BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) - Ratusan tenaga honorer di lingkungan Pemkab Rokan Hilir (Rohil) mengelar aksi unjuk rasa, sebagai wujud protes adanya kebijakan pemkab melakukan langkah evaluasi terhadap keberadaan dan kebutuhan tenaga honorer di setiap lingkup kantor, dinas, instansi sampai ke tingkat kecamatan dan kelurahan.
Massa melakukan aksi di seberang kantor Bupati Rohil di Batu Enam, Bagansiapiapi, Senin (24/9) siang. Pengunjuk rasa menyampaikan orasi secara bergantian, secara umum mengeluhkan terkait dengan berhentinya kalangan honorer. Padahal sebagian besar menggantungkan pendapatan dengan bekerja sebagai honorer dan ada yang telah mengabdi selama belasan tahun.
Secara umum dari orasi yang disampaikan mengungkapkan tentang kekecewaan mereka karena berhenti sebagai honorer padahal tenaga honorer dinilai punya dedikasi tinggi membantu kinerja pemerintah daerah. Bahkan saat gaji mereka masih belum tuntas dibayarkan, honorer tetap bersabar.
“Honorer tidak bisa dirumahkan,” teriak pengunjuk rasa. Hingga beberapa jam, aksi berlangsung dengan aman dan damai dengan pengamanan dari pihak kepolisian. Hadir langsung saat itu Kabag Ops Polres Rohil, Kompol Antoni Lumban Gaol SH.
Penyampaian orasi sempat berhenti ketika Sekdakab Rohil Drs H Surya Arfan didampingi sejumlah kepala dinas menemui pengunjuk rasa. Ia menyebutkan bahwa bupati berkenan untuk bertemu dengan perwakilan pengunjuk rasa. Ia juga mengingatkan agar apa yang disampaikan tetap dalam situasi kondusif.
Namun massa menolak jika pertemuan digelar dengan perwakilan, akibatnya aksi unjuk rasa tetap berlanjut kendati para peserta beristirahat. Hingga siang, akhirnya tercapai kesepakatan dimana sekitar 25 perwakilan massa diterima untuk hearing dengan bupati dan para kepala dinas di ruangan rapat kantor Bupati Rohil, lantai III, Batu Enam. Rapat tersebut berlangsung tertutup.
Salah seorang peserta hearing dari pengunjuk rasa mengatakan apa yang mereka tuntut telah disampaikan dalam pertemuan itu. “Intinya ada tiga poin disampaikan, terkait jangan berhentikan tenaga honorer, soal gaji segera dibayarkan hal ini tergantung RAPBD 2019 serta akan didiskusikan kepada OPD langkah apa selanjutnya akan diambil,” kata penanggung jawab, Ikhwan.
Pihaknya mengaku optimis ada jalan keluar dari persoalan yang terjadi dan jika tidak ada tindak lanjut maka tak tertutup kemungkinan mereka akan menggelar aksi demonstrasi susulan.(fad)