DURI (RIAUPOS.CO) - Harga jual tandan buah segar (TBS) sawit pada tingkat petani di Kecamatan Bathin Solapan terus saja turun. Hal itu membuat para petani kecil di wilayah ini dilanda kecemasan mendalam. Mereka sangat mengkhawatirkan harga jual yang diperkirakan akan semakin turun.
“Harga sawit kini terjun bebas. Di tingkat pengumpul kini harga turun lagi menjadi Rp910 per kg. Sementara di ram Rp1.000 per kg,” kata Rahim, seorang pekebun sawit di Desa Boncah Mahang, Kecamatan Bathin Solapan menjawab Riau Pos, Senin (23/7).
Sebelumnya, sambung dia, harga jual di tingkat pengumpul mencapai Rp1.050 per kg. Dari hari ke hari, angka itu terus meluncur turun secara berangsur-angsur.
Sebelum ini harganya masih Rp970 per kg. “Kini terjun bebas ke angka Rp910,” tambahnya galau.
Rahim memperkirakan harga jual sawit di tingkat petani akan terus mengalami penurunan. Apalagi saat ini sawit kebanyakan petani sedang mengalami trek buah. Walau penurunan produksi tidak drastis melainkan berangsur-angsur, petani kecil sawit di wilayah ini akan sulit untuk menghalau rasa gundahnya.
“Banyak petani yang mengeluhkan harga jual yang terjun bebas ini. Kami berharap, agar harga jual jangan pecah dari angka Rp1.000 per kg. Kalau harga jual berada di angka minimal Rp1.000, barulah petani akan merasa aman. Kalau di bawah itu petani tidak akan nyaman sama sekali,” katanya.
Penurunan harga jual sawit juga dikeluhkan petani kecil di Desa Bathin Sobanga, Kecamatan Bathin Solapan. Di tempat itu, harga jual di tingkat petani jauh lebih rendah. “Di tempat kami, harga jual sawit kini hanya Rp850 saja per kilo,” ucap Sarju, seorang pekebun sawit di desa setempat menjawab Riau Pos petang kemarin.(sda)