“Kurang lebih 90 persen ODP itu TKI yang baru pulang dari Malaysia transit atau lewat Tanjung Balai Karimun, Kepri,” ungkapnya.
Walau pun demikian dari hasil pendataan mereka beberapa hari belakangan, di pintu masuk jumlah kedatangan TKI semakin hari tampak semakin berkurang. Seperti data yang mereka lansir sejak awal pekan ini; Senin (30/3) jumlah TKI yang pulang 240 orang, Selasa (31/3) TKI yang pulang 227 orang, dan Rabu (1/4) TKI yang pulang 106 orang.
Seterusnya penurunan terjadi pada Kamis (2/4) hanya 40 orang, Jumat (3/4) 26 orang dan Sabtu (4/4) hanya 29 orang. Menurutnya, dari petunjuk teknis yang diperintahkan oleh Pemprov Riau, seluruh TKI yang pulang ke Kepulauan Meranti harus menyandang status sebagai ODP.
“Tapi kenaikannya sudah tidak signifikan seperti beberapa hari sebelum ini. Jika jumlah TKI yang pulang sudah tidak ada lagi tentu berdampak terhadap jumlah ODP. Bisa jadi tetap karena ODP itu isinya TKI semua,” ungkapnya.
Senada juga dengan Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Taufik Lukman Hidayat SIK. Menurutnya dua hari terakhir penurunan tingkat kedatangan TKI menyusut drastis. “Iya menyusut, malah hari ini (kemarin, red) isi kapal domestik dari Tanjung Balai Karimun tak ada TKI-nya,” bebernya.
Walau pun demikian, mereka tetap intens melakukan pengawasan di pintu masuk jalur domestik setelah tutupnya trayek internasional Malaysia tujuan Meranti, terutama untuk tetap melakukan pengawasan dari daerah terjangkit.
Tidak Ada TKI lewat Buton
Hal senada diungkapkan Ketua Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Wahyudi. “Hari ini (kemarin, red) tidak ada kedatangan TKI yang lewat Tanjung Buton, mereka lewat pelabuhan lain. Hanya penumpang lokal yang datang,” ujar Wahyudi yang juga Camat Sungai Apit, Sabtu (4/4).
Ia mengatakan, petugas lebih memperketat pengawasan di pintu masuk Pelabuhan Tanjung Buton terhadap penumpang. Selain melakukan cek suhu badan, juga dilakukan pendataan ulang bagi pendatang yang melewati Tanjung Buton.
Ini karena dari Tanjung Balai Karimun ada kepulangan TKI Malaysia lewat ke Siak. “Pelabuhan lebih diperketat karena merupakan pintu keluar masuk Kabupaten Siak ke daerah lain. Upaya ini kami lakukan guna mengantisipasi penularan virus corona,” ungkapnya.
Demikian juga ditegaskan Bupati Siak Alfedri. “Setiap penumpang yang melewati Pelabuhan Buton didata dan diperiksa suhu tubuhnya. Ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan, serta kewaspadaan terpapar virus corona. Melonjaknya OPD Kabupaten Siak karena banyaknya TKI dari Malaysia, mahasiswa serta santri yang baru pulang dari Jawa,’’ ujarnya.
Bandara SSK II Bantah Ada TKI dari Luar Negeri
Sementara itu, terkait informasi yang mengatakan bahwa, terjadi pemulangan TKI dari luar negeri, pihak Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menampik hal tersebut. Airport Duty Manager SSK II Kuntoyo, mengatakan tidak ada penerbangan dari luar negeri hingga tanggal 20 April mendatang. “Penerbangan dari luar negeri itu tutup sampai 20 April,” katanya, Sabtu (4/4).
Kuntoyo menegaskan, jika ada kepulangan TKI, pihak bandara pasti mengetahui hal tersebut untuk mempersiapkan keperluan guna mencegah penyebaran virus corona. “Kita semua ada, tapi harus dipersiapkan dengan baik seperti thermal scanner. Untuk yang datang juga sangat penting memiliki Kartu Kewaspadaan Kesehatan (KKK) guna mencegah penyebaran virus corona di Indonesia,” paparnya.
Namun, Kuntoyo menambahkan, untuk saat ini, penerbangan domestik masih berjalan seperti biasanya. “Penerbangan luar kota seperti dari Jakarta, Surabaya, dan Jogjakarta masih,” ujarnya.(sol/s/wir/wik/a/das)
Laporan Tim Riaupos, Pekanbaru, Siak dan Meranti