PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tim Khusus (Timsus) Polda Riau berhasil menangkap pelaku pembunuhan Siti Hamidah (32), Selasa (22/6). Wanita hamil 6 bulan terkubur tersebut ditemukan dalam lubang septic tank di depan rumahnya, Perumahan Griya Sakti, Jalan Garuda Sakti Km 9, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kampar, dua pekan silam (8/6). Pelakunya tak lain adalah suami sendiri, AI.
AI ditangkap Timsus Polda Riau pukul 16.00 WIB kemarin di Nganjuk, Jawa Timur. Sedari awal, kasus ini menjadi atensi khusus Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. Ia kemudian memerintahkan Timsus untuk memburu pelaku pembunuhan sadis tersebut. "Kami menangkap pelaku pembunuhan wanita hamil 6 bulan di Kampar, sore tadi (kemarin, red) di Nganjuk. Pelakunya suami korban sendiri," ungkap Agung, malam tadi.
Timsus yang diperintahkan Irjen Agung ini memburu AI mulai dari Pekanbaru, Bukittingi, hingga akhirnya tertangkap di Nganjuk. Perintah ke timsus ini, jelas Agung, jadi atensi khusus karena kejahatan dilakukan pelaku terhadap orang-orang lemah. Orang lemah tersebut antara lain perempuan dan anak-anak.
Jenderal bintang dua ini menjelaskan, di dalam masyarakat berbudaya kaum yang lemah terlindungi secara sistematis di masyarakatnya. "Kami Polda Riau akan selalu menjaga masyarakat Riau yang berbudaya," janji alumni Akpol 1988 tersebut.
Sejak ditemukannya jasad korban terkubur di lubang septic tank depan rumahnya, dua pekan silam, Selasa (8/6), suami korban sama sekali tak pernah menampakkan batang hidungnya.
AI kabur seiring dengan membawa harta benda dan barang berharga milik korban. Perburuan pelaku kemudian dimulai. Timsus Polda Riau berhasil mengendus keberadaan AI di rumah orangtuanya di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Di sini, polisi menyita cincin emas dari tangan ibu pelaku. Selain itu, sepeda motor matic milik Siti Hamidah juga disita dari adik kandung AI. Termasuk juga telepon seluler (ponsel) korban ditemukan sudah berada di tangan anak pelaku.
"Kami juga menyita cincin emas dari ibu pelaku, sepeda motor dari adiknya dan telepon seluler dari anaknya pelaku," jelas Agung.(nda/ted)