Lagi, Pekerja di Pelalawan Diterkam Harimau

Riau | Senin, 24 Oktober 2022 - 10:00 WIB

Lagi, Pekerja di Pelalawan Diterkam Harimau
Korban cakaran harimau sumatera, Adi, saat mendapat tindakan medis, Jumat (21/10/2022). (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Konflik harimau dengan manusia kembali terjadi di Kabupaten Pelalawan. Kepala seorang pria pekerja di lahan konsesi di Desa Pulau Muda, Kecamatan Meranti, Pelalawan, robek setelah diterkam harimau Sumatera. Tiga garis luka terlihat menganga pada kepala bagian atas dan belakang pria bernama Adi Saputra (37) itu.

Beruntung dirinya masih selamat. Namun kepalanya yang robek-robek hampir sejengkal panjangnya itu harus mendapat  20 jahitan. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (21/10) tengah malam ketika Adi dan rombongan kontraktor konsesi pemegang izin hutan tanaman industri sedang berada di Distrik Merawang, Desa Pula Muda.


Serangan di landscape habitat Harimau Sumatera Semenanjung Kampar tersebut dibenarkan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman S Hasibuan. Dari laporan yang diterimanya, korban memang pekerja kontraktor konsesi pemegang izin hutan tanaman industri di Distrik Merawang, Desa Pulau Muda.

"Korban persisnya diserang ketika berada di lokasi petak 906," kata Genman pada Ahad (23/10).

Kronologis dari BBKSDA, sebelum diserang  korban mengaku sebelumnya melihat sosok mata berwarna merah berada di kegelapan. Hal itu dilihat korban di sekitar camp pekerja. Korban tidak mengetahui bahwa mata tersebut merupakan mata binatang buas yang mematikan di kawasan tersebut, Harimau Sumatera.

"Korban terbangun di saat pekerja lain tertidur dan tiba-tiba melihat penampakan seekor Harimau Sumatera berjarak sekitar dua meter darinya" kata Genman menjelaskan seperti laporan yang diterimanya.

Sontak korban kaget dan berteriak keras bermaksud membangunkan pekerja lainnya. Malang nasibnya, binatang buas itu bereaksi dengan langsung mengarah kepada korban yang baru saja berteriak. Saat diterkam posisi korban sedang duduk.

Tapi korban tidak pasrah, dirinya berupaya melawan dengan  tangan kiri memegang kaki dan tangan kanannya memegang dada harimau tersebut. Namun, cakaran hairmau tanpa ampun tetap menghujam kepala korban.

Melihat peristiwa itu, para pekerja lain yang sudah terjaga dari tidur mencoba mengusir harimau. Awalnya harimau yang belum sepenuhnya teridentifikasi tersebut tidak bergeming, bahkan masuk ke dalam camp.

Melihat itu, akhirnya seluruh pekerja dalam camp nekad dengan berusuara lebih keras untuk menakuti harimau. Akhirnya hewan terancam punah inipun pergi menjauh dari camp. Setelah aman, korban langsung dibawa ke klinik perusahaan di Distrik Merawang untuk pertolongan medis.

"Hasil pemeriksaan dokter disebutkan korban mengalami luka robek di bagian kepala atas  sehingga harus mendapatkan tindakan 20 jahitan," kata Genman.

Genman melanjutkan, usai mendapat laporan BBKSDA Riau langsung menurunkan tim dari Resort Kerumutan Utara. Saat ini  kata dia, tim masih di lapangan untuk melakukan mitigasi.

"Tim ini turun ke TKP  untuk melakukan langkah awal mitigasi interaksi negatif dengan memasang camera trap. Kami juga mengimbau, mengedukasi, dan menyosialisasi terkait upaya mitigasi interaksi negatif Harimau Sumatera kepada para pekerja. Patroli juga digiatkan guna perlindungan bagi para pekerja," sebut Genman.

Genman juga menyebutkan, sebagai langkah lanjutan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemagang izin konsesi hutan tanaman industri terkait dengan implemantasi SOP pelaksanaan kegiatan lapangan dan pengawasannya. Tujuannya untuk mengantisipasi kejadian berulang dikemudian hari.

Sebelumnya, 3 September 2022 lalu, seorang kontraktor PT RPM bernama Nihar (41) juga diserang Harimau Sumatera setelah buang air kecil di belakang barak di dalam kawasan hutan produksi Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat keluar dari kamar mandi, Nihar dikejutkan kemunculan seekor Harimau Sumatera di depannya. Serupa dengan Nihar, harimau tersebut pun juga terkejut dan mencakar Nihar di beberapa bagian tubuhnya. Nihar langsung berteriak minta tolong dan beberapa orang rekannya datang memberi pertolongan hingga akhirnya harimau tersebut pergi menjauh.

Jika korban dua ini semalat, nasib beda dialami seorang pekerja penanaman kayu akasia di PT Peranap Timber, Sehat Sopiana Damanik (44) 19 Agustus lalu. Sopiana justu tewas diterkam harimau di Kabupaten Pelalawan saat menemani suaminya mandi kanal. Insiden itu terjadi di Desa Serapung Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan pada Jumat (19/8) pukul 20.00 WIB.(end)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook