Hj Asma Hasan juga diakui Ketua Iwapi Riau ini merupakan sosok panutan bagi keluarga besar dari bapak dan tentu ibu mereka. Sebab menjadi tempat berdiskusi, tempat mencari solusi dan senang mengumpulkan keluarga besar di kediamannya, Jalan Ronggowarsito. ‘’Memang disiplinnya tinggi, ulet, kerja keras, tidak pelit hanya tidak boleh mubazir. Perempuan pekerja keras yang saya kenal, sangat rapi juga,’’ beber Irma.
Setelah H Abdul Rachman Syafei wafat, diceritakan Irma memang sang ibu melepaskan semua rutinitas dan kesibukan. Usaha dan bisnis diserahkan ke anak-anaknya untuk mengelola, kemudian untuk organisasi juga mulai ditinggalkan namun tetap memberikan ide dan pemikiran.
‘’Bahkan sesibuk apapun, selama papa sakit betul-betul menjaga penuh suami, itu sebulan di rumah sakit. Bubur makan dibuat sendiri, saya ikut saat itu dan memang tidak pernah beliau tinggalkan sedetikpun saat papa terbaring,’’ kenang Irma perihal kejadian pada 1994/1995 di Jakarta ketika itu. Irma mengaku bangga, karena memiliki ibu yang multitalenta. Seorang perempuan yang smart pada zamannya dengan menguasai beberapa bahasa asing. Serta dalam membangun bisnis mampu menjadi Tim Work yang bagus bersama suami. ‘’Ibu itu perfect-lah, dan pasti saya bangga,’’ tutur Irma dengan mata berkaca-kaca.(egp)