PELURU TEMBUS DADA KIRI SERMA RAMA

Prajurit TNI Asal Riau Gugur di Kongo

Riau | Kamis, 25 Juni 2020 - 09:39 WIB

Prajurit TNI Asal Riau Gugur di Kongo
Serma Rama Wahyudi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kabar duka datang dari Satuan Tugas (Satgas) Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang tengah bertugas di Republik Demokratik Kongo. Satu di antara prajurit TNI yang berdinas di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu gugur. Dia adalah Serma Rama Wahyudi, prajurit TNI AD asal  Riau. Timah panas yang diduga milik Allied Democratic Forces (ADF) menembus dada kiri Serma Rama Wahyudi hingga nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengaku sudah mendapat kabar terkait insiden yang menyebabkan Rama meninggal dunia. Namun, Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco tidak bergerak langsung di bawah Mabes TNI AD.


"Operasi di-handle Mabes TNI. Angkatan Darat hanya menyiapkan pasukan untuk dikirim ke sana," imbuhnya.

Menurut Andika, Rama bukan prajurit TNI pertama yang gugur saat bertugas di bawah bendera PBB, sebelumnya juga pernah ada personel institusi militer Tanah Air yang mengalami hal serupa.

"Di Kongo mungkin yang pertama. Tapi, sebelumnya ada. Terjadi beberapa kali," kata dia.

Untuk itu, pihaknya menginginkan informasi terperinci berkaitan dengan insiden di Kongo. Tujuannya sebagai bahan evaluasi bagi TNI AD.

Sebab, ke depan mereka tetap harus menyiapkan personel untuk melaksanakan operasi kemanusiaan. "Sehingga walaupun kami hanya menyiapkan personel, kami bisa menyiapkan mereka (untuk) lebih siap, dihadapkan pada insiden yang terjadi terakhir," beber Andika.

Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa pihaknya akan berusaha sebaik mungkin untuk mengurus jenazah Rama. Termasuk yang terkait dengan santunan bagi keluarga almarhum. Melalui keterangan resmi yang sampaikan oleh Mabes TNI, Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi M. P. Sibuea mengungkapkan bahwa prajurit TNI yang berada di bawah komandonya sedang melaksanakan misi perdamaian di Kongo. Rama gugur setelah rombongan prajurit TNI di sana diserang oleh kelompok bersenjata Senin (22/6) lalu. Insiden itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 17.30 waktu Kongo.

Sibuea menjelaskan bahwa anak buahnya diserang setelah mengirim logistik ke Temporary Operation Base (TOB) yang tengah membangun Jembatan Halulu. Saat kembali ke Central Operation Base (COB), rombongan prajurit TNI dihalau. Mereka dihujani tembakan. Meski dikawal dua unit kendaraan tempur, tembakan itu melukai dua prajurit TNI. Selain Rama, seorang prajurit lain juga jadi korban. Dia terluka dan masih dalam perawatan.

"Di Rumah Sakit Level III Goma Monusco," imbuhnya.

Tidak dijelaskan secara terperinci apa motif penembakan tersebut. Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco hanya menerima informasi bahwa serangan diduga didalangi oleh Allied Democratic Forces (ADF). Mereka adalah kelompok bersenjata di Kongo yang berkonflik dengan pemerintah setempat. Yang pasti, selama berada di Kongo, prajurit TNI hanya menjalankan misi kemanusiaan. Di antaranya pembangunan berikut rehabilitasi jalan Kasinga – Kadidiwe.

Sementara itu Komandan Resor Militer (Danrem) 031/Wira Bima Brigjen TNI M Syech Ismed menyebut, saat ini pihaknya tengah menunggu proses pemulangan jenazah Serma Rama oleh Mabes TNI ke Tanah Air.

"Mungkin dalam beberapa hari ke depan," kata Ismet.

Semasa hidup, kata Ismet, Serma Rama tinggal bersama keluaganya di Jalan Garuda Sakti Kilometer 6 Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Rencananya jenazah Serma Rama akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pekanbaru dengan upacara militer.

"Dimakamkan di TMP. Istrinya di sini (Riau, red)," sambung Ismet.

Sebagai tanda penghormatan, kata Ismet, TNI AD juga mengusulkan kenaikan pangkat untuk Serma Rama. "Dari Angkatan Darat mengusulkan ke Mabes TNI. Kita tunggu," tutur Ismet.

Senada, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari meminta pemerintah memberikan penghargaan kepada Serma Rama dan keluarganya sebagai wujud terima kasih atas pengabdiannya untuk mengharumkan nama Indonesia. Oleh karena itu, sudah sepatutnya negara memberikan penghargaan terhadap prajurit yang gugur dalam misi perdamaian dunia.

"Kita telah kehilangan Serma Rama Wahyudi, salah satu prajurit terbaik dalam misi yang sangat mulia. Sudah sepatutnya kita memberikan penghormatan serta penghargaan setinggi-tingginya terhadap pengorbanan beliau," ujar Abdul Kharis di Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta.

Terakhir, Abdul Kharis juga mengucapkan duka mendalam kepada keluarga yang ditinggalkannya.
"Semoga beliau ditempatkan di tempat terindah di sisi Allah SWT dan bagi  keluarga yang ditinggalkan selalu diberikan ketabahan," tutupnya.(syn/jpg/yus/rir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook