KESUKSESAN seorang suami tidak lepas dari peran dan dukungan istri dari berbagai sisi. Salah satu bukti bisa dilihat pada sosok (almarhumah) Hj Asma Hasan. Istri dari pengusaha sukses Riau di era 70-an almarhum H Abdul Rachman Syafei, pemilik bus Sinar Riau. Ibu dari sepuluh orang anak yang kini sudah jadi pengusaha, dokter hingga ada yang menjadi Gubernur Riau.
Kontribusi Hj Asma Hasan semasa hidup, selain aktif mendampingi suami menjalankan bisnis, juga tergabung dalam berbagai organisasi kewanitaan, keagamaan dan bisnis. Hal ini pula tampak yang diikuti anak cucunya dengan memegang peran penting dalam berbagai organisasi di Provinsi Riau, selain menjalankan bisnis dan profesi yang digeluti masing-masing.
Ia merasakan hidup di zaman saat perjalanan Pekanbaru menuju Dumai harus ditempuh dengan kendaraan roda empat dengan ban mobil dipasangi rantai melintasi jalan yang rusak, berlubang serta licin. Tentu tidak mudah mendidik anak-anak supaya bisa menjalani rutinitas dan kesibukan. Tidak salah pula diselipkan Hj Asma Hasan menjadi figur Kartini pada zaman dia dan oleh anak cucunya.
Hj Asma Hasan lahir 12 Agustus 1930, dan wafat pada 14 Mei 2015. Saat itu anak kelimanya bernama H Arsyadjuliandi Rachman yang saat itu mengemban amanah sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, beberapa bulan kemudian menjadi Gubernur Riau definitif.
Pada 15 Mei 2015 itu langit Pekanbaru mendung, seakan turut berduka saat jenazah salah seorang pendiri Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsi) Ibnu Sina itu diantar ke peraduan terakhir. Jumat, TPU Senapelan, Pekanbaru hujan rinai satu persatu turun saat almarhumah dimakamkan. Tepat di belakang makam almarhum sang suami H Abdul Rachman Syafei yang sudah lebih dulu meninggal.
Hj Asma Hasan meninggal dunia Kamis (14/5/2015) malam sekitar pukul 21:20 WIB di RS Ibnu Sina, Pekanbaru. Almarhumah tutup usia di usia 85 tahun karena pernapasan, paru-paru. Meninggalkan 10 orang anak, 20 cucu dan 13 cicit.
Kartini Riau bagi anak-anaknya yakni Mairasdelti Rachman, Maihendrasmi Rachman, Asnali Dewi Rachman, Arsadianto Rachman, Arsyadjuliandi Rachman, Rahma Yenna Rachman, Rahma Yenni Rachman, Syaidatul Fitri Rachman, Irma Hafida Rachman, dan Juni Ardianto Rachman.
Bagi cucunya, Arsilia Arsyadjuliandi menilai sang nenek merupakan sosok yang menjadi teladan. Beliau juga dinilai sebagai panutan cucu-cucunya dalam berkarya, berorganisasi di berbagai bidang yang digeluti secara positif. ‘’Nenek itu mengispirasi kami untuk bekerja dan berkarya dengan tulus dan ikhlas. Beliau juga mengajarkan kami cucunya untuk mengutamakan integritas karena modal yang paling utama menjadi seorang pengusaha adalah reputasi dan komitmen,’’ ujar Arsilia.