PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - BENTROKAN antara sopir transportasi di Kota Pekanbaru kembali terjadi. Sama seperti peristiwa 17 Mei lalu di Jalan Sudirman Pekanbaru, melibatkan sopir taksi konvensional dengan taksi online. Bedanya kini terjadi di samping Mal SKA, Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru Ahad (20/8).
Kondisi salah satu simpang terpadat di Kota Bertuah itu memanas dari sore hingga malam tadi akibat bentrok antara sopir taksi konvensional dengan transportasi online. Kondisi ini terjadi disebut-sebut akibat ketidaktegasan Pemko Pekanbaru.
Informasi yang diperoleh Riau Pos dari pihak kepolisian, aksi saling serang antara sopir taksi konvesional dan driver Go-Jek bermula sekitar pukul 16.00 WIB. Sopir taksi konvensional yang mangkal di Mal SKA melakukan pemancingan dengan memesan Go Car, salah satu layanan di aplikasi Go-Jek.
Setelah menunggu beberapa menit, datang mobil Toyota Rush warna putih. Melihat kendaraan itu berhenti, para sopir taksi konvesional menghampiri dan meminta si pengemudi keluar dari kendaraannya. Setelah keluar, beberapa sopir taksi melakukan pemukulan serta menggembosi ban mobil Go Car itu. Peristiwa itu terlihat oleh personel Satlantas yang kebetulan berpatroli. Sehingga diarahkan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tampan.
Salah seorang driver Go-Jek berinisial E kepada Riau Pos mengatakan, sekitar pukul 17.30 WIB driver Go-Jek yang mengetahui kejadian itu berkumpul di depan Indomaret, samping Mal SKA. Saat itu, salah seorang driver bernama Arif yang baru sampai di lokasi didatangi para sopir taksi konvesional. Terjadi pemukulan sehingga Arif mengalami luka robek di bagian kepala. Dari situlah mulai terjadi keributan. Foto Arif yang luka itu juga menyebar secara cepat di aplikasi para driver Go-Jek. Tak ayal, ratusan driver pun berkumpul di depan ritel Indomaret. Aksi balasan pun terjadi.
Situasi semakin tak terbendung saat ratusan driver dengan jaket dan helm hijau berjalan di jalur lambat dekat Mal SKA. Satu per satu mobil Riau Taksi dan Kopsi yang sedang terparkir jadi sasaran kemarahan. Kaca, lampu, spion hancur pecah dilempar dan dipukuli.
Tak hanya kendaraan yang menjadi sasaran, para sopir taksi konvesional di dalam mobil ditarik paksa keluar dan dipukuli. Salah seorang sopir taksi yang berusaha melarikan diri melompat ke parit sedalam tiga meter. Sopir itu pun dihujani lemparan batu.