DISIAPKAN 60 AMBULANS, PASIEN COVID-19 DIPINDAHKAN KE SARANA PEMERINTAH

Pasien Dijemput untuk Penanganan Lebih Baik

Riau | Jumat, 16 Juli 2021 - 09:00 WIB

Pasien Dijemput untuk Penanganan Lebih Baik
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution dan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi saat apel melepas 60 mobil ambulans beserta tenaga medis dalam penjemputan pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah untuk dibawa ke tempat isolasi yang disediakan Pemprov Riau, Kamis (15/7/2021). Apel digelar di halaman Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru. (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

Sementara Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menuturkan, masing-masing unit ambulans berisakan 1 orang dokter, 2 orang tenaga kesehatan dan dikawal oleh petugas dari Ditlantas dan Dit Sabhara Polda Riau.

"Semoga hari ini (Kamis, red) saudara-saudara kita dapat ditangani dengan baik dan kemudian secara keseluruhan Covid-19 bisa kita tangani juga dengan baik. Apa yang kita lakukan, dicatat oleh Tuhan sebagai amal ibadah," tutur Agung.


Ditambahkan Irjen, kegiatan pengerahan petugas dokter dan tenaga kesehatan melibatkan 60 unit ambulans sebagai respons dalam mengatasi Covid-19 di wilayah Riau. Itu agar masyarakat yang terpapar dapat ditangani secara lebih baik dan cepat sembuh.

Ia menegaskan, Polda Riau bersama satgas akan tetap menjaga agar semangat aparat dan semua petugas tidak kendur dan apa yang dikerjakan akan selalu digelorakan. Kapolda juga menyatakan kesiapannya mendukung pemerintah mengatasi pandemi Covid-19.

"Polda Riau siap mendukung pemerintah dalam pelaksanaan PKKM Darurat jika itu terjadi dan saat ini Pekanbaru masih dalam taraf PPKM yang diperketat," tuturnya.

Dalam pada itu Wali Kota (Wako) Pekanbaru H Firdaus mengatakan, isolasi di fasilitas pemerintah akan memudahkan pengawasan terhadap pasien positif Covid-19.

"Tidak ada lagi isolasi mandiri di rumah. Kami tegaskan agar pasien positif isolasi di fasilitas karantina pemerintah," katanya.

Ia mengungkapkan, puluhan ambulans disiapkan untuk menjemput para pasien yang selama ini isolasi mandiri. Ada aparat dari TNI dan Polri mendampingi proses penjemputan pasien tersebut. Firdaus tak menampik sebelumnya tim satgas di lapangan sulit memantau dan mengawasi para pasien yang melakukan isolasi mandiri. Banyak dari mereka mesti mendapat akses obat dan makanan.

Bahkan petugas puskemas sempat mendapati adanya pasien keluar rumah saat isolasi mandiri. Padahal mestinya tidak boleh keluar dan berinteraksi di luar selama isolasi. Kondisi ini dikhawatirkan akan menambah penyebaran virus.

"Jadi petugas di lapangan tidak dapat mengawasi selama 24 jam, maka hal ini mesti jadi perhatian khusus," jelasnya.

Ada empat lokasi fasilitas karantina yang disiapkan. Pertama, gedung Lembaga Pinjam Mutu Pendidikan (LPMP) Riau. Kedua, gedung Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes). Ketiga, gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Riau. Keempat, Rusunawa Rejosari.

Petugas Medis Disiagakan di Posko PPKM
Dalam pada itu, Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru akan menyiagakan petugas medis di posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Pekanbaru. Tim yang berada Posko PPKM di tingkat RW melaksanakan tugas testing (pemeriksaan dini), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan) atau 3T.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook