RIAU (RIAUPOS.CO) -- Belum lama ini aliansi minyak sawit multistakeholder SUSTAIN (Sustainability Assurance & Innovation Alliance), terdiri dari perusahaan-perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit, produsen produk konsumen, organisasi nonprofit, dan pemimpin teknologi, memperolah anggota baru yakni lembaga International Sustainability & Carbon Certification (ISCC) dan bank pertanian asal Belanda, ABN AMRO.
Sebelumnya SUSTAIN dibentuk guna meningkatkan keterlacakan ke area produksi minyak sawit dan mempercepat implementasi kebijakan Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut dan Tanpa Eksploitasi (NDPE) di seluruh rantai pasokan yang kompleks. Hingga saat ini anggota SUSTAIN terdiri dari Neste, Kao Corporation, Asian Agri dan Apical, bersama dengan tim fasilitasi CORE (Proforest dan Daemeter) dan mitra teknologi SAP. Direktur Pelaksana ISCC, Andreas Feige mengungkapkan, ketertelusuran adalah kunci mutlak untuk menerapkan kebijakan Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi. Sebagai standar keberlanjutan yang menuntut tidak ada deforestasi dari rantai pasokan yang sepenuhnya dapat dilacak. "Kami menghargai penekanan SUSTAIN dalam menggunakan teknologi blockchain terbaru untuk meningkatkan keterlacakan di industri dan mendukung upaya keberlanjutan," katanya beberapa waktu lalu.(int)