DURI (RIAUPOS.CO) -- Pleno rekapitulasi penghitungan suara Pileg dan Pilpres 2019 di tingkat PPK Mandau memang sempat berlarut-larut karena banyaknya interupsi dan protes. Kendati demikian, menurut Boy Anas, seorang saksi parpol, dinamika politik seputaran pleno PPK Mandau tersebut pun patut mendapat sejumlah apresiasi.
"Hampir sebulan Kantor Kecamatan Mandau dipenuhi oleh para penyelenggara, peserta, pengamanan serta masyarakat yang melihat langsung proses rekapitulasi tersebut," kata Boy yang juga Ketua Keluarga Alumni Pelajar dan Mahasiswa Riau Yogyakarta (Kapemary) Duri ini, Selasa (22/5).
Menurutnya, banyak interupsi dan keberatan dari saksi parpol. Kendati demikian langsung dicari kebenarannya dengan penghitungan ulang surat suara. Sampai-sampai pengurus KPPS di TPS bersangkutan pun didatangkan. Sebuah kerja keras selama hampir satu bulan yang patut diapresiasi.
Apresiasi, menurut Boy, juga patut disampaikan kepada Komisioner KPU kabupaten beserta Panwaslu yang dengan setia mendampingi PPK dalam proses rekap tersebut.
“Proses yang tak akan dilupakan. Malah komisioner dan Ketua KPU Provinsi serta Bawaslu Riau pun turut hadir ke Mandau dan memimpin rapat dengan pimpinan parpol di Duri. Itu dilakukan hanya untuk mempercepat rekapitulasi. Itu semua sangat kita hargai,” ujar Boy lagi.
Atas nama Kapemary Duri, Boy melihat sejumlah sisi positif dalam pelaksanaan pesta demokrasi kali ini. Antara lain karena begitu antusias dan pedulinya masyarakat dengan pemilu.
"Warga yang dulu tidak peduli dengan pemilu, kali ini lebih peduli dengan indek keikutsertaan warga mencapai 75 persen. Untuk ke depan kita harapkan KPU lebih maksimum dalam sosialisasi, baik kepada penyelenggara maupun kalangan pemilih, terutama pemilih pemula,” pungkasnya.(sda)