PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Arus puncak balik Idulfitri 1439 Hijriah terjadi pada Rabu (20/6). Kendaraan dari berbagai daerah mulai memadati menuju Pekanbaru. Terlebih di lintas barat, yang rata-rata kendaraan berasal dari Sumatera Barat (Sumbar). Meski demikian, Polda Riau mengklaim tidak ada gangguan arus lalu lintas selama mudik dan arus balik ini.

“Sekarang masuk arus balik. Alhamdulillah lancar-lancar saja di Riau,” kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Riau, Kombes Pol Rudy Safirudin, Rabu (20/6).

Kepadatan arus lalu lintas menurutnya justru terjadi di provinsi tetangga, Sumbar. Di sana jumlah kendaraan meningkat drastis dan terjadi kemacetan. “Yang padat justru di Sumbar (jalur lintas barat menuju Riau). Di sana ramai kendaraan, karena banyak dari Riau yang ke sana,” ujarnya.

Meski kondisi jalan di perbatasan Riau dalam keadaan lancar, dia memastikan personel kepolisian masih tetap bertugas menjaga di pos pengamanan dan pos pelayanan jalur mudik.

Rudy juga menjelaskan, selama arus mudik dan balik, tidak banyak kejadian yang menonjol. Arus mudik dan balik di Riau terpantau lancar, dan hanya diwarnai dua kali kecelakaan. “Kejadian berarti selama arus mudik dan balik hingga hari ini tidak ada. Kecelakaan lalu lintas tercatat terdapat dua kali, dengan korban meninggal dunia satu orang,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, pihaknya belum menerima laporan atas Operasi Ketupat Muara Takus tahun ini. “Kami belum annev (analisa dan evaluasi, red), nanti datanya akan ada setelah annev,” tegasnya.

Diketahui, Operasi Ketupat Muara Takus akan terus dilakukan jajaran Polda Riau hingga 24 Juni mendatang. Personel kepolisian akan tetap siaga di jalur mudik, tepatnya di pos pengamanan dan pos pelayanan. Ada sebanyak 1.399 personel kepolisian yang mengamankan di Riau. Di samping itu, jajaran Polda Riau juga menyediakan 56 pos pengamanan dan pelayanan yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau.