PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) yang digelar di Inna Hotel Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut),Senin (25/3), akhirnya memutuskan Gulat Medali Emas Manurung menjadi Ketua Umum DPP Apkasindo untuk periode 2019-2024.
Gulat Manurung yang juga Ketua DPW Apkasindo Riau ini terpilih secara aklamasi pada sidang paripurna pemilihan ketua umum yang dipimpin oleh Ketua Bidang Advokasi dan Hubungan Antar Lembaga DPP Apkasindo, Kasriwandi, Rino Afrino sebagai sekretaris dan Paiki, Sunyoto dan A. Jaafar sebagai anggota.
Usai pembacaan keputusan sidang paripurna, mantan Ketua Umum DPP Apkasindo, H Anizar Simanjuntak kemudian menyerahkan berkas dan pataka bendara Apkasindo kepada Gulat yang disaksikan 17 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dari 22 DPW Apkasindo se-Indonesia dan 12 orang Pengurus DPP demisioner. DPP Apkasindo sendiri membawahi 22 DPW setingkat provinsi dan 116 DPD setingkat kabupaten/kota se-Indonesia dengan keanggotaan seluruh Indonesia mencapai 19 juta orang.
Ada tiga poin penting yang disampaikan oleh Gulat saat didapuk menyampaikan visi misi. Pertama, Gulat akan langsung melakukan konsolidasi kepada semua pengurus DPW Apkasindo se-Indonesia.
Kedua, menginisiasi peningkatan SDM semua Ketua DPW dan pengurus Apkasindo untuk mengikuti pelatihan menjadi auditor Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Ketiga, segera menyusun langkah-langkah strategis untuk mengadvokasi para petani kelapa sawit terkait harga dan persoalan lahan petani yang terjebak di dalam kawasan hutan.
Sebelumnya, Pembina Apkasindo, Bayu Krisnamurthi yang pernah menjabat Wakil Menteri Perdagangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu berpesan kepada semua elemen yang ada di Apkasindo untuk terus memperkuat Apkasindo lewat kekompakan yang selalu terjaga.
"Sebab kata kunci dari kemajuan sebuah organisasi adalah kompak. Makanya saya katakan, siapapun nanti yang mendapat mandat untuk memimpin Apkasindo,segera lakukan konsolidasi, rangkul semua," pintanya saat memberikan arahan pada pembukaan Munaslub Apkasindo.
"Anda bisa bayangkan dalam enam bulan, Presiden Jokowi tiga kali melakukan replanting kelapa sawit dan dua Menteri Koordinator sama-sama merilis kelapa sawit. Begitulah pentingnya kelapa sawit itu," kata mantan Wakil Menteri Perdagangan RI, Bayu Krisnamurthi.
Dikatakannya, sektor kelapa sawit, ada dimensi bisnis dan sosial politik. Kalau bicara bisnis, yang menang tentu yang besar. Namun kalau secara sosial politik kemasyarakatan, yang menang itu adalah yang banyak. Yang banyak itu siapa? Ya petani. Makanya kemudian, jumlah petani selalu menjadi angka terpenting pada setiap publikasi di manapun," ujar Pembina Apkasindo ini.
Lantaran strategisnya petani tadi pulalah yang membuat posisi Apkasindo menjadi sangat strategis. Sebab yang ada di Apkasindo itu adalah para petani kelapa sawit. Dari sederet organisasi yang berkaitan dengan kelapa sawit kata Bayu, hanya Apkasindo yang ada di Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) dan hanya Apkasindo pula yang ada di komite pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Dari dua posisi strategis ini, menunjukkan bahwa Apkasindo telah menjadi representasi dari petani kelapa sawit Indonesia," kata mantan Dirut BPDPKS ini.
Lantaran Apkasindo sudah berada pada level setinggi itu, otomatis, apapun yang dilakukan Apkasindo akan menjadi sorotan. Sebab itu tadi, Apkasindo sudah punya kekuatan besar.
"Tapi perlu kita ingat, dalam kekuatan yang besar, akan muncul tanggungjawab yang besar pula," Bayu mengingatkan. Biar tanggungjawab besar itu bisa dijalankan dengan baik, hal yang paling penting yang harus terus dilakukan kata Bayu adalah menguatkan dan menjaga kekompakan dengan sungguh-sungguh.
‘’Segera lakukan konsolidasi, rangkul semua. Lagi-lagi saya katakan, kekompakan adalah yang paling utama. Sebab jika sudah kompak, apapun akan bisa kita lakukan. Tapi kalau pecah, kredibilitas akan turun" Bayu mengingatkan.(izl)