PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, tahun ini akan menggunakan alat canggih dalam memonitor karhutla. Alat bernama Mondopet tersebut dapat terintegrasi dengan berbagai pihak, serta bisa menampilkan hot spot, lokasi keberadaan petugas terdekat serta titik air yang bisa dijangkau.
Kepala Pelaksana BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan, alat Mondopet tersebut merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Di mana, pihak BPBD Riau mengajukan bantuan alat tersebut pada 2017 lalu, dan baru terealisasi secara maksimal pada 2020.
"Jadi kami ajukan bantuan alat tersebut pada 2017 lalu, saat ini kepada almarhum Pak Sutopo Purwo Nugroho. Dan alhamdulillah baru pada 2020 ini, alat tersebut bisa digunakan secara maksimal untuk melakukan pemantauan terhadap karhutla di Riau," katanya.
Dengan adanya alat tersebut, lanjut Edwar, pihaknya bisa memonitor secara langsung jika terdapat hot spot di Riau. Kalau ditemukan ada hot spot, pihaknya juga bisa langsung mengetahui petugas mana yang paling terdekat dari lokasi, baik itu kantor kepolisian sektor, koramil atau juga kantor BPBD setempat.
"Jadi bisa langsung kami informasikan ke petugas terdekat untuk menuju lokasi guna melakukan pemadaman. Melalui alat tersebut, juga bisa dicek sumber air terdekat berikut ketersediaan airnya," jelasnya.
Pada alat tersebut, demikian Edward, juga dapat dilakukan pemantauan lokasi-lokasi yang rawan terjadi Karhutla di Riau seperti daerah yang kering. Termasuk juga arah angin disekitar wilayah Riau.
Saat ditanyakan terkait status siaga darurat karhutla, apakah sudah ada daerah di Riau yang menetapkan. Menurut Edward, hingga saat ini pihaknya masih menunggu. Namun yang jelas, daerah yang sudah terjadi karhutla, pihak BPBD-nya sudah dipanggil untuk diberi arahan terkait penetapan status siaga darurat karhutla.
"Jadi belum ada yang menetapkan status, karena di beberapa daerah beberapa hari terakhir juga masih ada hujan. Tapi kalau sudah ada lebih dari satu daerah yang menetapkan status siaga, maka di tingkat provinsi akan segera dilakukan rapat untuk menetapkan status siaga darurat karhutla, agar bantuan dari pemerintah pusat bisa digunakan," katanya.(sol)