Ratusan Massa Datangi Kantor Bupati

Riau | Kamis, 25 Oktober 2018 - 17:30 WIB

Ratusan Massa Datangi Kantor Bupati
DATANGI KANTOR BUPATI: Masyarakat Kenegerian Teluk Kuantan mendatangi Kantor Bupati Kuansing, Rabu (24/10/2018). Dalam aksi itu, masyarakat meminta Pemkab supaya lebih terbuka terkait kebijakan yang diambil.

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - RATUSAN massa yang tergabung dalam masyarakat Kenegerian Teluk Kuantan, mendatangi Kantor Bupati Kuansing,  Rabu (24/10) sore.

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Kedatangan ratusan massa tersebut disambut langsung oleh Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi dan Sekda Dr Dianto Mampanini. Kedatangan massa tersebut terkait tidak puasnya masyarakat dengan pemerintahan Mursini-Halim (MH) yang sudah berjalan tiga tahun tersebut.

Selain kantor bupati, massa yang berjumlah sekitar 300-an orang tersebut, juga mendatangi kantor DPRD Kuansing. Saat penyampaian orasi tersebut, nampak hadir Datuk Bisai, Ediyanus Herman, Korlap Rustam Salam, Datuak Penghulu Nan Berompek Kenegerian Teluk Kuantan, seperti Teddy Oscar, Raja Efendi, Alsir Ali Hasan dan ammrizal.

Ketua panitia sekaligus orator, Emil Harda menyampaikan bahwa pemerintahan MH kurang respon terhadap tuntutan masyarakat kenegerian Teluk Kuantan. Padahal, lanjut Emil Harda, penyumbang suara terbesar MH adalah kenegerian Teluk Kuantan.

“Sejak pemerintahan MH, kami melihat banyak kebijakan yang berbeda pandangan, sehingga terkadang terkesan berlawanan antara bupati, Wabup dan Sekda. Sehingga masyarakat menjadi bingung. Bahkan beberapa waktu lalu sempat heboh terkait cekcok antara bupati dan Wabup. Inikan membuat malu,” ujar Emil Harda.

Selain itu, dalam tuntutan tersebut, masyarakat Kenegerian Teluk Kuantan juga menyoroti hubungan antara eksekutif dengan legislatif. Pemandangan tersebut sering terlihat pada acara yang diselengarakan oleh pihak eksekutif, ketua DPRD tidak hadir.

“Masih segar dalam ingatan kita saat pelantikan Bupati dulu. Ketua DPRD tidak hadir. Ini terkesan bahwa DPRD sebagai lembaga oposisi. Kita berharap, kedepan, pemerintah dengan legislatif bergandeng tangan membangun Kuansing ke arah yang lebih baik,” pinta Emil Harda.

Emil Harda menambahkan, banyaknya bangunan yang terbengkalai di Kuansing menjadi contoh tidak keseriusan pemerintah. “Coba lihat pasar modern, Hotel Kuansing, gedung Abdurrauf. Tidak terawat dan sebagian sudah hancur. Itu belum termasuk jalan masuk kampus Uniks yang berlumpur,” ujar Emil Harda.

Sampai pukul 15.00 WIB, ratusan massa sedang melakukan orasi di gedung DPRD Kuansing. Belum ada tanggapan resmi dari Pemkab Kuansing dan DPRD Kuansing terkait aksi ratusan masyarakat tersebut. (ksm)

(Laporan MARDIAS CHAN, Telukkuantan)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook