restorasi Ekosistem Riau, yakni PT Gemilang Cipta Nusantara (PT GCN), PT Sinar Mutiara Nusantara (PT SMN), PT The Best One Unitimber (PT TBOT) dan PT Global Alam Nusantara (PT GAN) berkomitmen mendukung pemerintah dalam implementasi pembangunan rendah karbon di Provinsi Riau.

''Komitmen pembangunan rendah karbon di Provinsi Riau ini sejalan dengan komitmen APRIL2030, khususnya pilar iklim positif, lanskap yang berkembang, dan pertumbuhan berkelanjutan. Pilar iklim positif menargetkan pengurangan emisi karbon secara drastis melalui solusi berlandaskan ilmu pengetahuan,'' katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, inisiatif yang akan dilakukan mencakup mewujudkan net zero emission dari pemanfaatan lahan, dengan jalan mengoptimalkan penyerapan dan penyimpanan karbon di berbagai jenis bentang alam termasuk lahan gambut, serta meminimalkan emisi melalui pengelolaan bentang alam yang berlandaskan ilmu pengetahuan.

''Kami juga akan mewujudkan penurunan hingga 25 persen kadar emisi karbon pada produk yang dihasilkan melalui investasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan sistem operasi, dan pemenuhan sebagian besar kebutuhan energi di pabrik dan kegiatan operasional hutan tanaman industri dari sumber-sumber energi yang bersih dan terbarukan,'' ujarnya.

Hal tersebut diimplementasikan, antara lain dengan melakukan investasi pembangunan panel surya (solar panel) yang telah terpasang dan dimanfaatkan sejak tahun 2021, dan nantinya akan mencapai kapasitas 20 megawatt (mw) pada tahun 2025.

''Saat ini RAPP juga telah mengoperasikan enam unit bus listrik (e-Bus) sebagai upaya menurunkan emisi karbon dalam operasional transportasi karyawan di Pangkalankerinci,'' sebutnya.

Dalam pilar lanskap yang berkembang target-targetnya mendorong upaya konservasi sebagai bagian dari pendekatan proteksi-produksi. Untuk memastikan bahwa lanskap dan keanekaragaman hayati di wilayahnya beroperasi tetap terpelihara, terlindungi, dan lestari, maka sebagian pendapatan dari hutan tanaman industrinya akan digunakan untuk upaya restorasi dan konservasi hutan.

''Inisiatif tersebut mencakup upaya memperluas kawasan untuk konservasi dan restorasi hingga di luar wilayah operasional kami, serta memastikan tidak adanya kawasan konservasi yang hilang (zero net loss),'' katanya.

Guna mengoptimalkan luasnya lahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan produksi, pihaknya juga berinvestasi di bidang inovasi teknologi dan penelitian silvikultur (budidaya hutan) guna mencapai 50 persen peningkatan produktivitas hutan tanaman industri yang dikelola.

''Komitmen pembangunan rendah karbon Provinsi Riau juga mencakup pengawasan dan pengendalian pengelolaan limbah, yang selaras dengan pilar pertumbuhan berkelanjutan pada komitmen APRIL2030. Sebagai bagian dari upaya tersebut, kami akan meningkatkan efisiensi penggunaan material pada kegiatan produksi, melakukan pemanfaatan kembali bahan-bahan kimia, mengupayakan pemakaian air yang lebih sedikit per ton produk, serta mengurangi limbah padat,'' ujarnya.(ifr/sol)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook