Terpisah Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto SIK MH menyebutkan, pihaknya telah mengerahkan seluruh personel Polresta Pekanbaru dan Polsek. Mulai dari personel Sabhara, Lantas, Reserse serta Intel. “Situati saat ini sudah aman dan terkendali, namun anggota kami di lapangan masih melakukan patroli,” jelas Susanto.
Ditambahkan pria yang akrab disapa Susanto, pihaknya telah menerima laporan dari korban atas nama Arif Setiawan (29), driver Go-Jek. “Arif sudah melaporkan ke Polresta Pekanbaru dan telah divisum. Sementara korban lainnya masih dalam lidik. Untuk pelaku sopir taksi konvesional maupun dari transportasi online masih kami selidiki,” ujar Susanto.
Manager Operasional Riau Taksi Ronald mengatakan, pihaknya telah meminta perlindungan mengenai persoalan ini ke Polsek Tampan, akan tetapi tidak diproses. Terkait persoalan ini, pihaknya bersama seluruh taksi konvensional di Pekanbaru akan menggelar demo besar-besaran di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru Jalan Sudirman. Karena pihaknya, menilai Pemko Pekanbaru tak bertindak terkait kebaradaan transportasi online. “Kami minta ketegasan pemerintah. Kami ini taksi resmi tolong diperhatikan. Kami berbadan hukum, membayar pajak dan uji kir. Kami saja telat bayar pajak dan kir ditilang,” imbuhnya.
Pihaknya tidak menolak keberadaan transportasi online. Akan tetapi ikuti semua aturan dan ketentuan yang berlaku. Bukan seperti saat ini. Ketika ditanya mengenai berapa banyak Riau Taksi yang dihancurkan, Ronal menyebut belum mengetahui. Sebab dirinya belum menghitungnya.
Sementara Wakil Ketua Kopsi Yusra mengaku tidak senang dengan kejadian ini. Dia menyebutkan, sebanyak delapan unit Taksi Kopsi mengalami kerusakan.
“Mulai kaca depan-belakang, lampu, spion serta bagian bodi yang rusak. Jumlah ini akan bertambah karena saya belum mengecek keseluruhan,” sebutnya.
Sedangkan, untuk sopir taksi yang mengalami luka akibat pengeroyokan ada enam orang. Di antaranya, Alfian, Jon, Ambrizal, Iril, Khairudi, dan Januar. Menurut informasi yang diterima, kondisi Alfian parah.