LIMA BERSAUDARA HIDUP TERPISAH

Ibu Meninggal, Ayah Tak Ada Kabar

Riau | Senin, 21 Januari 2019 - 11:00 WIB

Ibu Meninggal, Ayah Tak Ada Kabar
DIASUH TERPISAH: Noufal (kiri) bersama tiga adiknya yang diasuh secara terpisah setelah ibunya meninggal dan ayah tak kunjung kembali di Dusun Pekan Tua, Desa Kuala Tolam Kecamatan Pelalawan, belum lama ini. (M AMIN AMRAN/RIAU POS)

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Kisah sedih Andini di Pelalawan yang menyita perhatian publik berakhir gembira. Gadis berhijab yang putus sekolah demi merawat dua adik balitanya pascaibu meninggal dan sang ayah tak kunjung kembali sudah mendapat perhatian serius. Bantuan dari pemerintah, organisasi, perusahaan dan masyarakat hingga Menteri Kelauatan dan Perikanan Susi Pudjiastuti datang silih berganti.

Jauh sebelum kisah Andini viral di sejumlah media, kehidupan menyedihkan juga dialami warga lainnya di Kabupaten Pelalawan. Yakni Noufal Abid Fahreza (13) dari Dusun Pekan Tua Desa Kuala Tolam Kecamatan Pelalawan. Remaja kelas VII SMP Pekan Tua ini harus berperan ganda. Selain sebagai kakak, juga menjadi ibu dan ayah bagi keempat adiknya yang masih kecil. Hal ini dilakukannya setelah ibunya Kunafah (42) meninggal dan ayahnya Tardi (37) pergi setahun lalu. Sampai sekarang tak tahu rimbanya. Noufal harus merawat dan mengasuh keempat adiknya. Yakni Ica atau Cahya Yunairoh (10), Zahra Ayu Fadilla (7), Ragil (5) dan Anisa Rahma (1).

Baca Juga :Ronald Tannur Penganiaya Kekasih hingga Tewas Dijerat Pasal Pembunuhan

Guru Bantu Provinsi Riau di Kabupaten Pelalawan, Aspani Mardalani SPd mengatakan, Andini mungkin masih beruntung memiliki naluri keibuan yang tinggi untuk mengasuh kedua adiknya sebagai kakak perempuan, namun apa yang bisa dilakukan Noufal. Dia tidak cukup kuat untuk mengasuh keempat adiknya yang masih kecil-kecil.

“Ibu mereka telah menghadap Sang Khalik sebulan lalu saat usia si bungsu Anisa Rahma lebih kurang satu tahun. Tidak ada penyakit fisik yang tampak diderita ibunya, tapi batinnya hanya Allah yang tahu,” tutur Aspani Mardalani kepada Riau Pos via seluler, Ahad (20/1).

Diungkapkan Aspani, sehabis Magrib lebih kurang satu bulan lalu, menjadi hari yang paling menyedihkan bagi kelima anak malang ini. Betapa tidak, saat itu sang ibu Kunafah batuk darah dan langsung meninggal saat itu juga tanpa bisa diselamatkan. Padahal, saat itu sekitar pukul 17.00 WIB, Kunafah masih sehat-sehat saja. Sang ayah Tardi tidak diketahui keberadaannya.

“Inilah kisah Andini lainnya yang tak ter-viral-kan, tapi yakinlah Allah telah menyiapkan rezeki untuk mereka. Karena Dialah Sang Maha pemberi rezeki,” ujar Aspani seraya berharap agar pihak- terkait dapat memberikan perhatian kepada lima bocah kurang beruntung itu.

Taufiqin (34), adik kandung Kunafa atau paman Noufal mengatakan, Selasa (22/1) besok adalah 40 hari meninggal kakaknya. Dikatakan Taufiqin, sejak ibunya meninggal, Noufal dan keempat adiknya diasuh nenek mereka. Apalagi kehidupan keluarga Noufal memang susah. Untuk membeli keperluan pokok saja mereka kesulitan. Mungkin hal itu yang menjadi dasar alasan Tardi yang berasal dari Brebes (Jawa Tengah) merantau ke Jakarta satu tahun silam. Dia bekerja sebagai nelayan.

“Namun beberapa bulan lalu, kontak kami dengan Tardi terputus. HP-nya sudah tak bisa dihubungi lagi. Tak ada yang tahu keberadaannya. Kata kawan sekerjanya, kapalnya tak pernah bersandar lagi. Jadi saya juga tak tahu harus mencari ke mana lagi,” terang Taufiqin.

Dikatakan Taufiqin, Noufal sebelumnya tinggal bersama Kunafa di Dusun Pekan Tua bersama adik keempatnya Ragil (5) dan neneknya di sebuah rumah papan. Sementara Cahya yang duduk di kelas V SD dan Zahra di kelas I SD, tinggal bersama keluarga paman ibunya di Desa Labuhan Bilik. Sedangkan si bungsu Anissa diasuh paman ibunya di SP 1 Dusun Pekan Tua.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook