PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi Riau meminta Bupati dan Walikota se Provinsi Riau untuk dapat mengambil kebijakan dan langkah cepat terutama dalam pelayanan kesehatan masyarakat yang terpapar positif Covid-19 di wilayah kerjanya.
Salah satu upaya yang harus dilakukan oleh kabupaten/kota terutama yang jarak tempuhnya jauh dari ibukota Provinsi Riau Pekanbaru untuk dapat mengadakan alat pemeriksaan sampel polymerase chain reaction (PCR).
Sehingga dapat mempercepat hasil pemeriksaan tes swab pasien terpapar Covid- 19. Dalam rangka menekan penyebaran penularan wabah Covid- 19 dan angka kematian pasien terkonfirmasi positif di Riau.
‘’Bagi Kabupaten/kota di Riau terutama yang jauh dari Pekanbaru, seperti Rokan Hulu harus ada alat PCR. Harganya tak begitu mahal sekitar Rp750 juta. Karena saya pikir ini perlu. Sebab sampel PCR yang sekarang dikirim dari daerah ke Pekanbaru memakan waktu 2-3 hari. Sementara pasien sebelum menunggu hasil swab PCR sudah berjalan kemana-mana dan berpotensi penularan. Dengan adanya alat PCR lebih mudah mendeteksi penularan Covid- 19 secara cepat,’’ ungkap Gubernur Riau H Syamsuar dalam rapat koordinasi bersama Forkopimda Riau dengan Pemkab Rohul di Pendopo rumah dinas bupati, Kamis (19/8/2021).
Diakuinya, pemeriksaan swab PCR saat ini masih tergantung pada laboratorium Biomolekuler Rumah Sakit Arifin Achmad Pekanbaru. Untuk mengetahui hasilnya, membutuhkan waktu cukup lama. Sehingga Kabupaten/kota perlu untuk mengadaan alat secara mandiri.
Syamsuar menekankan kepada kepala daerah se Riau terutama Kabupaten/kota PPKM Level 4 dan Level 3 untuk menguatkan kegiatan 3 T (Testing, Treasing, Treatmen). Minimal untuk pelaksanaan tracing kontak erat diusahakan 10 sampai 15 orang dengan melakukan rapid test antigen langsung tau hasilnya reaktif atau negatif.
‘’Memang dengan semakin tinggi testing dan tracing, akan meledak kasus Covid- 19. Sehingga adanya kebijakan untuk dilakukan Rapid test antigen untuk mengetahui hasilnya negative atau positif,’’ tuturnya.
Syamsuar meminta kepada masyarakat di Riau untuk lebih waspada dengan selalu mematuhi Prokes Covid- 19, karena Covid- 19 Varian Delta sudah ditemukan di Riau. Pihaknya sedang mengupayakan untuk membeli alat yang bisa meniliti varian baru tersebut. Karena untuk membeli alat itu harus inden, semoga dalam waktu dekat sudah tiba di Riau.
Selain pengadaan alat PCR, Gubri menyampaikan arahan Presiden Jokowi dan Kepala BNPB, agar kabupaten/kota menyediakan ruang isolasi terpusat. Bagi masyarakat yang Isoman di rumah dengan kondisi yang tidak memungkinkan, harus dijemput untuk dimasukkan ke ruang Isoter.
Disebutnya, ruang Isoter itu harus tetap ada, artinya sebagai persiapan daerah kalau terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid- 19. Kenapa perlu. dikuatirkan Karen diketahui Covid- belum tau kapan berakhirnya.
‘’Itu gunanya ruang isoter yang harus disiapkan dan harus ada disetiap kabupaten/kota di Riau. Apalagi trendnya kasus terkonfirmasi positif Covid- 19 dari kluster keluarga, orang yg datang bertamu di rumah, akhirnya membawa virus. Hal seperti ini, kami lihat sekarang, dimana terjadi perkembangan penularan Covid- 19 di Riau,’’ tegasnya.
Ada suatu hal yang perlu menjadi perhatian, katanya, dari mulai meningkatnya angka terpapar Covid- 19 di Riau, adalah angka kematian. Dulunya, Riau sebelum meningkat kasus terkonfirmasi positif Covid- 19, angka kematian hanya 2,7 persen, sekarang bertambah 0,2 naik menjadi 2,9 persen angka kematian di Riau yang kini menjadi perhatian oleh Pusat.
Dia berharap Kabupaten/kota di Riau bagaimana dapat meningkatkan angka kesembuhan, dengan memberikan pelayanan yang cepat kepada pasien.
‘’Jadi kalau ada pasien yang bergejala sedang dan berat cepat ditindaklanjuti, bawa ke rumah sakit, agar segera mendapat penanganan. Kalau perlu dibawa dirujuk ke rumah sakit pekanbaru,’’ sebutnya.
Syamsuar menambahkah, untuk saat ini, angka kematian pasien terkonfirmasi positif Covid- 19 di Riau adalah Rokan Hulu yakni 5,5 persen, disusul Pelalawan, Kampar.
Dalam pada itu, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi mengharapkan kepada kepala daerah di Riau, agar anggaran yang telah direncanakan untuk penanggulangan Covid- 19 dapat direalisasikan.
‘’Saya bincang dengan pak Kajati Riau, akan mengawal dan mendorong pemangku dan pengelola keuangan anggaran daerah, agar segera merealisasi anggaran penanggulangan Covid- 19. Tak hanya untuk honor intensif tenaga medis, tapi bagaimana kesiapan obat-obatan dan peralatan yang dibutuhkan harus disiapkan dan dibelanjakan sesuai peruntukan dan aturan yang ada,’' tegasnya.(adv)
Laporan: Engki Prima Putra
Editor: Eka G Putra